Penyaluran Dana PEN Oleh Bank Mandiri Syariah Sudah Melampaui Target. (Foto: Mandiri Syariah)
Dream – PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) telah mencapai target penyaluran dana penempatan pemerintah, yang merupakan bagian program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Sampai dengan akhir November 2020, penyaluran dana penempatan pemerintah mencapai Rp2,5 triliun.
Dikutip dari keterangan tertulis Mandiri Syariah, Jumat 11 Desember 2020, penyaluran itu dilakukan atas dana penempatan pemerintah senilai Rp1 triliun.
Pembiayaan disalurkan Mandiri Syariah kepada 21.948 nasabah untuk mempercepat pemulihan kondisi ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Direktur Distribution and Sales Mandiri Syariah Anton Sukarna mengatakan, penyaluran yang sudah dilakukan perusahaan telah melampaui target.
Semula, Mandiri Syariah menargetkan penyaluran kembali dana penempatan pemerintah hingga Rp2 triliun atau dua kali lipat dibanding dana penempatan.
“ Alhamdulillah, kami sudah merealisasikan penyaluran dana pemerintah lebih dari target, sebelum tenggat waktu yakni Maret 2021. Penyaluran kami lakukan untuk nasabah retail perorangan atau pun badan usaha yang terpapar Covid-19,” ujar Anton di Jakarta.
Penyaluran dana penempatan pemerintah yang dilakukan Mandiri Syariah sesuai amanat Peraturan Menteri Keuangan Nomor 104/PMK.05/2020. Mandiri Syariah meringankan beban nasabah ritel skala Mikro, Kecil dan Menengah yang terdampak covid-19 baik secara langsung maupun tidak langsung melalui program cash back margin maksimal 1 persen.
Selain menyalurkan penempatan dana pemerintah dalam bentuk pembiayaan, Mandiri Syariah juga telah memberi jaminan pembiayaan nasabah UMKM sesuai amanat Permenkeu 71/PMK.08/2020.
Kontribusi itu diwujudkan melalui penandatanganan kerjasama dengan badan usaha penjaminan Askrindo Syariah dan Jamkrindo Syariah dengan potensi penyaluran sebesar 58 miliar.
Selain mengimplementasikan dua Peraturan Kementerian Keuangan (PMK) di atas, saat ini Mandiri Syariah juga telah memberikan keringanan kepada nasabah berupa pemberian subsidi margin untuk pembiayaan UMKM.
Pemberian subsidi margin ini sesuai Permenkeu 138/PMK.05/2020. Mandiri Syariah memiliki potensi menyalurkan subsidi margin pembiayaan untuk 5.663 nasabah dengan total nilai pembiayaan Rp352 miliar.
“ Insya Allah kami akan terus berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan dan pengembangan nasabah UMKM serta berperan aktif menjalankan program pemerintah agar UMKM tetap bertahan ditengah pandemi Covid,” pungkas Anton.
“ Ke depannya, Mandiri Syariah akan terus berkomitmen mendukung program pemerintah dalam stimulus UMKM dan program lainnya untuk memulihkan ekonomi nasional,” kata Anton.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Dream – PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) mempermudah nasabah untuk berinvestasi emas. Bank syariah ini menyematkan fitur E-mas di aplikasi Mandiri Syariah Mobile (MSM).
Direktur Information Technology, Operation and Digital Banking Mandiri Syariah, Achmad Syafii, mengatakan nasabah bisa memiliki rekening tempat menyimpan emas yang bisa diisi, ditarik, dan ditransfer cukup dari handphone.
Syafii mengatakan, investasi emas merupakan alternatif instrumen investasi yang semakin diminati masyarakat. Sifatnya bergerak dan jangka panjang harganya relatif meningkat.
Tren pembelian emas untuk keperluan pembiayaan kepemilikan emas di Mandiri Syariah pun mengalami peningkatan dua kali lipat di masa pandemi dibanding sebelum pandemi.
“ Berdasarkan tren dan kebutuhan customer tersebut, kami melakukan inovasi produk layanan digital berbasis emas melalui fitur e-mas di MSM,” kata Syafii dalam keterangan tertulis, Rabu 25 November 2020.
Fitur ini menjadi solusi untuk melindungi nilai tabungan nasabah. Tabungan yang saldo kepemilikannya berupa gram emas ini pun sangat mudah, aman dan nyaman diakses nasabah.
Hanya dengan mengakses MSM, nasabah yang sebelumnya telah memiliki tabungan mudharabah atau wadiah Mandiri Syariah, dapat membuka rekening e-mas dan selanjutnya membeli, menjual, mengambil fisik dan bahkan mentransfer saldo emasnya kepada orang lain.
Pembelian emas di fitur ini pun terbilang fleksibel secara nominal. Cukup dengan setoran awal 0,1 gram atau senilai kurang dari Rp100 ribu, nasabah sudah dapat menikmati fitur ini. Setoran berikutnya pun sangat ringan, minimal hanya 0,05 gram atau tidak sampai Rp50 ribu.
Uniknya nasabah yang telah mempunyai emas di rekening e-mas tersebut, dapat memberikan emasnya kepada orang lain dengan cara transfer antar rekening e-mas secara real time. Jika dibutuhkan, nasabah juga dapat menjual emasnya.
Cukup dari mobile banking dan tanpa harus ke kantor cabang karena uang hasil penjualan emas akan langsung masuk ke rekening nasabah, artinya investasi emas dalam fitur e-mas ini likuid dengan proses penjualan yang mudah.
Dari sisi keamanan, karena fisik emasnya disimpan di Bank, nasabah tidak perlu repot dan khawatir memikirkan tempat menyimpan emasnya. Apabila ingin menarik fisik emasnya, nasabah cukup mengajukan melalui aplikasi dan mengambilnya di kantor cabang yang ditunjuk sesuai waktu yang ditentukan.
Fitur e-mas ini menjadi kesempatan nasabah untuk dapat melakukan pengelolaan keuangan jangka panjang, memiliki emas dengan mudah sekaligus memanfaatkan fasilitas penitipan fisik emas milik Bank.
“ Kami berharap fitur e-mas di Mandiri Syariah Mobile (MSM) ini dapat meningkatkan fungsi bank syariah. Tidak hanya sebagai penyedia produk layanan perbankan pada umumnya, namun solusi finansial khususnya investasi bagi masyarakat,” kata Syafii.
Selain investasi e-mas, saat ini nasabah juga dapat mengajukan gadai emas melalui MSM. Dengan fitur ini, nasabah yang memiliki emas di rumah dan ingin menggadaikannya, dengan mudah dapat memperkirakan nilai emas dari awal.
Nasabah pun semakin dimanjakan karena proses gadainya dapat dipilih antara pick-up oleh pihak bank atau dengan berkunjung ke cabang terdekat. Fitur ini memperlengkap produk layanan berbasis emas di Mandiri Syariah.
“ Insya Allah fitur e-mas ini juga menjadi alat dan sarana edukasi masyarakat termasuk generasi milenial untuk mulai melakukan investasi sejak dini,” kata Syafii.
Inovasi lain yang dilakukan Mandiri Syariah adalah layanan Kartu Debit OTP. Dengan inovasi ini nasabah dapat mentransfer sejumlah dana yang dapat diambil dalam waktu tertentu (berlaku 1 jam) kepada orang lain yang bahkan tidak memiliki rekening bank. Penarikan dana pun akan terukur dan lebih aman.
Sejalan dengan spirit new bank dan menyambut era open banking, Mandiri Syariah meluncurkan portal Application Programming Interface (API) yang dapat dimanfaatkan oleh para partner digital seperti e-commerce, fintech, merchant, payment gateway, dan lain-lain.
Saat ini telah tersedia berbagai jenis service seperti basic service berupa balance inquiry, overbooking, account statement, maupun premium service seperti create dan edit virtual account untuk cash management system, online transfer, fitur travel umroh (list travel, paket umroh, detail paket), cashout, dan lain-lain.
Berbagai inovasi fitur MSM memberikan dampak positif pada jumlah pengguna MSM. Hingga Oktober 2020, pengguna MSM mencapai 1,47 juta dengan pertumbuhan akumulasi transaksi year on year mencapai 88,64 persen.
“ Ke depan, kami akan terus peka terhadap kebutuhan nasabah dan berkomitmen untuk konsisten melakukan inovasi layanan untuk memenuhi kebutuhan finansial, sosial dan spiritual nasabah. Semoga apa yang kami lakukan dapat menjadi kontribusi dalam meningkatkan inklusi keuangan syariah di Indonesia,” kata dia.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN