Menko Perekonomian Darmin Nasution
Dream - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menegaskan, stabilitas harga pangan mesti menjadi fokus utama untuk menjaga tingkat inflasi. Harga komoditas yang melonjak tajam dikhawatirkan berimbas luas bahkan bisa melemahkan rupiah.
“ Di Indonesia, inflasi itu sebagian besar disebabkan oleh harga pangan. Saya ini kan bekas Gubernur Bank Indonesia (BI) percayalah sama saya,” ujar Darmin Nasution dalam diskusi bersama awak media di kantornya, Jumat 18 September 2015.
Darmin menjelaskan, faktor yang turut mempengaruhi tingkat inflasi diantaranya berasal dari harga yang diatur pemerintah (administrated prices). Tarif listrik dan Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan salah satu contohnya.
Selain dua faktor tersebut, pemerintah mengakui tingkat inflasi inti Indonesia memang cenderung datar di kisaran 4,4 persen. Namun, diakuinya inflasi Inti ini sudah termasuk tinggi bila dibandingkan negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara.
“ Di Malaysa dan Thailand hanya sekitar 2–3 persen. Dari dulu, yang seimbang dengan kita adalah Filipina,” ungkap Darmin.
Sebagai sesama negara kepulauan, Indonesia dan Filipina cenderung memiliki banyak kesamaan dalam hal logistik dan infrastruktur. Bahkan kedua negara ini pernah memiliki tingkat inflasi dua digit pada 30 tahun lalu.
Namun, Filipina mengambil langkah yang lebih strategis untuk mengatasinya. Kini, tingkat inflasi disana hanya mencapai 3,5 persen.
“ Makanya, harga jangan sampai naik, apalagi signifikan. Kalau terjadi, maka kemudian akan berakumulasi dengan persoalan kurs, ujung-ujungnya inflasi makin besar,” tutup Darmin.
Advertisement
Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau
