Berbalik Menguat di Sesi Kedua, Indeks Syariah dan IHSG Ditutup Menanjak

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Rabu, 23 Oktober 2019 16:44
Berbalik Menguat di Sesi Kedua, Indeks Syariah dan IHSG Ditutup Menanjak
Kepercayaan mulai tumbuh?

Dream - Indeks syariah kompak menguat saat menutup perdagangan harian Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, 23 Oktober 2019. Indeks syariah melaju positif bersama Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sama-sama melemah saat pengumuman Kabinet Indonesia Maju.

Pelaku pasar menunjukan tanda-tanda menguat di sesi kedua perdagangan. Hampir seluruh waktu transaksi sesi siang ini dihabiskan di zona hijau. 

 

Kondisi ini berbeda dengan laju indeks syariah dah IHSG yang melemas di sesi pertama perdagangan. ISSI bahkan menutup perdagangan sesi pagi di zona merah. 

Mengutip data perdagangan BEI, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) menanjak 1,060 poin (0,56%) ke 191,802. ISSI bergerak fluktuatif setelah dibuka di 190,650.

Sentimen pengumuman nama para calon menteri tak cukup membuat investor berani terjun ke lantai bursa. Sebaliknya, pemodal menanggapi dingin kabinet Indonesia Maju dan sempat terperosok sampai level terendah 190,269.

Kepercayaan investor membuat ISSI kembali bangkit dan bisa bertengger ke level 191,802.

Indeks keping biru syariah, Jakarta Islamic Index (JII) terangkat 5,857 poin (0,85%) ke level 697,127. Penguatan juga dicetak indeks JII70 melesat 1,648 poin (0,70%) ke level 236,502.

Aksi beli jelang sesi penutupan juga mendorong IHSG menguat 32,309 poin (0,52%) ke level 6.257,806.

1 dari 6 halaman

Tapi, Kok Rupiah Malah Loyo?

Kembalinya kepercayaan pasar membuat sebagian besar indeks sektor bangkit. Indeks sektor pertanian naik 1,35 persen, industri dasar 1,23 persen, dan pertambangan 1,74 persen.

Indeks perdagangan melemah 0,56 persen dan barang konsumsi 0,28 persen.

Emiten syariah yang bercokol di top gainer kali ini adalah ITMG yang harga sahamnya naik Rp750, SONA Rp625, INTP Rp375, UNVR Rp325, dan AALI Rp300.

Sebaliknya, yang berada di top loser kali ini adalah LPPF yang harga sahamnya turun Rp190, FMII Rp180, SILO Rp150, AKRA Rp140, dan PRDA Rp120.

Pada 16.10, nilai tukar rupiah berbalik melemah. Kurs dolar AS merangkak naik 50 poin (0,35%) ke level Rp14.090.

2 dari 6 halaman

IHSG dan Indeks Syariah Tanggapi Dingin Kabinet Baru Jokowi-Maruf

Dream - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Maruf Amin akhirnya mengumumkan 38 menteri yang akan membantunya di Kabinet Indonesia Maju. Pengumuman jajaran menteri baru ini ditanggapi dingin pelaku pasar modal.

Usai pengumuman kabinet Indonesia Maju, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu 23 Oktober 2019 pukul 09.34 WIB malah bergerak turun 15,504 poin (0,25%) ke level 6.209,993.

Padahal IHSG sempat dibuka menguat ke level 6.226,684 saat sesi pembukaan dimulai. IHSG malah sempat melaju ke level tertinggi di atas 6.230. 

Namun 5 menit usai sesi perdagangan, laju IHSG langsung terjun bebas ke zona merah. IHSG meluncur ke level 6.209,471 pada 09.05 waktu perdagangan BEI. Aksi jual saham membuat IHSG terus melemah, bahkan sampai menyentuh level terendah di 6.207,466 pada 09.30.

 

 

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) juga tercatat melemah 0,335 poin (0,18%) ke level 190,407.

Indeks keping biru syariah, Jakarta Islamic Index (JII), melemah 2,476 poin (0,36%) ke level 688,794.

Indeks JII70 merosot 0,695 poin (0,29%) ke level 234,159.

Berbeda dengan rupiah, mata uang Garuda justru menguat tipis. Kurs dolar AS turun 6 poin (0,04%) ke level Rp14.034 pada 09.38.

3 dari 6 halaman

Indeks Syariah Naik Tipis Jelang Pemilihan Menteri Baru Jokowi

Dream - Indeks saham syariah menggeliat di tengah kabar pemanggilan sejumlah tokoh ke Istana Negara oleh presiden Joko Widodo. Santer beredar para tokoh tersebut dipanggil untuk mengisi posisi kabinet Jokowi jilid 2.

Laju indeks saham syariah di pasar modal Indonesia ini merespons hati-hati pembentukan kabinet baru Jokowi-Ma'ruf Amien.

Dari dunia internasional, pelaku pasar justru dihadang oleh sejumlah sentimen negatif. Bara Perang Dagang Amerika Serikat-China kembali memanas usai dunia menantikan adanya kesepakatan baru dari kedua negara tersebut. 

Pada penutupan perdagangan BEI, Senin 21 Oktober 2019, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) ditutup naik tipis 0,053 poin (0,03%) ke level 1789,552. ISSI yang dibuka menguat di level 189,878 saat sesi pra-pembukaan, hanya mampu mempertahankan laju positifnya sampai sesi pertama.

 

 

Di sesi kedua perdagangan, laju ISSI bergerak fluktuatif. Dengan koreksi tipis, ISSI berulang kali terpeleset masuk  zona merah. Aksi beli jelang sesi penutupan berhasil mendorong ISSI menutup perdagangan di teritori positif.

Indeks bluechip syariah, Jakarta Islamic Index (JII) juga menguat tipis 2,077 (0,30%) ke level 683,733. Indeks JII70 hanya naik 0,514 poin (0,22) ke level 232,907.

Menguat signifikan di awal sesi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya bisa naik 7,040 poin (0,11%) ke level 6.198,987 saat sesi perdagangan ditutup.

4 dari 6 halaman

Rupiah `Taklukkan ` Dolar AS

Meskipun disambut positif, investor masih menaham diri untuk melantai. Para penanam modal lebih sering membeli saham di sektor barang konsumsi, pertanian, dan manufaktur. Indeks sektor barang konsumsi terangkat 0,82 persen, pertanian 0,73 persen, dan manufaktur 0,41 persen.

Sektor industri dasar terkoreksi 0,25 persen, perdagangan 0,23 persen, properti 0,12 persen, dan infrastruktur 0,12 persen.

Emiten-emiten syariah yang bertengger di kelompok 5 top gainer yaitu ITMG yang harga sahamnya naik Rp500, UNVR Rp300, AALI Rp150, SHID Rp150, dan ICBP Rp125.

Sebaliknya, yang terperosok ke top loser adalah DSSA Rp775, MINA Rp18, MCAS Rp170, PICO Rp170, dan INTP Rp125.

Pada 16.09, nilai tukar rupiah menguat 62 poin (0,44%) ke level Rp14.085.

5 dari 6 halaman

Sempat Terpeleset, Indeks Syariah Ditutup Menguat

Dream - Indeks saham syariah berhasil bertahan di zona hijau meski sempat terpeleset di sesi perdagangan kedua. Sentimen laporan keuangan emiten dimanfaatkan investor untuk melakukan aksi spekulatif. 

Pada penutupan perdagangan harian Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis, 17 Oktober 2019, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) ditutup menguat 0,696 poin (0,37%) ke level 189,376.

ISSI memulai perdagangan dengan bergerak lemah di level 188,606 saat sesi pra-pembukaan. Laju ISSI juga masih belum perdana di sesi pembukaan saat melaju lemas di level 188,691.

Tanda-tanda aksi beli baru mulai terlihat semenit usai sesi perdagangan dimulai. ISSI yang bergerak menguat sepanjang sesi pertama sempat menyentuh level tertinggi di 189,622.

 

 

Penguatan juga dialami indeks keping biru syariah, Jakarta Islamic Index (JII). Indeks berisi 30 emiten unggulan syariah ini bergerak naik 3,745 poin (0,55%) ke level 683,246.

Sementara indeks JII70 menguat 1,090 poin (0,47%) ke level 232,478.

Sama seperti tiga indeks saham syariah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat meski sempat berkutat di zona negatif. IHSG ditutup menguat 11,422 poin (0,18%) ke level 6.181,014.

6 dari 6 halaman

Sektor Industri Lebih `Gurih`

Investor mulai bergerak membeli saham di sektor industri yang mengaut paling tinggi di antara indeks sektoral lainnya. Indeks sektor industri aneka meroket 3,39 persen sementara industri dasar 1,22 persen.

Kenaikan juga dialami indeks sektor pertanian sebesar 0,97 persen, manufaktur 0,52 persen, dan perdagangan 0,49 persen.

Sebaliknya Indeks sektor barang konsumsi terkoreksi 0,68 persen, pertambangan 0,53 persen, dan infrastruktur 0,27 persen.

Emiten berkode BRAM memimpin top gainer saham syariah usai mengaut Rp2.675 per saham. Saham-saham pencetak untung lainnya adalah INTP yang naik Rp475, ASII Rp250, ICBP Rp250, dan CPIN Rp175.

Sebaliknya, harga UNVR terkoreksi Rp850, DUTI Rp260, ITMG Rp225, CMNP Rp195, dan ISAT Rp130.

Nilai tukar rupiah menguat tipis terhadap dolar AS. Mata uang Paman Sam melorot 8 poin (0,06%) ke level Rp14.163 pada 16.18.

Beri Komentar