Dream - Potensi pertumbuhan ekonomi dunia mencapai puncaknya setelah krisis finansial 2007-2009 dan sepertinya akan menurun untuk beberapa tahun ke depan. Hal ini berdasar sebuah studi yang dirilis Dana Moneter Internasional (IMF).
Potensi pertumbuhan, yang mengukur seberapa cepat perekonomian bisa tumbuh tanpa terkena inflasi, telah melambat di negara-negara maju sebelum krisis terjadi karena bertambahnya populasi dan menurunnya inovasi teknologi.
Seperti dikutip dari Arab News, Senin, 13 April 2015, studi yang menjadi bagian dari laporan World Economic Outlook IMF ini menemukan potensi pertumbuhan negara-negara maju masih 1,3 persen antara 2008 dan 2014, lebih rendah dari sebelum krisis.
Dan dalam lima tahun ke depan, pertumbuhan ekonomi negara maju akan meningkat sebesar 1,6 persen, namun masih di bawah rata-rata sebelum krisis dan tak mungkin bangkit kembali seperti sebelumnya.
Di negara berkembang, potensi pertumbuhan ekonomi mereka menurun 6,5 persen antara 2008 dan 2014 atau dua persen lebih rendah dari sebelum krisis. Potensi pertumbuhan mereka akan menjadi 5,2 persen antara 2015 dan 2020 akibat dari populasi yang menua, pertumbuhan produktivitas rendah, dan investasi yang lemah.
Tiongkok, negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia, juga diperkirakan mengalami penurunan potensi pertumbuhan dalam lima tahun ke depan akibat pergeseran dari ekonomi investasi menjadi ekonomi konsumsi.
IMF mendesak negara-negara kaya untuk meningkatkan permintaan dan investasi mereka, termasuk mendanai riset dan pengembangan serta infrastruktur. Sementara untuk negara berkembang, IMF mengatakan mereka harus segera meningkatkan belanja infrastruktur dan melaksanakan reformasi regulasi serta memperbaiki kualitas pendidikan.
World Economic Outlook yang dirilis dua kali setahun ini bisa dijadikan acuan teoritis tentang cara meningkatkan pertumbuhan ketika para pengambil kebijakan ekonomi dunia berkumpul di Washington pekan depan untuk menghadiri pertemuan musim semi IMF dan Bank Dunia. (Ism)
Advertisement
Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini

Kasus Influenza A di Indonesia Meningkat, Gejalanya Mirip Covid-19

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya
