Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2015 Meleset

Reporter : Ramdania
Selasa, 5 Januari 2016 11:02
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2015 Meleset
Meski sudah dikeluarkan 8 paket kebijakan, target asumsi makro APBNP 2015 meleset dari realisasi

Dream - Pemerintah mengakui dampak perlambatan ekonomi global sangat memengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2015. Meski meluncur 8 paket kebijakan ekonomi, strategi ini dianggap belum cukup kuat mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 4,73%. Padahal, target pertumbuhan yang telah ditetapkan dalam APBN-P 2015 sebesar 5,7%.

Menurut laporan, pertumbuhan ekonomi ini didorong konsumsi rumah tangga dan percepatan pengeluaran pemerintah, terutama di semester kedua tahun ini. Pertumbuhan konsumsi ditopang beberapa kebijakan untuk mempertahankan daya beli masyarakat, seperti peningkatan penghasilan tidak kena pajak dan penguatan jaring pengaman sosial.

Pemerintah mampu menjaga inflasi tahun ini dengan baik. Dari asumsi yang diperkirakan sebesar 5% pada tahun ini, realisasi inflasi hanya 3,1%. Sementara itu, tingkat bunga Suku Bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan berada sedikit di bawah asumsi yang sebesar 6,2%, yaitu 5,97%.

Nilai tukar diperkirakan mencapai Rp 13.392 hingga akhir tahun atau berada di atas asumsi yang sebesar Rp 12.500 per dollar AS. Harga minyak US$ 50 per barel atau di bawah asumsi yang sebesar Us$ 60 per barel.

Realisasi lifting minyak dan gas jauh di bawah target. Dalam asumsi makro 2015, lifting minyak ditargetkan 825 ribu barel/hari, tetapi realisasinya hanya 779 ribu barel/hari. Sedangkan lifting gas diasumsikan 1.221 MBOEPD hanya terealisasi 1.195 MBOEPD.

Beri Komentar