Perbankan Syariah Diprediksi Tumbuh Double Digit. (Foto: Shutterstock)
Dream – Perbankan syariah diprediksi akan mengalami pertumbuhan signifikan di tahun ini. Keyakinan itu datang dari bos bank syariah terbesar di Indonesia, Hery Gunardi yang saat ini menjabat sebagai Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).
“ Industri perbankan syariah akan tumbuh double digit,” kata Hery yakin dalam acara “ CEO Talk: Prospek Perbankan Syariah Setelah Merger” di Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis, Jumat 18 Juni 2021.
Merujuk data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan riset internal BSI, lanjut Hery, secara nasional pertumbuhan ekonomi syariah diprediksi tumbuh 2,4-3,7 persen. Khusus dari sisi pembiayaan dan penghimpunan dana pihak ketiga, pertumbuhan bank syariah diperkirakan bisa mencapai kisaran 13-18 persen.
“ Dari sisi kualitas pembiayaan, diproyeksi pada posisi 3-3,5 persen,” kata dia.
Per Maret 2021 kinerja positif Bank Syariah ditunjukkan dengan posisi aset mencapai Rp605 triliun, pembiayaan tumbuh 6,52 persen dan penghimpunan dana pihak ketiga 11,58 persen. Kualitas pembiayaan NPF sebesar 3,29 persen dan effisiensi BOPO di posisi 78,75 persen.
Meskipun tumbuh secara bertahap, BSI optimistis jumlah populasi penduduk muslim Indonesia yang mencapai 229 juta akan menjadi kekuatan dan target penetrasi ekonomi syariah yang saat ini masih 6,41 persen dan lebih rendah dibanding negara di Asia dan UEA.
Beberapa langkah literasi terus digalakkan di antaranya menggaet serius ekosistem pesantren dan masjid di Indonesia yang mencapai 600 ribu masjid dan 26 ribu pesantren. Melalui pembiayaan pertashop di lingkungan pesantren, Direksi Mengajar, dan optimalisasi pemberdayaan ekonomi masjid dan ZISWAF dan sinergi dengan BAZNAS untuk penghimpunan zakat.
Strategi BSI untuk menjadi leading Bank Syariah di antaranya dari sisi penguatan SDM yang mencapai lebih dari 15 ribu pegawai dengan mencetak talent-talent berkualitas yang sesuai kompetensi syariah. Melalui talent Officer Development Program IT dan Manajemen Risk, Skill Coaching dalam rangka IPO, dan Benchmark kompetensi dengan bank-bank syariah di UEA.
Dari sisi penguatan bisnis, BSI akan tetap berfokus pada core bisnis pembiayaan konsumer, penghimpunan dana murah, serta sinergi pembiayaan wholesale sindikasi infrastruktur dan proyek – proyek pemerintah dan BUMN. Dengan tetap menjaga kualitas pembiayaan sesuai prinsip kehati-hatian dan GCG.
Bank Syariah Indonesia optimis bahwa pandemi menjadi sebuah tantangan bagi perbankan syariah untuk berinovasi dan mencari peluang-peluang bisnis syariah yang baru. Keberadaan BSI setelah merger tentunya menjadi leading sharia bank yang merealisasikan potensi bisnis halal ekonomi di Indonesia.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib