Virus Corona Pandemik Global, Trump Larang Perjalanan dari Eropa 30 Hari

Reporter : Ahmad Baiquni
Kamis, 12 Maret 2020 15:01
Virus Corona Pandemik Global, Trump Larang Perjalanan dari Eropa 30 Hari
Larangan tersebut mulai berlaku Jumat dini hari besok.

Dream - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, melarang perjalanan dari Eropa ke negaranya selama 30 hari ke depan. Keputusan ini ditetapkan usai Organisa Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan virus corona bernama Covid-19 sebagai pandemi global.

Larangan ini mulai berlaku pada Jumat tengah malam. Trump beralasan larangan ini bertujuan menjaga agar tidak ada kasus baru infeksi virus corona dari luar masuk ke AS.

Virus corona dinilai membawa dampak besar bagi AS, terutama di bidang ekonomi. Di Washington, anggota parlemen bergegas mencari cara untuk mengatasi dampak akibat penyebaran virus ini terhadap ekonomi AS.

" Ini adalah upaya paling agresif dan komprehensif untuk menghadapi virus asing di sejarah modern," ujar Trump, dikutip dari NRP.

Trump mengakui larangan tersebut merupakan salah satu langkah sulit yang harus ditempuh. Tetapi, dia cukup yakin kebijakan tersebut dapat mengurangi ancaman terhadap warga AS secara signifikan.

" Pada akhirnya kami dapat dengan cepat mengalahkan virus ini," kata Trump.

Dia juga menjelaskan pembatasan perjalanan diterapkan dengan menyesuaikan kondisi di lapangan. Trump juga mengatakan pemerintah akan memberlakukan pengecualian bagi warga AS yang telah menjalani pemeriksaan medis.

Dalam pidatonya, Trump mengatakan larangan juga berlaku untuk perdagangan dan kargo dari Eropa. Namun belakangan pejabat Gedung Putih mengklarifikasi larangan tersebut hanya untuk pelancong, bukan barang maupun kargo.

Seluruh individu yang datang dari negara-negara Eropa akan dilarang masuk AS. Tetapi, larangan ini tidak berlaku bagi perjalanan dari Inggris.

1 dari 4 halaman

WHO Tetapkan Virus Corona Wabah Pandemik Global

Dream - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) resmi menetapkan Covid-19 sebagai wabah pandemik global. Ketetapan ini diumumkan pada Rabu malam waktu setempat atau Kamis pagi tadi.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan kasus terkonfirmasi di luar China mengalami peningkatan tajam. Jumlah negara yang terjangkit pun semakin banyak.

" Dalam dua pekan terakhir jumlah kasus di luar China meningkat 13 kali lipat dan jumlah negara terdampak bertambah tiga kali lipat," kata Tedros, seperti dilaporkan CBNC.

Dia mengatakan beberapa negara bisa menekan dan mengendalikan wabah. Tetapi, dia marah ke sejumlah pemimpin dunia yang gagal bertindak cepat dan drastis untuk menahan penyebaran virus corona.

" Kami sangat prihatin dengan tingkat penyebaran dan keparahan yang mengkhawatirkan, juga oleh tingkat kelambanan yang mengkhawatirkan," kata dia.

Tudros menegaskan pihaknya telah memberikan peringatan kepada dunia untuk waspada sebelum wabah tersebut menjadi pandemik. " Kami sudah menyalakan alarm dengan keras dan jelas," kata dia.

 

2 dari 4 halaman

Kritik Pemimpin Dunia Kurang Tanggap Situasi

Kasus di China dan Korea Selatan, kata Tudros, telah menurun secara drastis. Sementara, 81 negara tidak memiliki kasus yang terkonfirmasi dan 57 negara punya 10 lebih kasus infeksi yang terkonfirmasi.

Dia juga kecewa masih ada negara yang kurang bertekad untuk melawan virus berbahaya ini. Tudros mengingatkan setiap negara dapat mengubah arah dari pandemik.

" Beberapa negara berjuang dengan kekurangan kapasitas. Beberapa negara berjuang dengan kekurangan sumber daya. Beberapa negara berjuang dengan kurangnya tekad," kata Tudros.

Jumlah kasus dan angka kematian akibat virus corona mengalami perubahan drastis dalam waktu singkat. Di Rabu malam, ada 121.564 kasus terkonfirmasi dan 4.373 pasien meninggal dunia berdasarkan data John Hopkins University.

Di luar China, kasus terkonfirmasi menjadi 32.778 dan sedikitnya terjadi di 109 negara per Kamis, 12 Maret 2020 pukul 03.00 pagi.

3 dari 4 halaman

Tom Hanks dan Istri Positif Terinfeksi Virus Corona

Dream - Aktor legendaris Hollywood, Tom Hanks, membuat pengakuan mengejutkan. Dia bersama istrinya, Rita Wilson, positif terjangkit virus corona.

Menurut New York TimesHanks menyampaikan pernyataannya lewat akun Twitter resminya pada Rabu sore. Dia dinyatakan positif terkena Covid-19 di Australia, saat tengah menggarap film terbarunya mengenai kisah hidup Elvis Presley.

" Halo, teman-teman. Rita dan saya sekarang di Australia. Kami merasa agak lelah, sepertinya kami mengalami pilek dan beberapa tubuh nyeri," cuit Hanks.

Hanks mengatakan, Rita kadang menggigil. Juga mengalami demam ringan. " Untuk mengetahui secara pasti, seperti yang saat ini terjadi di dunia, kami diuji virus corona dan ternyata positif," kata Hanks.

4 dari 4 halaman

Diisolasi di Australia

Selanjutnya, dia dan sang istri akan menjalani masa pengujian, observasi dan isolasi selama yang dibutuhkan untuk menjaga keselamatan dan kesehatan masyarakat.

" Tidak hanya pendekatan sehari-dua hari bukan? Kami akan terus memperbaharui perkembangan informasi," kata dia.

Film Elvis Presley yang disutradai Baz Luhrmann mulai syuting pada Senin. Di film ini, Hanks berperan sebagai Colonel Tom Parker, manajer eksentrik Presley yang menjadikan penyanyi itu sebagai bintang pada 1950-an.

" Kesehatan dan keselamatan mitra kami selalu jadi prioritas utama, dan kami mengambil tindakan pencegahan untuk melindungi setiap orang yang bekerja dalam produksi kami di seluruh dunia," demikian pernyataan Warner Bros.

 

Beri Komentar