Miliarder dengan Gelar Palsu

Reporter : Ahmad Baiquni
Jumat, 16 September 2016 08:44
Miliarder dengan Gelar Palsu
Balkrihna saat ini masuk dalam Hurun India Rich List 2016 sebagai miliarder dengan kekayaan mengejutkan mencapai Rs 25.600 crore, Rp50,5 triliun.

Dream - Patanjali Ayurved, yang didirikan guru yoga terkenal asal India Baba Ramdev, telah menjadi perusahaan barang konsumsi (FMCG) dengan nilai penjualan yang fantastis.

Tahun lalu, perusahaan ini mampu meraup pendapatan Rs 5.000 crore, setara Rp9,8 triliun.

Tetapi, Ramdev hanyalah wajah dari perusahaan raksasa barang konsumen tersebut. Ada orang yang berhasil menyetir perusahaan tersebut hingga sukses seperti sekarang.

Dialah Balkrishna Suvedi, atau lebih dikenal sebagai Acharya Balkrishna. Pria 43 tahun yang memiliki saham mayoritas, 94 persen di Patanjali Ayurved.

Balkrihna saat ini masuk dalam Hurun India Rich List 2016 sebagai miliarder dengan kekayaan mengejutkan mencapai Rs 25.600 crore, Rp50,5 triliun.

Dibalik kekayaannya itu, ternyata Balkrishna menyimpan sejumlah kontroversi. 

1 dari 3 halaman

Punya Ijazah Palsu?

Punya Ijazah Palsu? © Dream

Dream - Banyak orang meragukan kewarganegaraan dan kualifikasi akademiknya. Bahkan ada dugaan ijazah SMA dan gelar dari Sampurna Nand Sansekerta University yang dia miliki adalah palsu

Dia juga didakwa dengan penipuan dan tindak kriminal untuk mendapatkan gelar palsu agar bisa memperoleh paspor India.

Balkrishna sempat bersembunyi, namun berhasil ditangkap oleh Biro Pusat Investigasi (CBI) pada tahun 2012. Badan ini mengklaim paspor Balkrishna dikeluarkan berdasarkan ijazah palsu.

Selain itu, Balkrishna juga didakwa memiliki pistol tanpa izin yang sah.

Selanjutnya, Direktorat Penegakan (ED) mengajukan kasus terhadapnya atas tuduhan pencucian uang. Tetapi kasus tersebut tiba-tiba dihapuskan setelah Aliansi Demokratik Nasional (NDA) berkuasa di India pada 2014.

Dua tahun penyelidikan CBI terhadap Balkrishn juga tidak menemukan bukti dia bersalah sehingga dia dinyatakan bersih.

Patanjali Ayurved telah menyumbangkan sejumlah uang pada 8 Maret 2009 untuk Partai Bharatiya Janata (BJP) sebelum Pemilu 2009. Hal itu terungkap dalam sebuah laporan tanggapan yang diberikan oleh Komisi Pemilihan Umum India.

2 dari 3 halaman

Sumber Kekayaan

Sumber Kekayaan © Dream

Dream - 

Lahir dari orangtua Nepal, Sumitra Devi dan Jay Vallabh, yang bermigrasi ke India, Balkrishna bertemu Ramdev di sebuah gurukul (sekolah) di Haryana. Mereka mendirikan sebuah perusahaan farmasi herbal bernama Divya Pharmacy di Haridwar pada 1990-an.

Untuk menambah popularitas Ramdev seluruh dunia, Balkrishna lantas membantu mendirikan sejumlah usaha lainnya. Dia mendapat jabatan sebagai direktur manager dan mengepalai tiga trust terkait dengan Ramdev dan Patanjali.

Seperti seorang pengusaha yang ahli, Balkrishna berhasil memahami jiwa konsumen India dan meluncurkan kampanye untuk produk swadeshi (alami). Dia seakan menantang monopoli pasar FMCG di India.

Promosi perusahaan dan produk-produk yang digagas Balkrishna mulai mengisi pusat-pusat yoga Ramdev serta program TV. Terlihat sekali, Ramdev tidak memegang kendali di Patanjali.

Strategi Balkrishna dalam memasarkan produk Patanjali kadang di luar kebiasaan. Tidak seperti FMCGs lain, strategi pemasaran Patanjali menentang norma-norma tradisional.

Jika perusahaan lain berhati-hati saat peluncuran produk baru dan melakukan riset pasar sebelum memasukinya, Patanjali meluncurkan produknya dalam beberapa kategori sekaligus tanpa riset pasar.

 

3 dari 3 halaman

Low Profile, Tak Pakai iPhone

Low Profile, Tak Pakai iPhone © Dream

Berbeda dari CEO tradisional, Balkrishna lebih memilih untuk tetap low profile. Gaya hidupnya berbeda jauh dari sezamannya.

Dia memakai kurta putih tradisional dan dhoti. Balkrishna tidak tertarik menggunakan bahasa Inggris, dia lebih senang berbicara Hindi.

Dia juga tidak menggunakan iPhone. Meja kerjanya tidak memiliki komputer. Balkrishna lebih suka membaca dari kertas laporan yang ditumpuk di atas mejanya daripada online.

Balkrishna mengaku bekerja selama 15 jam setiap hari, bahkan pada hari Minggu dan hari libur. Dia - seperti yang ia klaim - tidak pernah mengambil cuti satu hari pun sejauh ini.

Sumber: indiatimes.com

Beri Komentar