PT KCI Merekayasa Perjalanan Kereta Api Selama Sebelas Hari.
Dream - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) merekayasa perjalanan kereta selama 11 hari. Rekayasa ini dilakukan karena ada penggantian wesel di Stasiun Jakarta Kota dan Gambir.
" Rekayasa pola operasi perlu dilakukan untuk menjamin keselamatan dan mengantisipasi kepadatan antrean KRL di lintas Cikini-Jakarta Kota selama pekerjaan berlangsung," kata Vice President Communication KCI, Anne Purba, di Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Dream, Selasa 11 Februari 2020.
Dijadwalkan program rekayasa perjalanan kereta ini akan berlangsung mulai lusa (Kamis, 13 Februari 2020) hingga 23 Februari 2020.
Perjalanan KRL yang akan mengalami rekayasa perjalanan kereta adalah Bogor/Depok-Jakarta Kota dan Cikarang/Bekasi-Jakarta Kota. Ada 46 perjalanan kereta yang direkayasa. Selain dua lintas ini, perjalanan kereta berlangsung normal.
" Sebagai antisipasi, KCI berkoordinasi dengan PT Transjakarta untuk menambah armada busnya di Stasiun Manggarai yang dapat menghubungkan pengguna ke berbagai koridor jalur Transjakarta," kata dia.
Dream - Baru-baru ini, warganet tengah dikejutkan dengan sebuah video yang merekam beberapa pengendara menerobos rel kereta. Di saat bersamaan, Kereta Rel Listrik (KRL) hendak melintas dan berhadapan dengan para penerobos itu dari sisi samping.
Dalam video yang diunggah di akun Instagram @bekasi.terkini, KRL ini kemudian berhenti.
Dalam peristiwa itu, petugas yang berada di lokasi lantas tak segera menutup palang pintu. Bahkan, seorang juru parkir meminta pengendara lain untuk melewati rel meski ada KRL di dekatnya.
Menanggapi hal itu, VP Corporate Communication PT KCI (Kereta Commuter Indonesia), Anne Purba mengatakan, peristiwa itu terjadi di Jalan KH Agus Salim Bekasi, pada Senin 3 Februari 2020 pukul 16.00 WIB.
" Dalam video itu terlihat, beberapa sepeda motor dan sebuah mobil pick up sedang melintasi perlintasan resmi sebidang. Kemudian dari arah timur terlihat KRL datang dan akan berhenti menjelang perlintasan," ujar Anne dalam keterangan tertulisnya, Selasa 4 Februari 2020.
Anne menjelaskan, KRL yang berhenti itu bukan 'mengalah' terhadap ramainya kendaraan yang melintas rel.
Melainkan, sedang menunggu sinyal aman untuk masuk ke Stasiun Bekasi. " (Berhenti) karena masih menunggu sinyal aman masuk Stasiun Bekasi," ucap dia.
Sembari menunggu aba-aba sinyal aman dari stasiun, petugas tidak menutup palang pintu. Sebab, saat itu arus lalu lintas sedang padat.
" Sewaktu menunggu sinyal aman masuk Stasiun Bekasi, petugas masih membuka pintu perlintasan untuk menghindari kemacetan yang memang biasa terjadi di perlintasan tersebut," kata dia.
Meski demikian, Anne mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa mendahulukan jalan terlebih dahulu, apabila ada kereta api yang hendak lewat.
Selain untuk keamanan, hal itu juga tertuang dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009, Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 114.
Bunyi pasal tersebut yakni " Pada perlintasan sebidang antara jalur kereta api dan jalan, pengemudi kendaraan wajib: Berhenti ketika sinyal sudah berbunyi, palang pintu kereta api sudah mulai di tutup dan atau ada isyarat lain; Mendahulukan kereta api, dan; Memberikan hak utama kepada kendaraan yang lebih dahulu melintas rel" .
View this post on Instagram
Dream - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menambah jumlah perjalanan KRL Commuterline terhitung mulai 1 Desember 20019. Keputusan ini dijalankan berdasarkan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2019, menggantikan Gapeka 2017
Direktur Utama KCI, Wiwik Widyanti, mengatakan jumlah KRL yang beroperasi akan ditambah. Operasi KRL akan menjadi 90 loop dengan total 1.057 perjalanan per hari.
Pada Gapeka 2017, ada 81 loop dengan 945 perjalanan per harinya. Penambahan ini dinilai akan memberikan dampak yang baik terhadap pengguna jasa KRL.
" Penambahan ini sudah pasti akan memberikan dampak yang baik bagi pengguna jasa KRL karena menambah jumlah perjalanan. Diharapkan semua kebutuhan dari KRL dapat terakomodir,” kata Wiwik di Jakarta, Senin 18 November 2019.
Nantinya, untuk lintas Bogor Line terdapat 405 perjalanan KRL. Rinciannya terdiri dari Center Line (Bogor/Depok-Jakarta Kota PP) terdapat 227 perjalanan dengan headway pada peak hour selama 5 menit dan lintas Loop Line (Bogor/Depok-Jatinegara PP) terdapat 178 perjalanan dengan headway pada peak hour selama 5 menit.
Pada KRL Bekasi Line (Cikarang/Bekasi-Jakarta Kota PP) terdapat 174 perjalanan dengan headway pada peak hour 11 menit.
Lintas Serpong Line (Rangkasbitung/Parung Panjang/Maja/Serpong-Tanah Abang PP) terdapat 178 perjalanan KRL dengan headway pada peak hour selama 10 menit.
Lalu lintas Tangerang Line (Tangerang-Duri PP) akan ada 98 perjalanan dengan headway pada peak hour selama 15 menit.
Sementara lintas Tanjung Priok Line (Tanjung Priok-Jakarta Kota PP) pada Triwulan pertama GAPEKA 2019 ini, akan ada 56 perjalanan KRL dengan headway pada peak hour selama 30 menit.
Lintas terakhir yaitu untuk KRL Feeder (Kampung Bandan-Jakarta Kota PP), terdapat 47 perjalanan dengan headway pada peak hour selama 38 menit.
(Beq, Laporan: Keisha Ritzska Salsabila)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN