Dream - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) melaporkan adanya peretasan akun Google Business pada sejumlah pengelola hotel di Indonesia.
Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani mengatakan peretasan terjadi pada Minggu, 11 Agustus 2024 di berbagai wilayah di Indonesia seperti Sumatera Barat, Bali, Jakarta hingga Jawa Timur.
Dream - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) melaporkan adanya peretasan akun Google Business pada sejumlah pengelola hotel di Indonesia.
Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani mengatakan peretasan terjadi pada Minggu, 11 Agustus 2024 di berbagai wilayah di Indonesia seperti Sumatera Barat, Bali, Jakarta hingga Jawa Timur.
" Peretasan ini terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, seperti Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan, dan lain sebagainya," ujar Hariyadi dikutip dari Merdeka.com, Selasa, 13 Agustus 2024.
Hariyadi menyampaikan, modus peretasan pada akun bisnis Google itu dilakukan dengan mengganti nomor kontak menggunakan nomor WhatsApp (WA) oknum.
Pelaku juga mengganti nomor rekening bank serta informasi lainnya menyangkut reservasi atau pemesanan kamar.
" Supaya menarik, modusnya harga kamar dijual dengan harga murah supaya orangnya tertarik untuk transfer (melalui teks) di WA," imbuh Hariyadi.
Hariyadi mengimbau kepada seluruh calon konsumen yang hendak melakukan reservasi hotel agar langsung menghubungi channel resmi hotel yang ingin dipesan guna menghindari penipuan.
Proses pembayaran juga harus dilakukan melalui rekening official hotel.
Peretasan akun bisnis Google ini turut dikonfirmasi sejumlah Badan Pimpinan Daerah PHRI. Menurut laporan yang diterima Badan Pengurus Pusat (BPP) PHRI, sebanyak 18 hotel di Sulawesi Tengah dan 60 hotel di Sumatera Barat telah terkena peretasan.
Bahkan, Sekretaris Badan Pimpinan Daerah (BPD) PHRI Jawa Tengah Yantie Yulianti menyatakan, dari sebanyak 127 hotel yang jadi anggota PHRI di wilayahnya, 10 di antaranya telah jadi korban.
" Dari total anggota yang kena 127 hotel. Yang berakibat terhadap pembayaran terlaporkan baru 10 hotel. Sudah ada transfer, ke rekening BNI," kata Yantie dalam pertemuan yang digelar BPP PHRI secara offline dan online tersebut.
Yantie mengatakan, beberapa calon konsumen di hotel-hotel tersebut menderita kerugian akibat menerima WA untuk segera transfer ke nomor rekening yang mengatasnamakan hotel dimaksud. Namun, ia mengaku nominal kerugiannya tidak besar.
" Kecil kok (nilai kerugiannya). Sementara ini kecil. Paling harga kamar berapa sih, enggak banyak kita cek kemarin dari data history," imbuh dia.
Sebagai tindak lanjut atas kasus tersebut, Hariyadi menyatakan, BPP PHRI akan segera melapor ke pihak berwajib, dalam hal ini Polri.
Pelaporan ini tentu juga akan dilakukan baik oleh BPD dan Badan Pimpinan Cabang (BPC) PHRI melalui Polda dan Polres di wilayahnya.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR