Malaysia: Keuangan Syariah Kami Takkan Bisa Ditiru

Reporter : Syahid Latif
Rabu, 4 Februari 2015 17:15
Malaysia: Keuangan Syariah Kami Takkan Bisa Ditiru
Malaysia saat ini menguasai 60 persen pangsa pasar sukuk dunia dan 25 persen aset bank syariah.

Dream - Industri keuangan syariah diharapkan terus mampu meningkatkan pangsa pasar di bisnis keuangan dunia seiring posisinya yang semakin matang dan berkembang.

Managing Director dari RHB Islamic, Ibrahim Hasan berpesan, agar para pemain industri syariah Malaysia segera meningkatkan dan memperkuat kompetensinya dalam mengembangkan keuangan syariah.

Harapannya, Malaysia bisa semakin maju dalan industri keuangan dunia.

Malaysia mengklaim pertumbuhan industri keuangan syariah Malaysia tumbuh dengan terencana. Upaya bersama pihak berwenang dalam mengembangkan industri ini diklaim takkan mudah ditiru negara-negara lain.

" Berbeda dengan yurisdiksi lain, kita beruntung, sebagai regulator seperti Bank Negara Malaysia (BNM), bersama dengan dukungan dari instansi pemerintah dan pelaku pasar, telah mengembangkan industri keuangan Islam yang diatur," kata Ibrahim dalam konferensi International Islamic Banking and Finance Law Islam 2015 seperti dikutip laman Bernama, Rabu, 4 Februari 2015.

Ibrahim mengatakan, Malaysia saat ini mengasai lebih dari 60 persen pangsa pasar sukuk dunia. Sementara aset perbankan syariah Malaysia menguasai hampir 25 persen porsi dunia.

Menurut Ibrahim, tantangan bagi industri keuangan Islam saat ini adalah terus mengembangkan standar yang tetap setia pada prinsip-prinsip utama Islam.

" Jika pasar setiap adalah untuk tetap kompetitif relevan, pasar keuangan dan hukum yang mengatur industri harus dinamis," kata Ibrahim.

Pembentukan Komite Harmonisasi Hukum Harmonisasi dalam Bank sentral diyakini akan memastikan keberhasilan pencapaian masterplan sektor keuangan dan cetak biru sektor keuangan.

Beri Komentar