Waduh! Militer AS Beli Informasi Lokasi Pengguna Ponsel Termasuk Data Muslim Pro

Reporter : Ahmad Baiquni
Rabu, 18 November 2020 10:01
Waduh! Militer AS Beli Informasi Lokasi Pengguna Ponsel Termasuk Data Muslim Pro
Data lokasi pengguna Muslim Pro selama ini dikirim secara berkala ke perusahaan teknologi X-Mode. Dari perusahaan inilah, militer AS membeli data tersebut.

Dream - Buat pengguna aplikasi Muslim Pro, sebaiknya berhati-hati. Aplikasi ini dituding telah menjual data lokasi kepada militer Amerika Serikat.

Hasil investigasi majalah Motherboard yang dilansir pada Senin mendapat temuan Komando Operasi Khusus AS mendapatkan data lokasi dari sejumlah perusahaan. Salah satunya dari aplikasi doa dan Alquran, Muslim Pro, yang telah diunduh sebanyak 98 juta kali di seluruh dunia.

Berdasarkan catatan publik, wawancara dengan pengembang, dan analisis teknis, investigasi Motherboard mencatat beberapa perusahaan memperoleh data lokasi aplikasi saat pengiklan membayar untuk memasukkan iklan mereka ke sesi penjelajahan orang-orang.

Pihak militer AS mengkonfirmasi hasil investigasi tersebut. Mereka menyatakan pembelian data itu dilakukan untuk kepentingan operasi khusus.

" Akses kami ke perangkat lunak digunakan untuk mendukung persyaratan misi Operasi Pasukan Khusus di luar negeri," ujar Komandan Angkatan Laut, Tim Hawkins.

1 dari 3 halaman

Data Dikirim Berkala

Namun demikian, Hawkins menyatakan pihaknya patuh para prosedur perlindungan data pengguna.

" Kami sangat mematuhi prosedur dan kebijakan yang ditetapkan untuk melindungi privasi, kebebasan sipil, hak konstitusional, dan hukum warga negara Amerika," kata dia.

Perusahaan yang terlibat dalam kasus ini, X-Mode, mengaku telah melacak 25 juta device dalam negeri AS setiap bulan. Sedangkan 40 juta di tempat lain, termasuk Uni Eropa, Amerika Latin, dan kawasan Asia Pasifik.

Motherboard memasang aplikasi kencan Muslim Mingle pada ponsel Android dan melihatnya berulang kali mengirim koordinat geolokasi yang tepat bersamaan dengan jaringan WiFi ke X-Mode.

 

2 dari 3 halaman

Praktik Dipertahankan

Investigasi menemukan aplikasi lain yang menyampaikan data lokasi termasuk aplikasi penghitung langkah Accupedo, aplikasi cuaca Global Storms, dan CPlus untuk Craigslist.

Senator AS, Ron Wyden, mengatakan kepada Motherboard bahwa X-Mode juga mengakui menjual data yang dikumpulkannya ke pelanggan militer AS lainnya. Praktik tersebut tetap dipertahankan hingga saat ini.

" X-Mode melisensikan panel datanya ke sejumlah kecil perusahaan teknologi yang mungkin bekerja dengan layanan militer pemerintah, tetapi pekerjaan kami dengan kontraktor tersebut bersifat internasional dan terutama berfokus pada tiga kasus penggunaan: kontra-terorisme, keamanan siber, dan memprediksi titik-titik Covid-19 di masa depan," kata X-Mode kepada majalah Motherboard dikutip dari laman Aljazeera.

3 dari 3 halaman

Muslim Pro Putus Kontrak dengan X-Mode

Sementara mengutip laman middleeasteye melaporkan pengelola aplikasi Muslim Pro telah menghentikan semua kerja sama dengan perusahaan teknologi lokasi yang dilaporkan menjual data ke pihak militr AS.

Zahariah Jupary, head communitu Muslim Pro, membantah laporan Motherboard dan menyebutkan sebagai laporan " salah dan tidak benar" . Namun dia menegaskan perusahaan memutuskan semua hubungan dengan X-Mode.

" Kami segera memutuskan hubungan kami dengan mitra data kami - termasuk dengan X-Mode, yang dimulai empat minggu lalu," ujarnya.

Zahariah memastikan perusahaan akan terus mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk memastikan penggunanya bisa menjalankan keyakinan dengan ketenangan pikiran, yang menjadi misi utama pembuatan Muslim Pro.

Saat ini Muslim Pro sedang melakukan investigasi internal dan mengkaji kebijakan pengawasan data untuk memastikan semua data pengguna sudah ditangai sesuai ketentuan yang ada.

Muslim Pro tidak memperluas elemen laporan apa yang " tidak benar dan tidak benar" , dan MEE tidak menerima jawaban atas pertanyaan apakah mereka tahu tentang X-Mode yang menjual data lokasi pengguna kepada kontraktor militer AS dan mengapa mereka menjual data lokasi pengguna di posisi pertama.

Beri Komentar