Mengintip Wisma BCA Foresta, Kantor Pusat BCA Berkonsep Green Building yang Ramah Lingkungan dan Irit

Reporter : Alfi Salima Puteri
Jumat, 17 Juni 2022 14:47

SPKLU Di Wisma BCA Foresta. / Foto: Alfi Salima Puteri

Penerapan Green Building Wisma BCA Foresta ini memberikan berbagai manfaat secara ekologis, serta menurunkan biaya operasional dan biaya pemeliharaan.

Dream - Isu ramah lingkungan kini bukan hanya menjadi perhatian para aktivitas lingkungan tapi juga kalangan korporasi. Salah satunya ditunjukan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang memiliki Green Building dengan teknologi diklaim berbasis ramah lingkungan.

Diberi nama Wisma BCA Foresta, gedung ini dibangun dengan menerapkan pilar-pilar Environtmental, Social and Governance (ESG) dalam upaya perwujudan Sustainable Development Goals (SDG’s) dan usaha berbasis ekonomi hijau.

Gedung yang telah beroperasi sejak Oktober 2020 ini diperuntukan sebagai kantor pusat BCA dengan total luas bangunan lebih dari 45.000 m2. Pada penghujung tahun 2021, Wisma BCA Foresta meraih sertifikasi Greenship Platinum dari Green Building Council Indonesia (GBCI).

Jurnalis Dream.co.id berkesempatan mengunjungi gedung yang berada di Kawasan BSD, Tangerang tersebut pada Kamis, 16 Juni 2022.

SVP Logistic & Building BCA, Victor Teguh Sutedja mengatakan penerapan Green Building Wisma BCA Foresta ini memberikan berbagai manfaat secara ekologis, serta menurunkan biaya operasional dan biaya pemeliharaan.

1 dari 4 halaman

Pencahayaan dari Alam

" Penerapan konsep ramah lingkungan ini dapat mengurangi emisi karbon dengan penggunaan equipment yang hemat energi, memaksimalkan pencahayaan alami yang masuk ke area gedung, penjagaan kualitas udara dan juga memberikan manfaat ekonomis karena dapat menurunkan biaya operasional dan biaya pemeliharaan," jelas Victor saat Media Tour di Wisma BCA Foresta, Kamis, 16 Juni 2022.

Berbagai teknologi yang diharapkan ramah lingkungan telah diterapkan di Wisma BCA Foresta ini. Gedung ini sudah menggunakan Building Automation System, penggunaan kaca double glass (low E), air minum reverse osmosis, serta pemanfaatan air recycle dan rain water.

Wisma BCA Foresta juga menggunakan modul solar panel yang menyerap tenaga matahari dan mengubahnya menjadi sumber energi listrik.

Penerapan modul solar panel di Wisma BCA Foresta.

2 dari 4 halaman

Open Working Space

Gedung ramah lingkungan ini tentu juga sudah mengaplikasikan konsep kantor dengan ruang terbuka (open space). Konsep ruang kerja ini diakui dapat lebih menghemat penggunaan energi jika dibandingkan dengan kantor yang masih menggunakan konsep ruang konvensional.

Konsep open space office di Wisma BCA Foresta.

" Jadi dengan konsep open space ini, tidak ada lagi sekat-sekat. Sehingga bisa meminimalisir baik penggunaan AC maupun lampu di kantor," ujar Victor.

3 dari 4 halaman

Ada Charging Station Mobil Listrik

Seiring dengan tren mobl listrik yang semakin banyak digunakan masyarakat, Wisma BCA Foresta juga telah menyediakan fasilitas Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Selain pegawai, SPKLU ini dapat dimanfaatkan seluruh masyarakat yang berada di sekitar gedung karena beroperasi selama 24 jam dalam 7 hari.

BCA menyediakan dua jenis mesin charging dengan kapasitas 7 kW yang dapat melakukan pengisian selama 6 jam dan 22 kW dengan pengisian selama 2 jam.

SPKLU di Wisma BCA Foresta.

" Untuk melakukan pengisian daya, pengendara dapat melakukan dengan self-service dan pastikan telah terhubung dengan aplikasi EV Cuzz yang dapat diunduh di smartphone," jelas Victor.

Pengendara akan dikenakan tarif pengisian bahan bakar kendaraan listrik di SPKLU ini sekitar Rp1.400 sampai Rp1.600 per kWh.

4 dari 4 halaman

Dalam bukunya yang berjudul 'Menuju Zaman Renewable Energy', Komisaris BCA, Cyrillus Harinowo, mengungkapkan Indonesia memiliki peluang yang sangat besar untuk tampil menjadi negara utama penghasil bahan baku baterai, dengan kekayaan cadangan nikel di Tanah Air.

" Tinggal sejauh mana kita akan masuk dalam rantai pasokan industri mobil listrik. Ini sangat tergantung dari para pemikir di dalam tubuh pemerintah serta kesiapsediaan pengusaha Indonesia," jelas Cyrillus.

Oleh karena itu, Cyrillus yang juga merupakan pengamat ekonomi, mengatakan pembangunan berkelanjutan ini bukan hanya tugas BCA saja, melainkan menjadi tanggung jawab seluruh koorporasi dan organisasi.

" BCA sebagai bagian dari perbankan nasional telah selayaknya mendukung pembangunan berkelanjutan berbasis ekonomi hijau. Pembangunan ini sudah merupakan panggilan bersama yang penting bagi keberlangsungan bumi, untuk masa depan lebih baik generasi mendatang," tegasnya.