Dream - Masih ingat dengan mahasiswi cantik asal Malaysia yang ditangkap kepolisian Australia karena menyalahgunakan fasilitas overdraft (menarik uang tak terbatas dari rekening) yang keliru diberikan kepadanya?
Setelah menguras rekening hingga 2,3 juta poundsterling atau lebih dari Rp44 miliar, gadis bernama Christine Jia Xin Lee itu dengan enteng mengaku uang yang ada di rekeningnya, Westpac Bank tersebut dikira kiriman orangtua.
" Orangtua saya memberi saya banyak uang," kata gadis 21 tahun itu ketika ditanya bagaimana dia bisa punya uang yang begitu banyak, seperti dilaporkan Sydney Morning Herald, akhir pekan kemarin.
Herald melaporkan Westpac Bank sebenarnya sudah menelepon Christine pada April tahun lalu, untuk memberitahukan akunnya telah dibekukan karena ada kesalahan pemberian fasilitas overdraft tak terbatas kepadanya.
Ketika ditanya mengapa berani menarik dana hingga Rp44 miliar, Christine mengatakan dia pikir orangtuanya kaya di Malaysia, karena itu mereka mengirimkan uang ke rekeningnya.
Christine ditangkap awal bulan ini di Bandara Sydney ketika ia mencoba untuk meninggalkan Australia dengan paspor darurat Malaysia.
Dia tidak hanya dianggap menguras uang dari rekeningnya di Westpac Bank untuk ditansfer diam-diam ke rekening bank lain, tapi juga diduga melakukan ratusan transaksi untuk beli barang-barang mewah.
Laporan polisi menyebut Christine telah berbuat tidak jujur, memperoleh keuntungan dengan penipuan dan sengaja berhubungan dengan kejahatan.
(Sumber: AsiaOne.com)
Dream - Apa yang Anda lakukan jika mendapat fasilitas overdraft atau bisa menarik uang tak terbatas dari rekening, tanpa disengaja,? Melapor ke bank atau pilih diam dan menarik uang semaunya untuk belanja barang mewah?
Nah, baru-baru ini, mahasiswi Malaysia, Christine Jia Xin Lee, mendapat fasilitas overdraft tanpa sengaja dari Westpac Bank. Tahukan Anda apa yang dilakukan dara 21 tahun ini?
Mahasiswi yang kuliah di Sydney, Australia, itu menarik uang dan melakukan ratusan transaksi. Dia memborong sejumlah barang mewah. Dia memborong, dompet, pakaian, perhiasan, ponsel, kamera “ selfie”, hingga keperluan biasa seperti vacuum cleaner.
Hermes, Christian Louboutin , Chanel, Cartier, Christian Dior, dan Bvlgari, merupakan merek-merek favorit Christine. Rupanya, Christine punya selera yang tinggi juga.
Dikutip Dream dari laman Mirror.co.uk, Selasa 17 Mei 2016, Christine membuka rekening pada tahun 2012. Namun dia baru sadar mendapat fasilitas overdraft pada tahun 2014. Sejak itulah, dia mulai “ garang” berbelanja.
Sebelas bulan berikutnya, dia melakukan ratusan transaksi, menghabiskan uang sekitar 2,3 juta poundsterling atau lebih dari Rp 44 miliar.
Lihat saja, mahasiswi teknik kimia ini lima kali dalam sehari pergi ke butik di Sydney. Di sana, dia hamburkan uang 160 ribu poundsterling atau lebih dari Rp 3 miliar untuk membeli barang mewah.
Namun, segala kenikmatan yang seolah tanpa batas itu akhirnya harus terhenti. Dara yang sudah lima tahun pindah ke Australia ini dibekuk polisi saat akan pulang kampung ke Malaysia.
Dia dituduh telah berbuat tidak jujur, memperoleh keuntungan dengan penipuan dan sengaja berhubungan dengan kejahatan.
Tuduhan yang serius, meski belum ditentukan apakah melanggar hukum atau hanya “ berutang” kepada bank, sehingga harus mengembalikan uang yang dihabiskan itu.
Berdasarkan data pihak berwajib, setidaknya Christine telah melakukan transaksi untuk membeli 52 item melalui PayPal, termasuk membeli puluhan dompet Hermes dengan total lebih dari Rp 1,5 miliar.
Christine juga menransfer uang ke rekening di Bank Commonwealth, yang ujung-ujungnya uang itu dipakai untuk belanja juga. Jumlahnya 600 ribu poundsterling atau lebih dari Rp 11,5 miliar.
Menurut pengakuan Christine, pada hari pertama dia menghabiskan uang hampir Rp 200 juta di Chanel store, Rp 67 juta untuk belanja barang-barang Hermes, dan Rp 17 juta untuk merek Louboution.
Empat hari berikutnya, dia menghabiskan lebih dari Rp 400 juta untuk Bvlgari, Christian, dan Hermes.
Bahkan, setelah rekening di Westpac dibekukan, dia masih berbelanja, melalui rekening di Commonwealth, selama tiga hari. Dia membeli barang-barang mewah, termasuk membelanjakan lebih dari Rp 3,2 miliar di gerai Christian Dior, lebih dari Rp 500 juta di gerai Chanel, dan lebih dari Rp 150 juta di butik Far Fetch.
Saat pengadilan perdana pada 5 Mei silam di Waverley Local Court, hakim Lisa Stapleton meragukan kasus Christine ini. Bu hakim itu menyebut Christine tidak melanggar hukum.
Lisa menyatakan Christine menggunakan kredit yang diberikan oleh bank, sehingga hanya perlu membayar utang itu. Christine disebut tak melakukan tindak pidana.
Menurut The Sydney Morning Herald, Christine menolak untuk mengembalikan uang yang telah dibelanjakannya itu kepada pihak berwajib.
Westpac baru menyadari kesalahan besar mereka pada 7 April tahun lalu. Mereka segera membeku rekening Christine dan memberi tahu pengadilan.
Dalam persidangan, pengadilan memerintahkan Westpac menyita semua aset Cristine untuk menutupi utang yang jumlahnya lebih dari Rp 44 miliar itu.
Juni tahun lalu, Westpac Bank juga mengajukan gugatan pailit terhadap Christine. Tapi dia tak hadir dalam persidangan yang digelar September tahun lalu itu.
Nah... daripada ribet, mending kita lapor saja kalau ada sesuatu dalam rekening kita ya Sabahat Dream.
Advertisement
TemanZayd, Komunitas Kebaikan untuk Anak Pejuang Kanker
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Nyaman, Tangguh, dan Stylish: Alas Kaki yang Jadi Sahabat Profesional Modern
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta