Dream - Seorang pengusaha kaya raya bernama Bob Moore memilih untuk memberikan perusahaannya kepada karyawan daripada menjualnya kepada orang lain saat ia meninggal dunia.
Dikutip dari NDTV, Bob Moore yang memiliki usaha lewat produk gandum utuh dari perusahaan Bo's Red MIll telah meninggal dunia pada 10 Februari 2024, dalam usia 94 tahun.
Meninggalnya Bob Moore menuai sorotan, karena ia dikenal sebagai bos yang baik terhadap karyawannya. Karena ia lebih memilih memberikan perusahaannya kepada 700 karyawannya daripada menjualnya kepada konglomerat.
Moore telah melepas kepemilikan perusahaan pada 2010 dengan meluncurkan rencana kepemilikan saham untuk 209 karyawan di hari ulang tahunnya ke-81.
Pada April 2020, perusahaan ini semakin berkembang dengan memiliki 700 pekerja dan saham tersebut sepenuhnya menjadi milik karyawan sebelum Moore meninggal dunia.
Moore melakukan ini semua karena ia sengaja menghindari model bisnis konvensional di mana pemilik dan manajemen memprioritaskan keuntungan mereka daripada karyawan.
" Saya belajar hampir 70 tahun lalu betapa pentingnya kerja keras dan kebaikan dalam meraih kesuksesan. Seiring dengan berkembangnya bisnis kecil kami, saya menyadari bahwa saya memiliki peluang besar untuk bermurah hati. Ayat Alkitab favorit saya, Matius 7:12, mengatakan, lakukanlah kepada orang lain apa yang Anda ingin mereka lakukan terhadap Anda. Itu adalah sesuatu yang menurut saya harus kita semua jalani," ungkap Moore.
Dalam wawancara lain, Moore mengatakan bahwa dia sangat mencintai perusahaan itu sehingga tidak akan pernah menjualnya dan karena itu menolak banyak tawaran.
" Mereka mengira saya hanya orang bodoh yang berotak lumpuh karena saya tidak ingin menjual perusahaan saya. Mereka bilang betapa bodohnya saya, tapi Anda tidak bisa membangun apa yang sudah saya bangun dan menjadi sangat bodoh," imbuhnya.
Moore berada di dewan direksi perusahaan sampai kematiannya, meskipun dia pensiun pada tahun 2018. Dia mengklaim bahwa kunci kesuksesannya setelah mengalami pasang surut seumur hidup adalah selalu fokus pada arah yang sebenarnya.
" Saya telah bepergian ke seluruh dunia. Saya memiliki rumah yang indah. Saya telah sukses. Saya tidak menghambur-hamburkan uang saya. Sungguh menyenangkan memiliki cukup uang untuk melakukan hal-hal ini, tetapi ada satu hal: Anda perlu punya tujuan,” ujarnya.
Jutawan ini mendirikan perusahaan pada usia 49 tahun. Sebelumnya, dia adalah pemilik pompa bensin dan manajer toko di JC Penney. Dia pensiun dini untuk memulai bisnis dan mengabdikan dirinya untuk mempelajari Alkitab.
Pendapatan perusahaannya diperkirakan mencapai lebih dari $100 juta pada tahun 2018, menurut Forbes . Pabrik Merah Bob menjual lebih dari 200 produk di lebih dari 70 negara.
Advertisement