Puluhan Hotel di Sejumlah Kota Indonesia jadi Korban Peretasan, Nomor WA dan Rekening Transfer Diganti

Dream - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengungkapkan sejumlah pengelola hotel di beberapa daerah menjadi korban peretasan (hacking) data.
Peretasan data diduga dilakukan dengan target akun Google bisnis yang dimiliki sejumlah hotel.

Ketua Harian Kordinator Wilayah (Korwil) PHRI Surabaya Puguh Sugeng Sutrisno menjelaskan, PHRI mengetahui adanya aksi peretasan pada Minggu 11 Agustus 2024.

Dia menyebut hotel-hotel yang menjadi korban peretasan mulai dari Surabaya, Jakarta, hingga Makassar.

"Peretasan ini tidak hanya terjadi di Surabaya, beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Semarang, Denpasar, Makassar, itu juga terkena peretasan,"

© Indonesia Jangan Pernah Berurusan dengan Grup Hacker Ini, Semua Negara di Dunia Takut 2024 maverick

Sebagai tindak lanjut atas kasus tersebut, Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani segera melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib, dalam hal ini ke Polri.

" Jadi selanjutnya, hari ini Ketua Umum kami yaitu Bapak Hariyadi Sukamdani akan ke Siber Bareskrim Polri untuk melaporkan terkait hal ini," katanya.

PHRI menduga peretasan tersebut dilakukan oleh warga lokal karena nomor WhatsApp (WA) dari beberapa pengelola hotel yang tertera di akun google bisnis diganti dengan nomor telepon lokal juga.

Dugaan itu juga muncul karena para pelaku menggunakan akun rekening tabungan dari bank nasional.

"Kami masih belum mengecek kepastiannya, namun diduga ini dilakukan oleh orang lokal karena nomor yang diubah itu diarahkan ke nomor lokal juga, bahkan akun rekening bank juga di ganti di salah satu jaringan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara),"

Menurut laporan, kata Puguh, akun hotel yang sudah teretas dengan mengganti nomor rekening bank hotel ke pribadi beroperasi di Indonesia Timur.

" Kami dapat info dari salah satu bank BUMN. Ternyata itu ada transaksi dari Indonesia Timur ke nomor rekening pribadi," tuturnya.

Pihaknya berharap agar masalah tersebut tidak berlarut-larut karena dapat mengganggu bisnis dari masing-masing hotel terlebih dilakukan secara masif.

" Di Bandung kurang lebih 35 hotel, di Surabaya cukup banyak juga termasuk hotel-hotel besar, untuk jumlahnya saya segera update," kata Puguh.

Selain ke Bareskrim Polri, pihaknya juga berencana melaporkan tindak peretasan ini ke Kepolisian Daerah (Polda) Jatim sebagai penguat atas laporan yang dilakukan di pusat.

" Menurut saya akan lebih kuat kalau masing-masing daerah melaporkan kejadian ini," ucapnya.