Menko Airlangga Takjub Lihat Kecepatan Penyaluran P2P Lending Fintech

Reporter : Alfi Salima Puteri
Jumat, 12 November 2021 17:35
Menko Airlangga Takjub Lihat Kecepatan Penyaluran P2P Lending Fintech
Dengan dana yang disalurkan mencapai Rp263 triliun, kecepatan penyaluran p2p lending Fintech sama cepat seperti pemberian KUR.

Dream - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengharapkan lahirnya startup raksasa di Tanah Air bisa turut memacu perkembangan inklusi keuangan dengan cara integaris. Indonesia saat ini diketahui memiliki 8 unicorn dan 1 decacorn dengan keunikannya masing-masing.

Unicorn dan decacorn tersebut terdiri dari usaha di bidang e-commerce, transportasi, jasa antar, travel dan juga start up fintech.

" Munculnya 8 unicorn dan 1 decacorn di bidang e-commerce, transportasi, jasa antar, travel dan juga start up fintech diharapkan bisa berintegrasi," kata Menko Airlangga, dikutip dari laman Merdeka, Kamis, 11 November 2021.

Kedelapan unicorn yang dimaksud Menko Airlangga adalah Tokopedia, Bukalapak, Xendit, Ovo, Traveloka, J&T Ekspress, Onlinepajak dan Ajaib. Sementara satu-satunya decacorn milik Indonesia hingga kini adalah Gojek.

Menurut Airlangga, integrasi yang tercipta di antara unicorn dan decacorn itu bakal membuat inklusi keuangan di berbagai segmen bisa terjangkau. Fintech nantinya akan berfungsi sebagai enabler dan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi digital kita.

" Fintech juga diharapkan mampu mendorong partisipasi UMKM, dan mampu membuat UMKM mengakses platform digital," katanya.

 

1 dari 2 halaman

Penyaluran P2P Setara KUR

Data yang dicatat pemerintah saat ini terdapat 275 perusahaan fintech resmi di Indonesia. Hingga September 2021, aktivitas peer to peer lending atau pemberian pembiayaan sudah tersalur dana hingga Rp262,93 triliun.

" Bayangkan ini kecepatannya setara dengan KUR yang diberikan oleh pemerintah sebesar Rp285 triliun," ujarnya.

Pemerintah kini telah memiliki program perusahaan pemula berbasis teknologi, yang memberikan pendanaan untuk para pelaku wirausaha dan start-up.

" Pemerintah telah memiliki program yaitu perusahaan pemula berbasis teknologi, di mana startup dan wirausaha akan mendapatkan pendanaan dan pembiayaan dari pemerintah yang memiliki beberapa science Techno Park yang disebar di berbagai wilayah," kata Airlangga.

Menurutnya, di era revolusi 4.0 hanya orang-orang yang mampu beradaptasi lah yang dapat terus bekerja dan melihat tantangan sebagai peluang untuk dapat berkarya nyata. Sehingga dapat melakukan pekerjaan yang semakin kompleks dan berbagai produk manufaktur tentunya akan lebih produktif dengan adanya aplikasi industri 4.0.

 

2 dari 2 halaman

Lebih lanjut, Airlangga menyebut para pendiri startup terutama akan menjadi pahlawan-pahlawan karena pemerintah memerlukan banyak lapangan kerja dengan bonus demografi yang akan dialami Indonesia dalam 5-10 tahun ke depan yang ditentukan oleh rasio generasi milenial dan generasi Z.

Selain itu, Indonesia memerlukan pahlawan masa kini untuk mentransformasi era industri 4.0. Pahlawan masa kini yang dimaksud bukan berperang secara fisik melainkan mengedepankan ide, karakter, kepribadian, inovatif di dalam dunia baru dunia digital, dunia artificial intelligence, di dunia crypto, dan berbagai inovatif-inovatif berbasis teknologi lainnya.

" Kita di era ini perlu mengalahkan berbagai tantangan terutama di bidang persaingan global, dengan berbagai Start up-start up di negara ASEAN yang lain," ujarnya.

Untuk menjadi pahlawan di era 4.0, Airlangga mengatakan Indonesia harus siap dengan perubahan yang lebih cepat dan tentunya dengan peralatan serta teknologi dan otomatisasi kehidupan masyarakat akan meningkat produktivitasnya dan membutuhkan keterampilan baru.

Menurutnya, kemampuan coding, kemampuan efisiensi, kemampuan produktif ini sangat dibutuhkan oleh lingkungan kerja di bidang usaha atau sektor industri.

Terakhir, Airlangga mengajak generasi muda penerus bangsa agar terus bersemangat, terus belajar mengasah kreativitas, sehingga bisa menciptakan berbagai inovasi dalam bentuk kontribusi dalam upaya pemulihan ekonomi nasional dan kewiraswastaan nasional.

 

 

 

Alfi Salima Puteri

 

Sumber : https://m.

Beri Komentar