Bappenas: Industri Kesehatan dan Keuangan Diprediksi Bertumbuh di Masa Pandemi

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Kamis, 22 April 2021 15:35
Bappenas: Industri Kesehatan dan Keuangan Diprediksi Bertumbuh di Masa Pandemi
Beberapa industri diprediksi turut bertumbuh sebagai bagian dari adaptasi yang dilakukan.

Dream - Perekonomian dunia di tahun 2021 diperkiraka akan berangsur membaik meski masih harus berhadapan dengan pandemi Covid-19. Beberapa industri diprediksi turut bertumbuh sebagai bagian dari adaptasi yang telah dilakukan.

Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/BAPPENAS Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, sepanjang 2020 tercatat beberapa sektor industri masih mengalami pertumbuhan di tengah keterpurukan. Sektor industri tersebut adalah kesehatan, komunikasi dan jasa keuangan.

Industri kesehatan dan komunikasi bahkan mengalami pertumbuhan hingga 11,6 persen dan 10,58 persen.

Berkaca dari sejarah, Amalia menilai masa-masa setelah wabah yang pernah melanda dunia, Black Death dan Spanish Flu, membuat dunia mengalami perubahan cukup drastis. Salah satunya adalah berakhirnya era perbudakan dan mulainya Globalisasi 1.0.

" Ini yang kami prediksi di mana pandemi Covid ini akan mengubah dunia baik ekonomi maupun kehidupan dan sudah mulai terlihat di mana industri informasi komunikasi juga farmasi dan kimia naik hingga dua digit,” ungkapnya dalam konferensi pers virtual bersama Prudential, Rabu 21 April 2021.

1 dari 3 halaman

Kesadaran Berasuransi Semakin Meningkat

Lebih lanjut Amalia menyampaikan, selain ketiga industri itu, beberapa industri lain juga akan terangkat seperti jasa keuangan dan asuransi.

Menurutnya, ada prospek seiring kesadaran masyarakat untuk memiliki asuransi ketika terjadi hal yang tak diinginkan seperti pandemi.

" Momen ini harus dimanfaatkan industri baik itu variasi produk beragam yang disesuaikan dengan kemampuan serta keinginan dari nasabah. Namun keseluruhan, animo masyarakat pada industri asuransi semakin membaik setelah adanya pandemi,” sambung dia.

 

2 dari 3 halaman

Pelaku Terus Beradaptasi

Sementara, Jen Reisch, Presiden Direktur Prudential Indonesia, mengungkap pihaknya sampai saat ini terus berusaha melakukan adaptasi mempermudah masyarakat untuk mengakses layanan asuransi.

Menurut dia, salah satunya yakni melalui aplikasi ekosistem Pulse yang kini sudah diunduh 6,6 juta masyarakat Indonesia.

“ Kami antusias dan optimis bahwa industri asuransi akan terus tumbuh di masa pandemi ini. Prudential berupaya melakukan adaptasi dengan meluncurkan Pulse tahun 2020 lalu. Kami optimis semakin banyak orang Indonesia aware terhadap asuransi,” ungkapnya.

3 dari 3 halaman

Dalam hal inovasi perlindungan, kata dia, Prudential Indonesia bergerak cepat merespons kebutuhan yang meningkat pada 2020. Salah satu contohnya, sebelum pandemi Covid-19 merebak di Indonesia, Prudential Indonesia menjadi perusahaan asuransi jiwa pertama di Indonesia yang menyediakan santunan tunai tambahan jika nasabah terdiagnosis positif Covid-19.

" Di 2021, inovasi terus berlanjut dan kami meluncurkan inisiatif program santunan rawat inap pascavaksinasi dan menyediakan sentra vaksinasi Covid-19," kata Reisch.

Dia menambahkan, pada 2020, Prudential Indonesia telah meluncurkan 60 produk dan solusi perlindungan. Termasuk, di antaranya produk baru dan juga peningkatan dari produk sebelumnya, untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang semakin berkembang, mulai Asuransi Jiwa Syariah PRUCinta hingga asuransi kesehatan murni PRUSolusi Sehat dan PRUSolusi Sehat Syariah.

" Di mana ketiga produk tersebut menawarkan premi atau kontribusi yang terjangkau sehingga dapat diakses oleh lebih banyak masyarakat Indonesia. Prudential Indonesia juga memperkenalkan manfaat asuransi tambahan (rider) baru, beberapa di antaranya adalah PRUTotal Critical Protection dan PRUTotal Critical ProtectionSyariah yang memberikan perlindungan tanpa ada batasan jumlah maupun jenis penyakit kritis," kata Reisch.

Beri Komentar