Dream - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta pemberian insentif pajak bagi surat utang syariah (sukuk). Lewat jalan ini, industri sukuk optimistis bisa berkembang dan lebih kompetitif.
" Harapannya, akan ada insentif lebih dari sisi pajak bagi sukuk," kata Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal OJK, Sardjito dalam " 41th Annual Meeting Islamic Development Bank (IDB) Group" di Jakarta, Selasa 17 Mei 2016.
Sukuk dan obligasi selama ini memang masih dikenakan biaya sebesar 0,05 persen dari nilai penerbitan.
Sarjito menilai industri keuangan syariah seharusnya mendapatkan perlakukan yang berbeda dengan industri keuangan konvensional. Dengan pemberian insentif berupa pajak ini, dia optimistis bisa membawa industri keuangan syariah bisa lebih kompetitif dan bersaing dengan industri keuangan konvensional.
" Kalau tidak diberikan insentif dan dibiarkan berkompetisi, dia akan merasa berat," kata Sardjito.
Selain itu, dia mengatakan insentif pajak terhadap keuangan syariah sudah diterapkan oleh banyak negara lain, seperti Malaysia dan Inggris. Dengan stimulus ini, banyak orang yang tertarik untuk " terjun" ke sektor keuangan syariah.
" Orang mau belajar keuangan syariah di sana," kata Sardjito.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR