Foto: Pixabay.com
Dream - Sebagian besar Sahabat Dream mungkin sudah akrab dengan suara intro " tudum" ikonik Netflix. Bahkan bisa saja mendengarnya lebih dari sekali dalam sehari. Tapi dari mana asal muasal suara tersebut?
Melansir laman Brilio.net, Jumat, 9 September 2022, Wakil Presiden Desain Netflix Steve Johnson mengatakan sebelumnya berbagai studio sudah lebih dikenal publik lewat logo khas, seperti lambang bola dunia milik Universal Pictures atau pola statis dari HBO.
Melihat hal ikonik dari para kompetitornya, Steve berpikir harus menciptakan sesuatu yang spesial untuk Netflix agar bisa diingat para pelanggannya.
" Kami menghabiskan waktu satu tahun mengembangkan sebuah bunyi sebagai penanda bagi penonton di seluruh dunia bahwa sesaat lagi mereka akan menyaksikan kisah yang luar biasa di rumah masing-masing," kata Johnson.
Pengembangan bunyi “ tudum” dipimpin oleh Todd Yellin, Wakil Presiden Produk Netflix dan proses pembuatan menghabiskan waktu satu tahun untuk percobaan.
Peran tim produk Netflix meliputi platform tempat tayangnya konten sekaligus bertanggung jawab mencari ide-ide inovatif dan kreatif untuk menerjemahkan berbagai serial dan film favorit penonton menjadi pengalaman yang seru, misalnya ikon yang dapat disesuaikan maupun desain navigasi.
" Bunyi yang dihasilkan harus bisa melukiskan begitu banyak hal dalam waktu yang amat singkat. Penonton yang sedang menonton secara ‘maraton’ pasti tak ingin berlama-lama melihat logo Netflix di awal setiap episode," jelas Johnson.
Bunyi yang dibuat sederhana dan singkat tapi mudah diingat adalah pilihannya. Netflix menggelar serangkaian diskusi dengan sound designer dan komposer di seluruh dunia dalam mencari bunyi yang sempurna.
Netflix ingin menciptakan bunyi yang menggugah dan emosional. Yang dituju adalah perasaan hanyut dalam dunia film, bukan sekadar teknologi streaming.
" Kami bekerja sama dengan sound designer pemenang Academy Awards Lon Bender dalam menciptakan bunyi yang di kemudian hari dikenal sebagai 'tudum'," ujarnya.
Pihak Netflix mengungkapkan butuh waktu setahun untuk mengembangkan bunyi " tudum" .
Johnson menuturkan diskusi soal bunyi melibatkan banyak pilihan, termasuk bunyi membuka pintu, kotak musik, instrumen musik yang tak biasa, sampai bebunyian dari dunia film di masa lampau.
" Pada satu titik ada masanya dengan sangat serius kami mempertimbangkan apakah suara kambing dapat menjadi bunyi yang pas untuk Netflix, sebagaimana MGM dikenal dengan auman sang singa," ungkap dia.
Namun pilihan suara kambing akhirnya gagal. Netflix menawarkan lima pilihan kepada ribuan orang dan hanya ada satu bunyi yang membawa benak orang-orang ke ranah drama dan film: bunyi “ tudum”.
Suara “ tudum” mencakup berbagai bunyi lain, antara lain benturan cincin kawin Lon Bender ke sisi lemari di kamar tidur.
" Tudum" juga dibuat dari bunyi landasan besi dengan efek lambat dan dua pukulan yang diredam. Sementara itu, bunyi indah di ujung “ tudum” dijuluki “ The Blossom” dan diciptakan dengan gitar oleh sound designer ternama Charlie Campagna.
Dalam sesi percobaan, orang-orang mengasosiasikan bunyi “ tudum” dengan “ dramatis”, “ menarik”, “ sebuah awal”, “ bagus”, “ singkat”, dan salah satu kata kunci, yaitu “ film”. Respons ini membuat Todd dan seluruh tim yakin bahwa mereka telah menemukan bunyi yang tepat, jelas Johnson.
Netflix juga akan mengadakan acara " Tudum" yang hadir secara virtual selama 24 jam pada 24 September. Acara ini diadakan untuk pertama kalinya tahun lalu dan berhasil mencatat sebanyak 25 juta view di 184 negara.
Acara ini akan menampilkan berbagai pengumuman eksklusif, cuplikan yang belum pernah dirilis, trailer, foto-foto terbaru, serta wawancara dengan para kreator dan bintang Netflix.
Advertisement
Fakta Unik di Ethiopia yang Kini Masih 2018 Meski Dunia Sudah Tahun 2025

Belajar Sejarah Nggak Lagi Boring Bareng Komunitas Jelajah

4 Cara Ampuh Hilangkan Lemak di Perut, Cobain Yuk!

Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia

10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
