Tokopedia Ingin UMKM Indonesia Naik Kelas. (foto: Tokopedia/ilustrasi)
Dream - Pandemi Covid-19 memukul semua sektor usaha, termasuk UMKM digital. Meski demikian, menurut Cofounder dan CEO Tokopedia, William Tanuwijaya, banyak UMKM yang mampu bertahan.
“ Ada 9,7 juta UMKM yang bergabung dengan Tokopedia. Banyak yang berguguran dan terdampak sangat luar biasa. Tapi, ada yang sukses beradaptasi,” kata William dalam webinar “ Indonesia Digital Conference 2020” yang digelar oleh Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Selasa 15 Desember 2020.
Contohnya, UMKM di bidang fesyen, termasuk batik. Melihat hal ini, platform e-commerce itu mengajak mitra-mitra UMKM di bidang ini untuk membuat baju rumahan dan masker.
“ Orang-orang akan membeli baju rumahan daripada pesta,” kata dia.
William juga bekerja sama dengan stakeholder lainnya untuk menggelar event online. Dengan acara ini, UMKM yang berada di daerah-daerah bisa unjuk gigi di kancah nasional.
“ Kalau event online, brand dari Bandung bisa menjangkau pembeli se-Indonesia,” kata William.
Dia juga menyebut pandemi Covid-19 bisa menjadi momentum bagi Indonesia untuk melahirkan brand-brand baru yang go global dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Apalagi, memasarkan produk secara online lebih murah daripada offline.
Menurut William, Tokopedia memfasilitasi pengusaha dalam negeri dengan lapak berusaha dan bantuan memasarkan produk. “ (Dengan begitu), Indonesia bisa melahirkan `Indofood` baru, `Wings` baru. Inilah potensi yang luar biasa,” kata dia.
Tokopedia juga membangun gudang distributor yang bernama toko cabang. Melalui fasilitas ini, pengusaha daerah tak perlu meminjam uang yang besar dan mendirikan toko cabang. Pengusaha bisa menyewa toko cabang milik Tokopedia dan membayar dengan sewa yang murah.
“ Misalnya, pengusaha keripik pisang bisa drop barangnya di Bandung satu boks per bulan. Jadi, calon pembeli bisa membeli barang dan barangnya dikirim pada hari itu juga. Ini mimpi kami dalam satu dekade ke depan bagaimana toko cabang bisa menjadikan pengusaha daerah jadi pengusaha nasional dan pengusaha nasional bisa go global,” kata dia.
Dream - Pendiri Tokopedia, William Tanuwijaya, tak memungkiri bahwa pandemi Covid-19 menjadi cobaan besar bagi manusia. Tapi, dia mengajak masyarakat untuk melihat pandemi ini dari sisi yang berbeda.
“ Saya ingin mengajak (melihat) pandemi ini bukan pertama dan terakhir yang dihadapi Indonesia, anggap sebagai wajib militer,” kata William dalam webinar “ Indonesia Digital Conference 2020”, yang digelar oleh Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Selasa 15 Desember 2020.
Dengan kata lain, pandemi ini bisa menjadi `latihan` bagi Indonesia. Kalau-kalau terjadi pandemi dengan penyakit yang berbeda, Indonesia bisa mempersiapkan diri untuk menghadapi, kalau-kalau, terjadi pandemi dengan jenis penyakit yang berbeda.
Pengusaha, terutama, diminta untuk bersiap diri menghadapi pandemi agar tidak berdarah-darah seperti menghadapi Covid-19. “ Apa yang terjadi jika pandemi berbeda terjadi? Apakah siap? Jika pandeminya berbeda, apakah bisnis bisa beroperasi seperti normal?” kata dia.
William melanjutkan, Indonesia bisa belajar dari Tiongkok dalam menghadapi SARS pada 2003. Dkatakan bahwa saat wabah itu tiba, negara itu menerapkan lockdown selama berminggu-minggu. Bisnis pun berjatuhan.
Dari sanalah, pemerintah, pebisnis, dan masyarakat sadar bahwa SARS menjadi alarm bahwa musibah serupa akan hadir kembali. Tiongkok kemudian melakukan transformasi digital.
“ Benar, ada pandemi global (datang), masyarakat sudah transformasi digital,” kata dia.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Dream – PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) menghadirkan toko virtual ritel yang dikelolanya, seperti Hypermart, Foodmart, Primo, dan Hyfresh, ke dalam Tokopedia. Dengan kolaborasi ini, perusahaan ritel tersebut berharap bisa membantu pemenuhan kebutuhan masyarakat, terutama produk segar.
“ Diharapan akan membantu konsumen Indonesia, MPPA, dan pelaku usaha di Tokopedia untuk membantu memenuhi kebutuhan belanja secara aman dan nyaman, dan berkualitas,” kata Director-Corporate Secretary & PR, MPPA, Danny Kojongian, dalam konferensi pers virtual kolaborasi MPPA dan Tokopedia, Kamis 10 Desember 2020.
Pembukaan toko virtual ini juga diharapkan bisa mempercepat pemulihan ekonomi nasional dari sisi ritel serta memperkuat bisnis omni channel yang dilakukan perseroan. Danny mengatakan, produk-produk yang disediakan oleh ritel-ritelnya adalah produk segar, seperti sayur dan buah, serta aneka susu.
" Saat ini, baru ada 23 toko virtual Hypermart yang dibuka di platform e-commerce ini. Nantinya, tidak hanya di Jakarta, tetapi juga diharapkan bisa berlaku untuk (semua toko) di seluruh Indonesia,” kata Danny.
MPPA memberikan promo-promo untuk toko virtualnya. Danny mengatakan setiap pembelanjaan di toko virtual online di Tokopedia, akan mendapatkan diskon 10 persen per item.
“ Tentu ada syarat dan ketentuan berlaku. (Untuk lebih jelasnya), bisa dilihat di aplikasi Tokopedia,” kata Danny.
Perusahaan ini juga siap memberikan promo gratis ongkir unntuk pengiriman barang. Namun, promo ini berlaku bagi konsumen yang rumahnya berjarak maksimal 10 km dari toko.
“ Promo ini akan berlaku semua toko,” kata dia.
Danny mengatakan, saat ini, puluhan toko virtual yang dibuka di MPPA berada di daerah Jabodetabek. “ Diharapkan toko virtual ini bisa diperluas tidak hanya di Jabodetabek, tetapi juga wilayah lain,” kata dia.
VP of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak, menambahkan MPPA bisa membantu Tokopedia untuk menyediakan pasokan produk segar melalui kolaborasi ini. Ditambah lagi, ritel itu memiliki jangkauan masyarakat yang luas.
“ Kami berharap kolaborasi dengan MPPA dan Tokopedia bisa mempermudah masyarakat memenuhi kebutuhan dan berkontribusi kepada pemulihan ekonomi,” kata Nuraini.
Menurut catatan, Tokopedia memiliki 9,7 juta penjual yang hampir 97 persen merupakan UMKM dan 94 persen penjualnya berskala ultra mikro. Ada juga 100 juta pengguna yang tercatat aktif bertransaksi bulanan di Tokopedia.
“ Lewat official store, MPPA bisa menjangkau pengguna Tokopedia. Belanja online dapat menjadi alternatif untuk mengurangi penyebaran virus dan bisa mendukung bisnis lokal,” kata dia.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib