Mereka Berhasil Memikat Pelancong Muslim Dunia

Reporter : Syahid Latif
Minggu, 8 Maret 2015 08:02
Mereka Berhasil Memikat Pelancong Muslim Dunia
Meningkatnya sentimen anti-muslim di beberapa negara Barat dan serangan militan Islam sangat mengkhawatirkan.

Dream - Meski bukan negara Islam, Singapura berhasil menjadi tujuan wisata utama bagi wisatawan muslim dunia. Padahal setahun sebelumnya, negara ini baru saja berduka dengan penurunan kunjungan wisatawan untuk pertama kalinya sejak tahun 2009.

Tak cuma Singapura, negara non muslim seperti Thailand, Hong Kong dan Taiwan berhasil memikat wisatawan non-Islam karena dianggap paling 'ramah'.

Selain Singapura, laporan Global Muslim Travel Index (GMTI) yang disusun oleh CrescentRating dan MasterCard Inc seperti dikutip Dream dari laman Zawya, Minggu, 8 Maret 2015 juga mencatat negara-negara di kawasan Eropa dan Amerika

Namun Singapura berhasil mengalahkan Perancis, Amerika Serikat dan Inggris sebagai tujuan wisata non-Islam yang ramah bagi wisatawan muslim.

Menurut GMTI yang dirilis pada Rabu kemarin tersebut Singapura juga mengungguli beberapa negara Islam, termasuk Maladewa dan Mesir, setelah mengantungi skor penilaian yang lebih tinggi untuk kategori wisata keluarga, keamanan dan pelayanan.

GMTI disusun melalui survei yang dilakukan terhadap para pelancong dari 100 negara.

Wisatawan muslim adalah salah satu kelompok turis yang paling cepat berkembang. Menarik mereka lebih penting dilakukan di tengah perlambatan ekonomi Eropa dan China, yang menjadi sumber dari banyak wisatawan global.

Wisatawan muslim biasanya mencari restoran yang menyajikan makanan halal dan masjid atau mushala yang mudah diakses untuk beribadah.

Mereka juga sadar keselamatan. Meningkatnya sentimen anti-muslim di beberapa negara Barat dan serangan militan Islam sangat mengkhawatirkan. Hal itu berkontribusi pada penilaian GMTI untuk Singapura.

Tahun lalu, 108 juta wisatawan muslim menghabiskan US$ 145 miliar, setara dengan 10 persen dari belanja wisata global, survei menunjukkan. Pada tahun 2020, jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi US$ 200 miliar.

" Gaya hidup halal adalah komponen kunci dari industri perjalanan global," Fazal Bahardeen, CEO Crescentrating.

Beri Komentar