Bikin Hati Lega, Pegawai Kantoran Mengumpat 55 Kali Seminggu

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Selasa, 17 Desember 2019 08:36
Bikin Hati Lega, Pegawai Kantoran Mengumpat 55 Kali Seminggu
Mengumpat ternyata banyak dilakukan pegawai tingkat staf sampai manager. Survei membuktikan teknik ini bisa membantu melepas rasa frustasi pegawai.

Dream - Jujur saja, pekerjaan bisa membuat stres dan kadang-kadang mempersulit karyawan bekerja. Saking menumpuknya pekerjaan pegawai malah bisa menjadi frustrasi.

Namun harus diakui dunia kerja memang penuh dengan tekanan. Tinggal bagaimana seorang pegawai memiliki trik sendiri mengatasi tekanan. Setiap orang tentu punya gaya yang berbeda-beda.

Salah satu teknik paling populer untuk melepaskan rasa frustasi adalah mengumpat. Cara ini dianggap efektif untuk mengeluarkan emosi negatif. Kamu pernah melakukannya, Sahabat Dream?

Mengutip laman World of Buzz, Selasa 17 Desember 2019, para peneliti membuat studi menarik tentang cara mengumpat yang bisa meningkatkan efektivitas bekerja pegawai.

1 dari 6 halaman

Rata-rata Pegawai Kantoran Mengumpat 55 Kali

Sebuah perusahaan telekomunikasi Inggris, 4com, merilis survei tentang kata-kata sumpah serapah yang biasa diungkapkan oleh karyawan di sana. Dari 2 ribu responden, rata-rata mereka mengeluarkan 11 kata umpatan setiap hari kerja. Lalu, ada 11 persen karyawan yang mendengar 25 kata umpatan di kantor.

Rata-rata karyawan kantoran diketahui mengumpat sebanyak 55 kali dalam seminggu.

Survei ini juga menunjukkan 25 persen responden tak bisa menahan diri, 12 persen kadang bisa menahan untuk tidak misuh, dan 19 persen mencoba untuk memakai bahasa yang baik di depan rekan-rekan kerja.

Tak hanya staf, para manajer dan penyelia juga sering mengumpat. Ada 28 persen karyawan yang mendengar penyelia atau manajernya menggunakan kata-kata buruk. Kemudian 18 persen karyawan di entry level dan administrasi juga mendengar umpatan atasannya.

Di bagian katering, ternyata umpatan jarang terdengar. Hanya 1 persen karyawan yang menggunakan kata-kata umpatan dan 3 persen pekerja magang dan staf berpengalaman yang menggunakan bahasa yang buruk.

2 dari 6 halaman

Bantu Efektivitas Kerja

Psikoterapis sekaligus pendiri The Luna Hive, Jo Gee, mengatakan mengumpat bisa memberikan manfaat. Malah, bisa meningkatkan efektivitas kerja.

Gee menilai umpatan bersifat katarsis dan mempermudah orang untuk mengeluarkan emosi yang terpendam. Ini bisa mengarah pada produktivitas kerja yang lebih baik karena individu telah tenang setelah melepaskan tenaga.

Umpatan juga dinilai bisa juga menambah rasa ketika menceritakan sebuah cerita atau lelucon. Gee  menyebut orang yang sering mengumpat ini lebih jujur dan kredibel.

3 dari 6 halaman

Mau Ganti Karier Tahun Depan, Lakukan Dulu 3 Hal Ini

Dream - Tahun 2020 tinggal hitungan minggu. Tak sedikit yang sudah berencana untuk mencari karier baru. Kalau kamu salah satunya, ada beberapa hal yang harus diketahui sebelumnya.

Dikutip dari Karir.com, Senin 16 Desember 2019, yang pertama dilakukan adalah memperbarui curriculum vitae (CV). Sebelum mencari lowongan kerja baru di tahun 2020, pastikan kamu sudah memperbarui CV yang akan digunakan untuk melamar kerja.

Cobalah review kembali pencapaian apa saja yang sudah berhasil diraih selama tahun 2019 untuk ditambahkan ke CV yang dimiliki. Apabila memang tidak ada prestasi yang menonjol, kamu bisa mulai dengan merubah desain cv yang dimiliki agar lebih segar dan sesuai dengan kondisi saat ini.

 



Ke dua, cek gaji terbaru. Ada baiknya sebelum melamar ke sebuah pekerjaan baru, kami melakukan sedikit survei tentang gaji untuk lowongan yang diinginkan. Standar gaji di Indonesia tentunya selalu berubah mengikuti kebijakan pemerintah tentang upah minimum regional.

Selain itu, pengalaman dan juga kemampuan kalian tentunya sudah meningkat. Dengan begitu, tidak ada salahnya untuk melakukan penyesuaian gaji untuk kamu saat ini.

4 dari 6 halaman

Tingkatkan Keterampilan Kerja

Agar bisa diterima dengan lancar, kamu harus bisa menunjukkan kemampuan terbaik dalam bekerja. Naikkan skill dan pengetahuan dalam pekerjaan agar pemberi kerja makin tertarik dengan kemampuan yang dimiliki.

Tidak ada salahnya untuk mulai belajar beberapa macam skill yang bisa meningkatkan kemampuan kamu dalam bekerja. Jika memang waktu yang kamu miliki memang sedikit, cobalah untuk mengambil kursus singkat atau belajar online.

Dengan menggunakan metode ini kamu bisa tetap beraktivitas normal dan meningkatkan skill secara mudah.

5 dari 6 halaman

4 Bahaya Terlalu `Mendewakan` Gengsi dalam Karier

Dream – Ketika mencari dan memilih pekerjaan, ada banyak pertimbangan yang harus dilakukan. Misalnya mencari kesesuaian dengan minat dan kemampuan, sampai penghasilan yang bisa didapat.

Tapi, ada juga, lho, yang mempertimbangkan satu hal ini, yaitu gengsi.

Dikutip dari Fimela, Jumat 25 Januari 2019, memiliki pekerjaan yang bonafide, harga diri akan terlihat lebih tinggi. Kamu juga bisa tampil cantik dan fashionable dalam keseharian kerja. Ini juga acapkali jadi tolok ukur kebahagiaan.

 

 

Mendapatkan gengsi yang tinggi dari pekerjaan yang digeluti memang sering dijadikan sebagai pencapaian tersendiri.

Tapi… Kalau terlalu mendewakan gengsi, ya, itu akan berdampak cukup negatif bagimu dan kariermu.

Lantas apa saja dampak negatifnya?

6 dari 6 halaman

Ini Dia

1. Meningkatkan Stres

Memilih pekerjaan yang tak sesuai minat, tapi terpaksa memilih karena bisa memberikan gengsi, bisa membuat kita tertekan sendiri. Apalagi, pekerjaan yang digeluti tak sesuai dengan harapan. Stres meningkat dan tak ada kebahagiaan batin yang akan dirasakan.

2. Menghambat Kesuksesan

Di sejumlah bidang tertentu, kita kadang harus menjalaninya dari nol, layaknya membangun bisnis. Ketika membangun bisnis, pada awalnya, kita harus hidup super hemat. Menjalani hidup dengan sangat sederhana, tak ada anggaran untuk beli baju atau tas mahal.

Kalau sedari awal kita mengutamakan gengsi, bisnis yang dirintis tidak akan berkembang maju. Begitu pula dengan karier. Jika kita terlalu menomorsatukan gengsi, yang ada, kesuksesan kita akan terhambat.

Ilustrasi

3. Pikiran Tidak Tenang

Ada pekerjaan yang sebenarnya kita sukai, tapi malah tidak diambil karena pekerjaan itu takkan meningkatkan gengsi. Kalau hal ini terjadi, pikiranmu justru tidak akan tenang. Berada di jalan yang sebenarnya tidak disukai itu benar-benar akan membuatmu tidak nyaman.

4. Melewatkan Kesempatan-kesempatan Yang Lebih Bagus

Karena terlalu gengsi, kita sering enggan belajar kepada seseorang yang lebih muda. Padahal, bisa jadi dia lebih banyak pengalaman yang bisa diambil pelajarannya. Terlalu fokus memikirkan gengsi dan ego pribadi akan membuat kita melewatkan peluang lain yang lebih penting.

Beri Komentar