McDonald's Mau Ikutan PHK Karyawan Di April 2023 (Foto: Shutterstock)
Dream - Restoran cepat saji McDonald's akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara massal untuk karyawannya di Amerika Serikat (AS) pada bulan April 2023.
Kabar tak mengenakkan ini dikatakan langsung CEO McDonald's Chris Kempczinski dalam memo kantornya pada Jumat, 6 Januari 2023.
" Kami akan mengevaluasi peran dan tingkat kepegawaian di beberapa bagian organisasi dan akan ada diskusi dan keputusan yang sulit di masa mendatang," kata Kempszinski dikutip dari CNN, Selasa 10 Januari 2023.
" Inisiatif tertentu akan diprioritaskan atau dihentikan sama sekali. Ini akan membantu kami bergerak lebih cepat sebagai sebuah organisasi, sekaligus mengurangi biaya global kami dan membebaskan sumber daya untuk berinvestasi dalam pertumbuhan kami," lanjutnya.
Kempczinski mengatakan, tujuan PHK bukanlah karena soal pemotongan biaya melainkan untuk membantu perusahaan berinovasi. Dengan adanya reorganisasi perusahaan dapat memfokuskan kembali prioritasnya dan mempercepat ekspansi restoran.
" Hari ini, kami terbagi menjadi silo dengan pusat, segmen, dan pasar. Pendekatan ini sudah ketinggalan zaman dan membatasi diri, kami mencoba memecahkan masalah yang sama berkali-kali, tidak selalu berbagi ide, dan lambat untuk berinovasi," ujarnya dikutip dari CNBC.
Namun pihak McDonald's belum menginformasikan berapa banyak pekerja yang akan terkena PHK untuk reorganisasi. Begitu pula untuk jumlah restoran baru yang rencananya akan dibangun pada tahun 2023.
" Kita harus mempercepat pembukaan restoran kita untuk sepenuhnya menangkap peningkatan permintaan yang telah kita dorong selama beberapa tahun terakhir," kata dia.
Organisasi McDonald's saat ini dibagi menjadi tiga segmen yaitu AS, pasar yang dioperasikan secara internasional, dan pasar berlisensi pengembangan internasional. Perusahaan telah beroperasi di 119 pasar di seluruh dunia.
Dream - Raksasa toko online (e-commerce) asal Amerika Serikat, Amazon, akan melaukan PHK kepada lebih dari 18 ribu karyawan. Rencana ini diumumkan langsung CEO Amazon, Andy Jassy, melalui memo email kepada pekerja.
Jassy menginformasikan karyawan yang terdampak PHK akan diberi tahu mulai 18 Januari 2022. Menurut The Verge informasi PHK massal ini terpaksa disampaikan secara publik karena ada salah satu karyawan yang membocorkannya ke publik.
PHK ini akan menargetkan sebagian besar karyawan di divisi Amazon Store serta People, Experience, dan Technology. Meskipun demikian, Amazon akan memberikan tunjangan asuransi kesehatan transisi, dan dukungan penempatan kerja eksternal.
Jumlah karyawan yang diminta pamit undur diri jauh lebih besar daripada rumor yang beredar sebelumnya. Pada November 2022, New York Times melaporkan Amazon berencana memangkas sekitar 10 ribu tenaga kerja.
Amazon merupakan perusahaan penyedia pekerjaan terbesar kedua di AS setelah Walmart. Saat September 2022 perusahaan besutan Jeff Bezos ini memiliki sekitar 1,5 juta karyawan, termasuk yang bekerja di gudang dan korporat.
Untuk saat ini, Amazon menjadi perusahaan teknologi terbesar yang melakukan PHK. Setelah sebelumnya Meta lebih dahulu memangkas 11 ribu karyawannya.
Dream - ByteDane, perusahaan pemilik platform konten video pendek TikTok kembali meminta ratusan karyawan untuk mengundurkan diri dari perusahaan. Kebijakan perampingan operasional ini diberlakukan untuk semua pegawai di berbagai departemen pada akhir tahun 2022.
Keputusan manajemen ini membuat pegawai Douyin, TikTok versi China yang memiliki 600 juta akun aktif menjadi korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Seorang sumber yang menolak juga menyebutkan langkah serupa dialami divisi operasi game dan real estate.
ByteDance merupakan salah satu penerima pekerja terbesar di sektor teknologi China, dengan lebih dari 100.000 karyawan di seluruh dunia. Sebagai perusahaan private, ByteDance tidak memiliki kewajiban untuk mengungkapkan informasi terkait bisnisnya secara publik.
PHK juga terjadi di Feishu, menurut laporkan media lokal China, Jiemian. Tempat ini dikenal sebagai Lark, salah satu departemen yang paling terpukul, dengan sekitar 10 persen karyawan terkena PHK.
Menurut salah satu sumber, mereka yang di-PHK akan diberi kompensasi berdasarkan jumlah tahun masa kerja, ditambah gaji satu bulan.
Di sisi lain ByteDance tetap aktif merekrut karyawan. Ada sekitar 10.000 daftar pekerjaan, yang tertera di situs web perusahaan mulai dari teknik hingga pemasaran. Di kota-kota di seluruh dunia, termasuk Beijing, London, dan Mountain View, California.
Ini bukan pertama kalinya perusahaan yang hampir berusia satu dekade itu melakukan PHK. ByteDance pernah memecat ribuan orang pada tahun 2021 setelah Beijing.
Kemudian pada tahun 2022, perusahaan memangkas ratusan pekerjaan dari operasi video game di Shanghai dan Hangzhou.
(Sah, Sumber: SCMP)
Advertisement
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO

Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya

Wanita Ini 400 Kali Operasi Plastik Selama 15 Tahun

Potret Keren Yuki Kato Taklukan Chicago Marathon 42,2 Kilometer

16 Peneliti dari ITB Masuk Daftar World Top 2% Scientists 2025


Harapan Baru bagi Pasien Kanker Payudara Lewat Terapi Inovatif dari AstraZeneca
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5

Sentuhan Gotik Modern yang Penuh Karakter di Koleksi Terbaru dari Dr. Martens x Wednesday

Panas Ekstrem, Warga Cianjur Sampai Tuang 2 Karung Es Batu ke Toren

ParagonCorp Sukses Gelar 1’M Star 2025, Ajang Kompetisi para Frontliners

Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO


Bahas Asam Urat dan Pola Hidup Sehat, Obrolan Raditya Dika dan dr. Adrian Jadi Sorotan