PRURide Indonesia 2020
Dream - Bersepeda jadi olahraga yang sedang digemari masyarakat Indonesia di masa pandemik Covid-19 saat ini. Survei The Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) menemukan penggunaan sepeda meningkat 1.000 persen atau 10 kali lipat daam beberapa bulan terakhir.
Melihat tren bersepeda yang sedang mewabah, Prudential Indonesia mengajak para goweser untuk bersepeda sekaligus berdonasi untuk tim medis yang menjadi garda terdepan penanganan Covid-10 di Tanah Air.
Event bernama PRURide Indonesia 2020 Virtual Ride yang diselanggarakan pada 20-23 Agustus 2020 kemarin mencatatkan rekor sebagai kegiatan bersepeda virtual pertama yang digelar di Indonesia.
Selama empat hari sebanyak 3.000 pecinta sepeda tidak hanya berhasil menantang diri sendiri namun mampu menggumpulkan donasi sebesar Rp300 juta yang seluruh disumbangkan untuk para garda terdepan.
“ Pandemi Covid-19 ini tidak seharusnya membatasi semangat dan keingian masyarakat Indonesia untuk menjaga tubuh untuk tetap bugar. Dimana kondisi yang terjadi saat ini Pruride Indonesia kami adakan dalam format virtual, dan menjadi event sepeda virtual pertama persembahan Prudential Indonesia,” ujar Luskito Hambali, Chief Customer & Marketing Officer Prudential Indonesia.
Format virtual yang dihadirkan dalam event ini menawarkan fleksibilitas dan kemudahan di tengah keterbatasan pada kondisi saat ini. Peserta dapat gowes kapan saja dan di mana saja sesusai kenyamanan mereka.
Dengan tetap memprioritaskan protokol keamanan dan kesehatan, peserta bisa melakukannya baik di rumah maupun memilih lintasan rute yang sesuai dengan kategori yang mereka pilih, Gran Fondo (135 km) atau Medio Fondo (70 km).
Keistimewaan dari PRURide Indonesia 2020 Virtual Ride adalah kesempatan peserta untuk berbuat baik kepada sesama dimasa pandemi, yang selaras dengan komitmen Prudential “ We DO Good”.
Tiap kilometer yang dilalui peserta dikonversikan senilai Rp1.000 sebagai donasi bagi para tenaga kesehatan.
Seluruh peserta PRURide Indonesia 2020 Virtual Ride secara total berhasil menempuh 226.656,2 km yang pada akhirnya digenapkan Community Investment Prudential Indonesia menjadi Rp300 juta untuk disalurkan kesejumlah rumah sakit di Indonesia dalam bentuk APDB lengkap level 3, melalui Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI).
“ Kesuksesan penyelenggaraan PRURide Indonesia 2020 Virtual Ride kami harap dapat berkontribusi menjadikan Indonesia lebih kuat dan sehat," kata Luskito.
" Semoga seluruh peserta dapat terinspirasi untuk tetap optimis dan aktif menjalani era New Normal tanpa melupakan pentingnya untuk peduli terhadap sekitar, pantang menyerah dan selalu menjaga keamanan dan kesehatan dalam bersepeda, sehingga kita dapat bersama melewati masa sulit ini dan bertemu kembali di PRURide Indonesia 2021,” tutupnya.
Dream - Masyarakat yang punya penghasilan pas-pasan dan ingin merasakan sensasi mengendari sepeda mahal Brompton bisa segera mewujudkan impiannya. Produsen brand sepeda asal Inggris ini berencana meluncurkan layanan baru sewa dengan jangka waktu bulanan atau tahunan.
Dengan layanan masyarakat bisa menggunakan sepeda Brompton tanpa harus membelinya.
Ide menghadirkan layanan sewa sepeda ini muncul melihat permintaan sepeda Brompton yang meningkat sejak masa pandemi Covid-19.
Menurut laman The Guardian, tingkat penggunaan sepeda di Inggris melonjak hingga 300 persen dalam beberapa hari terakhir. Data tersebut dikutip dari Departemen Transportasi Inggris.
Bagi konsumen yang berminat untuk berlangganan sepeda Brompton M3L, konsumen dikenai tarif 30 poundsterling per bulan, atau kira-kira 1 poundsterling sehari, untuk komitmen selama 12 bulan. Jika harga tersebut dikonversi ke dalam rupiah, maka kira-kira Rp 581.000 per bulan, atau Rp 19.000 sehari.
Biaya asuransi, perbaikan, dan servis dua kali setahun sudah termasuk dalam biaya berlangganan tersebut.
Julian Scriven, Direktur Pelaksana Brompton Bike Hire, memberikan penjelasan lebih dalam mengenai program berlangganan Brompton kali ini. “ Permintaan sangat tinggi selama beberapa bulan terakhir, baik untuk pabrikan dan ritel Brompton, dan persewaan sepeda."
" Sedikit tenang sekarang karena orang-orang sedang pergi berlibur. Menjelang akhir bulan lalu, hampir 700an sepeda kami habis disewa,” kata dia.
Sebelum pandemi, orang rata-rata menyewa sepeda Brompton selama 3-5 hari, tapi di masa pandemi ini angka itu melonjak hingga 30 hari. Untuk layanan berlangganan baru, pengguna harus mendaftar secara online, dan dapat mengambil sepeda dari konter Brompton terdekat.
Atau, pihak Brompton bisa mengirimkan unit sepeda ke rumah pelanggan. Scriven berharap akan memiliki 1.000 pelanggan dalam enam bulan ke depan. Dia juga mengatakan varian e-bike Brompton pun akan tersedia untuk program berlangganan di masa mendatang.
Brompton berencana untuk meluncurkan layanan berlangganan yang sama di Jerman menjelang akhir tahun depan, dan diikuti dengan Amerika Serikat.
Dia menyebut, layanan berlangganan sebagian ditujukan untuk kaum milenial dan generasi X, yang menginginkan keuntungan dari memiliki sesuatu tetapi tidak menanggung risiko. Sebab, jika ada yang rusak pada sepeda, konsumen tinggal datang dan menukarnya.
" Mereka tinggal bilang, saya mau ganti ini dengan yang enggak kempes -misalnya," kata Scriven.
(Sah, Sumber: Theguardian.com)
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati