Menpar: Sektor Pariwisata Sumbang Devisa Rp 163 Triliun

Reporter : Ramdania
Kamis, 31 Desember 2015 10:31
Menpar: Sektor Pariwisata Sumbang Devisa Rp 163 Triliun
Meski tersandung bencana alam yang terjadi tahun ini, sektor pariwisata masih mampu menyumbang Rp 163 triliun untuk devisa negara.

Dream - Menyambut pergantian tahun, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar jumpa pers terkait pencapaian hasil kerja selama 2015. Menteri pariwisata, Arief Yahya memaparkan jumlah sementara kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dari Januari hingga Oktober 2015.

Selama sepuluh bulan terkahir, tercatat angka kumulatif sebanyak 8.017.589 kunjungan wisman. Jumlah tersebut diyakini naik sekitar 3,38 persen dibandingkan periode 2014 yang hanya mampu meraih 7.755.616 wisman.

" Tapi kami optimis, proyeksi pencapaian hinga Desember ini nanti mencapai 10,017 wisman itu artinya tumbuh sebesar 5,81 persen," ungkap Arief di Gedung Sapta Pesona, Jakarta pada Rabu, 30 Desember 2015.

Kenaikan tersebut berasal dari jumlah kunjungan pada bulan November sebanyak 800 ribu wisman dan terus bertambah pada musim liburan akhir tahun. Sehingga bulan Desember jumlah wisatawan yang datang ke tanah air diperkirakan mencapai 1,2 juta wisman.

Lebih jauh Arief menyatakan bahwa sektor pariwisata telah menyumbang devisa sebesar Rp 163 triliun atau setara US$ 11,9 miliar.

Sedangkan jumlah wisatawan nusantara yang melakukan perjalanan di dalam negeri tercatat 208 juta orang. Angka ini diprediksi akan terus bertambah hingga pekan terakhir di penghujung tahun ini.

" Ada 255,05 juta perjalanan yang artinya kita berhasil melampaui target yang ditetapkan sebesar 255 juta kunjungan wisnus," ungkap Arief menambahkan.

Lebih jauh Arief merasa bersyukur di tengah banyaknya bencana alam yang menimpa Indonesia. Jumlah kunjungan wisman tetap jauh lebih baik dibanding negara tetangga seperti Malaysia, Vietnam dan Thailand.

" Kita agak sial untuk tahun ini karena holiday pas masuk bulan puasa Juni. Lalu Juli sampai November ketika peak season banyak gunung meletus, kaya gunung Raung dan Bromo misalnya," kata Arief.

Laporan Ratih Wulan Pinandu

Beri Komentar