Dream - Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad menyampaikan sektor korporasi harus mendapat dukungan tambahan pembiayaan jangka panjang dari sektor pasar modal. Cara ini untuk menambah pembiayaan yang selama ini diperoleh dari sektor perbankan.
“ Kita harus mengupayakan terwujudnya keseimbangan yang baik antara industri perbankan dan pasar modal dalam memberikan pembiayaan sektor korporasi," kata Muliaman saat berbicara dalam pertemuan Perwakilan dari G20 dan negara-negara anggota Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) dalam G20/OECD Corporate Governance Forum, di Istambul, akhir pekan lalu.
Mengutip keterangan tertulis yang dikutip Rabu, 14 April 2015, Muliaman mengatakan pelaku bisnis embutuhkan pasar modal yang lebih berkembang untuk menyediakan alternatif sumber pembiayaan jangka panjang yang kurang dapat disediakan oleh Industri Perbankan.
" Namun pembiayaan dari perbankan tetap akan dibutuhkan bagi sektor korporasi yang tidak terlayani oleh Pasar Modal,” tambahnya.
Pada Forum tersebut Muliaman diminta menjadi salah satu pembicara dalam sesi “ Corporations and Capital Markets in Emerging Economies”, yang berbicara mengenai persoalan akses terhadap pemodalan yang menjadi tantangan khusus di banyak negara berkembang.
Kebanyakan, berkembang pesatnya sektor korporasi tidak selalu sejalan dengan berkembangnya pasar modal. Hal ini tentunya akan dapat menghalangi terciptanya pertumbuhan sektor korporasi yang stabil dan memaksa perusahaan swasta untuk terlalu mengandalkan pinjaman jangka pendek dari perbankan.
Muliaman menambahkan dalam dua dekade terakhir emerging market telah menunjukkan perkembangan yang signifikan menuju intermediasi keuangan yang lebih berbasis pasar. Hal ini sejalan dengan upaya beberapa jurisdiksi dalam membangun pasar ekuitas dan obligasi domestik yang lebih dalam dan risilient.
Lebih lanjut, Muliaman menyatakan Bank vs Market Based Financing adalah perdebatan lama. Setiap pasar akan memiliki ketergantungan dan evolusinya sendiri-sendiri. Pada akhirnya pilihan perusahaan akan tergantung pada biaya mengakses pasar untuk mengumpulkan dana dan juga fleksibilitas serta kecepatan untuk mendapatkan dana.
Menurutnya, sampai saat ini peran perbankan dalam menyediakan sumber pembiayaan bagi korporasi masih lebih dominan dibandingkan pasar modal apalagi pembiayaan di sektor korporasi menengah.Hal ini terjadi antara lain karena perbankan telah memiliki jaringan yang luas dan tersebar di berbagai daerah sehingga lebih dekat dengan mereka.
Faktor lainnya, lanjut Muliaman, adalah tingkat literasi keuangan terkait industri pasar modal yang jauh lebih rendah dibandingkan perbankan yang membuat mereka enggan untuk berinteraksi dengan Pasar Modal.
Muliaman mengingatkan para regulator harus waspada pada risiko signifikan yang ditimbulkan oleh kedua pasar ini dengan menjaga adanya kompetisi yang sehat di antara dua pasar tersebut.
“ Dan ini sejalan dengan filosofi pembangunan kami. Kami menginginkan kegiatan lintas industri yang lebih besar yang pada akhirnya akan meningkatkan partisipasi dari seluruh pemangku kepentingan, mengurangi hambatan terhadap akses keuangan dan mewujudkan inklusivitas keuangan yang lebih besar,” katanya.
Sebagai informasi, pada kesempatan ini, Muliaman juga mengadakan pertemuan dengan Vahdettin Ertas – Chairman Capital Market Board (CMB) of Turkey. Dengan pertimbangan adanya kesamaan perkembangan pasar modal antara Indonesia dan Turki, dalam pertemuan ini dicapai suatu kesepakatan untuk dilakukan kerja sama yang lebih luas untuk mempercepat perkembangan pasar modal di kedua negara. Diharapkan, pada bulan Agustus 2015 ini Nota Kesepahaman antara OJK dengan CMB of Turkey dapat ditandatangani.
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati