Ada BPD Mau Hijrah, Pangsa Pasar Bank Syariah Bakal Membesar

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Rabu, 18 Januari 2017 12:16
Ada BPD Mau Hijrah, Pangsa Pasar Bank Syariah Bakal Membesar
Perbankan syariah mencapai pertumbuhan yang cukup baik pada 2016.

Dream - Direktur Eksekutif Islamic Economuc Forum for Indonesian Development (ISEFID), Ali Sakti mengingatkan pelaku industri perbankan syariah untuk menjaga omentum pertumbuhan dan pangsa pasar yang telah terjadi pada 2016.

Akhir tahun lalu, pertumbuhan perbankan syariah mencapai 19,67 persen. Sementara pangsa pasarnya naik menjadi 5,12 persen, tertinggi sepanjang keberadaan perbankan syariah di Indonesia. Capaian ini tidak lepas dari peran konversi Bank Aceh. 

" Tentu kita berharap, momentum ini terus melanjut mengingat masih ada BPD yang sedang berproses menjadi BPD syariah dan beberapa BPD yang berpotensi untuk melakukan konversi menjadi BPD syariah," kata dia di Jakarta, dilansir dari keterangan tertulis yang diterima Dream, Rabu 18 Januari 2017. 

Ali mengatakan potensi yang didapat dari konversi BPD tersebut diperkirakan bisa mencapai Rp9 triliun-10 triliun. " Angka tersebut tentu akan semakin memperbesar pangsa pasar bank syariah secara nasional," kata dia.

Ali optimistis perkembangan perbankan syariah akan semakin membaik pada tahun ini. Ada kecenderungan peningkatan portofolio pembiayaan berbasis bagi hasil yang mendekati angka 40 persen, sedangkan pembiayaan bermasalah (non performing financing/NPF) juga semakin rendah, di bawah 4 persen. 

Ke depannya, kata Ali, perbankan syariah harus mau melakukan linkage dengan lembaga keuangan mikro syariah (LKMS) yang memiliki fleksibilitas dan local knowledge dalam memperkuat pembiayaan UMKM.

" Kami berharap perbankan syariah bisa memainkan peran yang signifikan bagi perekonomian nasional, terutama dalam mendorong pertumbuhan sektor riil," kata dia. 

Ali mengatakan, pada tahun ini, perbankan syariah harus terus berbenah dan memperbaiki kualitas layanan dan jaringan. Sebab, masih ada ketimpangan yang lebar dalam perbankan syariah, mulai dari sebaran aset, pembiayaan, dan dana pihak ketiga (DPK). 

Sebaran aset perbankan syariah masih terkonsentrasi di Pulau Jawa (77,06 persen), khususnya di Jakarta (53,6 persen). Sebaran pembiayaan juga masih terkonsentrasi di Pulau Jawa (71,19 persen) khususnya Jakarta (40,19 persen), sebaran DPK juga masih didominasi di Pulau Jawa (74,70 persen) khususnya Jakarta (47,53 persen). Dari data tersebut menunjukkan bahwa sebaran perbankan syariah belum merata di seluruh wilayah Indonesia.

" Perbankan syariah punya peluang untuk menjadi mitra utama pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di daerah," kata dia.(Sah)

 

Beri Komentar