Dream - Kabar bahagia bagi para pengguna layanan streaming Netflix di Indonesia, biaya layanan untuk paket basic atau standar turun menjadi Rp65.000 per bulan dari sebelumnya Rp120.000 per bulan. Harga baru ini berlaku mulai 21 Februari 2023.

“SEKARANG NETFLIX TURUN HARGA! MULAI DARI 65RB, UDAH BISA DITONTON DI SEMUA GADGET. Dijamin resmi, aman, dan terpercaya. Langganan Netflix sekarang, guis!,” tulis Instagram Netflix Indonesia pada Selasa, 21 Februari 2023.

Bukan cuma paket basic, dilihat dari laman resminya, Netflix Indonesia juga menurunkan harga paket standar yang sebelumya Rp153.000 per bulan menjadi Rp120.000 bulan. Paket basic mempunyai resolusi 720p sedangkan paket standar beresolusi 1080p. 

Sementara paket ponsel sebagai harga termurah di Netflix Indonesia masih sama dengan harga yang dijual Rp54.000 per bulan. Begitu pula dengan paket termahal yakni premium yang masih dibanderol harga Rp186.000 per bulan.

Saat ini pembayaran Netflix dapat dibayar melalui saluran seperti dompet digital Gopay, DANA, dan OVO. Kemudian kartu debit atau kredit berlogo Mastercard, Visa, atau American Express.

Melansir KapanLagi.com, selain menurunkan harga, Netflix juga menghadirkan fitur baru untuk pengguna paket Premium yakni dukungan audio spasial sehingga pengguna yang memakai sistem stereo bisa mendapatkan audio yang lebih sinematik. Fitur ini bisa diakses pada lebih dari 700 judul yang ada di Netflix.

Netflix, Vidio, Disney+ Hotstar, Mana Paling Banyak Diakses?

Dream - Dalam survei Nielsen, Vidio menjadi platform yang paling banyak diakses masyarakat menggunakan smartphone di 11 kota di Indonesia.

Urutan selanjutnya setelah Vidio, ditempati oleh Disney+ Hotstar, Netflix, Viu, RCTI+, iQIYI, dan terakhir Vision+.

Survei ini dilakukan selama periode Juli sampai Agustus 2022 di 11 kota yakni Bandung, Banjarmasin, Denpasar, Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Makassar, Medan, Palembang, Semarang, dan Surakarta.

Direktur Eksekutif Nielsen Indonesia, Hellen Katherina, mengatakan, peningkatan konsumsi mobile streaming didorong oleh platform regional dan lokal.

“ Vidio (4.4%), Disney+ Hotstar (2.0%), Netflix (1.6%), Viu (1.0%), RCTI+ (0.9%)," katanya di Milenium Millenium Centennial Center, Jakarta, Kamis, 8 Desember 2022.

Meningkatnya akses terhadap internet dan kepemililkan smartphone juga mendorong pertumbuhan streaming di mobile. Mobile streaming dikonsumsi rata-rata lebih dari 9 jam per bulan. Sedangkan untuk heavy users, 28 jam per bulan. 

“ Namun angka ini masih jauh di bawah rata-rata waktu menonton TV yang mencapai 80 jam per bulan,” papar Hellen.

Tiap platform memiliki karakternya masing-masing, di mana konten yang paling banyak diakses pada platform Vidio adalah konten lokal dan olahraga, Netflix untuk film dan serial internasional, sementara Disney+ Hotstar untuk film anak dan keluarga.

“ Viu konten asia atau korea, RCTI+ konten olahraga dan sinetron, iQiyi konten Asia dan Barat,” ungkap Hellen.

Survei ini melibatkan TV panel yang berjumlah 11.500 individu, dengan mobile panel (bagian dari total) sebanyak 3.700 individu. Demografi usia yang terlibat di atas 10 tahun. Sementara cakupan kepermisaan aplikasi yaitu YouTube, Vidio, Viu, Netflix, RCTI+, di iQIYI, dan Vision.

Survei bertajuk Streaming Content Ratings ini menggunakan alat Peoplemeter Nielsen yang dipasang di TV rumah tangga panel untuk menonton kebiasaan TV linear. Serta Nielsen mobile meters app yang ada di smartphone panel untuk menangkap kebiasaan menonton streming via mobile.

Tiga terbesar yang paling banyak diakses mempunyai waktu evolusi streaming yang berbeda di Indonesia, digawangi YouTube pertama kali muncul pada 2014, disusul Vidio di tahun yang sama. Kemudian Netflix pada 2016. Hingga Disney+ Hotstar pada 2020.