Kisah Sukses Wisudawan UNNES Raup Omzet Rp1 M dari Bisnis Susu

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Rabu, 8 Maret 2017 12:44
Kisah Sukses Wisudawan UNNES Raup Omzet Rp1 M dari Bisnis Susu
Bagaimana kisahnya?

Dream – Ada pemandangan tak biasa saat acara wisuda Universitas Negeri Semarang (UNNES), Semarang, Jawa Tengah, pada Selasa 7 Maret 2017. Dengan pakaian toga, seorang wisudawan membagi-bagikan seribu gelas susu kepada wisudawan lain dan keluarganya.

Rektor UNNES, Fathur Rokhman, beserta wakil rektor dan dekan universitas pun turut mencoba susu yang dibagikan gratis oleh wisudawan tersebut.

Siapa gerangan dia?

Dilansir dari situs unnes.ac.id, Rabu 8 Maret 2017, wisudawan itu bernama Mohamad Faisal Hidayat. Bagi-bagi susu gratis ini merupakan cara Faisal untuk bersyukur karena usaha susu yang dia rintis meraih sukses. Dengan modal sekitar Rp1 juta, pria ini berhasil meraup omzet lebih dari Rp1 miliar perbulan. Masya Allah…

Kisah Faisal ini bermula ketika dia memutuskan berbisnis untuk membiayai kuliah dan kehidupan Semarang. Ya, dia bukan berasal dari keluarga yang berada. Orangtuanya pernah berusaha kecil-kecilan, dari  dagang tamiya sampai tampah. Bahkan, ayahnya pernah menjadi pemborong tempat pelelangan ikan—usahanya tidak membuahkan hasil karena ditipu.

Kondisi ekonomi keluarga Faisal kurang sehat setelah krisis moneter terjadi. Akibatnya, keluarga dia harus berpindah-pindah tempat. Tidak kuat tinggal di Bekasi, mereka sempat pindah ke Klaten sebelum akhirnya pindah ke Brebes.

Perekonomian keluarganya membuat Faisal pesismistis bisa mengenyam pendidikan tinggi. Namun, dia memberanikan diri merantau ke Semarang ketika dia diterima di program D-3 Teknik Elektro UNNES. Tak ada modal, ibunya berpesan agar Faisal membiayai sendiri kuliah dan kehidupan sehari-harinya.

“ Saat itu, bisa dibilang modalnya zero. Mama nggak kasih uang saat itu. Mama pesan supaya saya berusaha sendiri kuliah dan menghidupi diri di Semarang,” kata dia.

1 dari 4 halaman

Rintis Usaha meskipun Modal Cekak

Rintis Usaha meskipun Modal Cekak © Dream

Faisal mulai merintis usaha kecil-kecilan. Dengan gerobak, dia membuka usaha sate aci. Pernah juga dia berjualan olos (makanan berbentuk bulat yang berbahan tepung kanji, isi sayur-mayur, dan rasanya pedas), dan cokelat.

Semua usahanya dilakukan di sekitar kampus. Usaha-usaha itu hanya memberikan sedikit keuntungan dan cukup untuk bertahan hidup, meski tidak rugi. Otaknya pun berputar keras supaya bisa menemukan usaha yang lebih menjanjikan.

Pada semester ke tiga, tepatnya tahun 2013, dia memperoleh bantuan usaha lewat Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) sebesar Rp5 juta. Modal itu digunakan untuk riset pasar dan hanya tersisia Rp1,3 juta.

Dengan sisa usahanya itu, dia mulai merintis usaha susu yang bernama “ It’s Milk”. Dengan sisa uang itu, Faisal nekat menyewa sebuah kios di Jalan Cempaka, Semarang, yang tidak jauh dari kampusnya. Tidak disangka, usaha penjualan susu “ It’s Milk” sukses. Pada bulan pertama, dia berhasil mengantongi keuntungan Rp5 juta dan menggunakan omzet itu untuk melunasi sewa kios.

“ Saat nego, saya bilang kepada pemilik kios, ‘Kalau bulan depan tidak bisa bayar, saya siap diusir’. Tapi, saya bersyukur ternyata saya bisa dapat Rp5 juta. Uang itu yang saya pakai untuk lunasi sewa kios,” kata dia.

2 dari 4 halaman

Omzet Capai Rp1 Miliar per Bulan

Omzet Capai Rp1 Miliar per Bulan © Dream

Sukses dengan satu outlet, tidak membuat Faisal berpuas diri. Dia membuka cabang, membangun outlet “ It’s Milk” di tempat lain. Hasilnya, dalam waktu 3,5 tahun, lulusan D-3 Teknik Elektro ini memiliki 15 outlet di 13 kabupaten/kota yang tersebar di Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Jika dirata-rata, dia bisa membuka satu outlet baru per 2,5 bulan.

Saat usahanya mulai naik, Faisal merekrut dua teman kuliah untuk mengelola usahanya. Karena tidak bisa memberi gaji, dia menjanjikan saham kepada keduanya. Kebetulan salah satunya adalah pacar Faisal.

Dengan 15 outlet yang dimilikinya, omzet bisnisnya semakin besar. Dalam sebulan, omzetnya bisa lebih dari Rp1 miliar. Dikatakan bahwa satu outlet menyumbang omzet beragam. Outlet yang sepi menyumbang omzet Rp30 juta, sedangkan yang ramai Rp400 juta. Namun, dia menolak menyebutkan keuntungan bersihnya.

“ Kurang lebih sepertiganya,” kata dia.

Faisal mengatakan tidak semua keuntungan masuk ke rekening pribadinya. Sejak awal, dia berkomitmen untuk mengembalikan semua keuntungan yang diraihnya untuk diinvestasikan kembali. Oleh karena itulah, cabang usahanya bertambah dalam waktu singkat.

3 dari 4 halaman

Beli Empat Mobil

Beli Empat Mobil © Dream

Dengan usahanya yang sukses, Faisal tidak hanya membiayai kuliahnya, tetapi juga menyekolahkan adik terakhirnya, bahkan membeli mobil. Tidak tanggung-tanggung, Faisal membeli empat unit mobil: 1 unit untuk pribadi dan 3 unit untuk operasional usaha.

Membeli mobil rupanya keinginan Faisal sejak lama. Dia berkata, kalau bepergian saat Lebaran, keluarganya terpaksa menumpang di mobil sanak saudaranya.

“ Mama dan adik-adik saya numpang di mobil Om, (sedangkan) saya dan Bapak numpang (mobil) Pakdhe. Terpisah, saya sedih. Sejak saat itu, saya bertekad ingin bisa membeli mobil keluarga sendiri,” kata anak pertama dari tiga bersaudara ini.

4 dari 4 halaman

Seimbangkan Bisnis, Kuliah, dan Organisasi

Seimbangkan Bisnis, Kuliah, dan Organisasi © Dream

Sukses berbisnis tidak membuat Faisal abai terhadap kuliah. Dia masih bisa mendapatkan indeks prestasi di atas 3. Kegiatan organisasi pun tidak ditinggalkan.

Saat kuliah, dia aktif di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) universitas. Kegiatan ekstrakurikuler di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Semarang juga tidak ditinggalkan.

“ Harus pintar-pintar membagu waktu. Kadang kuliah saya tinggalkan, kadang organisasi yang saya tinggal. Kadang It’s Milk saya tinggal juga,” kata dia.

Selepas wisuda di UNNES, pria ini berencana untuk melanjutkan pendidikan. Faisal mengatakan dia ingin mengambil program S-1 supaya menjadi sarjana teknik.

“ Tapi, mungkin sampai S-2,” kata dia.

Beri Komentar