Dream - Raksasa supermarket global Carrefour memutuskan
mengakhiri pembelian paha kodok dari Indonesia yang selama ini menjadi pemasok terbesar pasar Eropa. Sebelumnya Carrefour menangguhkan pembelian paha kodok Indonesia setelah adanya penyelidikan PETA.
Penyelidikan PETA mengungkap bahwa proses penangkapan dan pengiriman kodok dari Indonesia dilakukan secara tidak manusia.
Tindakan membacok kodok dilakukan agar diperoleh paha yang kemudian mereka jual ke berbagai supermarket Prancis, termasuk Carrefour.
Keputusan Carrefour dibuat setelah lebih dari 90 ribu orang yang tergabung dengan entitas PETA di seluruh dunia memberikan dukungannya untuk kodok secara tertulis kepada Carrefour Group.
Investigasi PETA memperlihatkan para pekerja menangkap kodok di habitat alami mereka dan menjejalkannya kedalam karung terikat, di mana mereka mencoba melarikan diri namun perlahan mati lemas.
Para pekerja juga memotong kepala dan kaki kodok di lantai atau talenan hingga berlumuran darah lalu mengulitinya, banyak dari kodok tersebut yang masih hidup dan sadar.
Indonesia adalah salah satu eksportir paha kodok terbesar di dunia, dan terbesar ke Perancis. Setiap tahun, ratusan juta paha kodok dikirim dari Indonesia ke distributor di Uni Eropa.
Tercatat hampir 322 ton diimpor antara Maret dan Mei 2023 dan berakhir di restoran serta supermarket Prancis.
Seorang pekerja yang menyortir kodok tangkapan membanting kodok hidup ke lantai dan mengaku tidak ingin menghabiskan waktu memisahkan kodok hidup dari yang mati.
Penyelidik PETA mengunjungi tujuh fasilitas operasional daging kodok di Indonesia dan menemukan kodok hidup dijejalkan dalam karung, terkadang sampai dua hari lamanya.
tulis PETA Asia dalam keterangannya, Kamis, 16 Mei 2024.
Penyelidik juga merekam mulut kodok yang terus membuka dan menutup setelah dipenggal, dan tubuh-tubuh tanpa kepala masih berlompatan bermenit-menit kemudian.
Dua spesies kodok yang ditangkap yakni kodok sawah dan kodok batu tengah mengalami penurunan populasi.
Meskipun kodok batu ilegal untuk ditangkap, PETA mengungkap bahwa pemasok Indonesia sengaja memalsukan label dan tetap mengekspor spesies tersebut.
Menurut Eurostat, UE mengimpor sekitar 35.000 ton paha kodok antara 2010 dan 2022, yang setara dengan sekitar 703 juta hingga 1,75 miliar individu kodok.
PETA menggarisbawahi bahwa ketika didatangkan dari negara lain pun termasuk dari dalam Prancis, kodok yang digunakan di industri daging akan dilemaskan di ruangan dingin atau baskom air dengan suhu antara 0 dan 4° C sebelum dipenggal hidup-hidup, terkadang masih dengan kesadaran penuh.
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya