Cadangan Devisa Bertambah, Indeks Saham Syariah Balik Menguat

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Selasa, 11 Oktober 2016 16:20
Cadangan Devisa Bertambah, Indeks Saham Syariah Balik Menguat
Emiten sektor konsumer dan pertambangan menjadi motor utama penggerak kinerja saham syariah.

Dream – Indeks saham syariah berbalik menguat setelah mengawali awal pekan dengan kurang menggembirakan. Sentimen positif dari kenaikan cadangan devisa Indonesia mendorong investor lokal melantai di bursa saham.

Meski masih mencetak nett sell, pemodal asing di lantai bursa juga mulai mengerem aksi jual sahamnya dengan jual bersih Rp 207 miliar. 

Pada penutupan perdagangan harian Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 11 Oktober 2016, dua indeks acuan saham syariah ditutup menguat. Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) menghijau di level 178,164 atau menguat 0,904 poin (0,51%). Sementara itu, indeks saham bluechip syariah, Jakarta Islamic Index (JII), turut menguat di kisaran 740,794 atau naik 4,169 poin (0,57%).

Selama perdagangan hari ini, saham syariah yang diperjualbelikan mencapai 29,62 miliar lembar saham senilai Rp3,99 triliun.

Aksi beli pelaku pasar sukses mendorong 83 emiten syariah ditutup naik, disusul 96 saham yang turun, 59 saham stagnan, dan 78 saham tidak diperdagangkan.

Emiten-emiten yang menjadi penggerak perdagangan hari ini berasal dari sektor pertambangan yang naik 1,79 persen, sektor konsumsi 1,10 persen, dan manufaktur yang naik 0,77 persen.

Berbeda dengan IHSG yang tertekan aksi jual di sektor keuangan, pemodal asing justru mencetak nett buy untuk indeks ISSI Rp 172 miliar sementara di jajaran saham bluechips syariah tercatat aksi beli bersih Rp 49 miliar. 

Saham-saham bluechips syariah pencetak top gainer kali ini dihuni UNVR yang naik Rp650, UNTR Rp600, PTBA Rp475, INDF Rp 200, dan ICBP Rp 175 per saham.

Di jajaran top losser, bertengger saham-saham LPPF yang turun Rp500, SMGR Rp300, INTP Rp 125, AALI Rp 75, dan MIKA Rp 30 per lembar. 

Di pasar uang, nilai tukar rupiah bergerak melemah. Sore ini, kurs rupiah terhadap dolar AS turun 22 poin (0,17%) di level Rp12.999 per dolar AS. Padahal, rupiah sempat menguat di level Rp12.964 per dolar AS.(Sah)

Beri Komentar