Masyarakat Masih Beranggapan Wisata Halal Atau Wisata Syariah Sebatas Tempat Ibadah Dan Pemakaman. (Foto: Ilustrasi)
Dream – Ada tantangan-tantangan yang harus dihadapi oleh pemerintah daerah DKI Jakarta untuk meningkatkan pariwisata halal. Salah satunya adalah kesadaran masyarakat akan wisata halal.
Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal 2016, Riyanto Sofyan, mengatakan bahwa kesadaran masyarakat akan pariwisata halal, masih rendah. Pemahaman masyarakat akan pariwisata halal masih terbatas di masjid dan pemakaman tokoh umat Muslim.
“ Kalau pariwisata halal, masih ada anggapan kalau tidak masjid ya kuburan,” kata Riyanto di Jakarta, ditulis Jumat, 23 Desember 2016.
Padahal, kata dia, pariwisata halal di Jakarta bisa berupa wisata budaya dan kuliner halal. Pemahaman inilah yang seharusnya ditingkatkan.
Riyanto mengatakan restoran halal di Jakarta mulai banyak, misalnya restoran cepat saji Hoka-Hoka Bento dan D’Cost yang telah mengantongi sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Restoran-restoran bisa bekerja sama dengan organisasi pariwisata halal untuk mengembangkan pariwisata halal di Jakarta.
“ Standardisasi pariwisata halal harus ditingkatkan,” kata dia.
Riyanto juga mengatakan, pemerintah daerah Jakarta juga sebaiknya membuat branding pariwisata halal dengan baik. “ Menggandeng komunitas juga penting dan industri harus disertifikasi,” kata dia.
Advertisement
Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari
