Prabowo Tolak Pilpres, Indeks Syariah Terhempas

Reporter : Syahid Latif
Selasa, 22 Juli 2014 16:23
Prabowo Tolak Pilpres, Indeks Syariah Terhempas
Pelemahan bursa saham Indonesia terjadi di tengah menguatnya indeks saham di kawasan regional.

Dream - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang dibuka menguat dan sempat menembus level 5.155,03 akhirnya ditutup melemah di zona merah. IHSG bahkan terhempas dari level 5.100.

Pernyataan calon Presiden Prabowo Subianto yang menolak hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014, membuat IHSG terjun bebas hingga sempat terpangkas lebih dari 100 poin.

Beruntung, kekhawatiran pelaku pasar ini tak berlangsung lama. Pemodal kembali tenang dan membawa indeks kembali bergerak menguat mesti masih di zona merah.

Pada penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 22 Juli 2014, IHSG terkoreksi 43,6 poin (0,85%) ke level 5.083,52. Aksi jual yang sebelumnya ditunggangi aksi ambil untung pelaku pasar membuat 245 emiten bergerak di zona merah.

Transaksi perdagangan saham di hari pengumuman Pilpres ini tercatat mencapai 92,66 miliar saham dengan nilai Rp 8,93 triliun. Hingga sesi penutupan perdagangan, pemodal asing sendiri mengambil posisi wait and see terhadap kelanjutan hasil Pilpres dan mencetak nett sell Rp 9,46 miliar.

Kejutan jelang penutupan perdagangan saham kali ini juga membuat indeks saham syariah berakhir di zona merah.

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) ditutup melemah 1,35 poin (0,81%) ke level 167,1. Indeks ISSI terseret pelemaham harga saham dari 154 emiten.

Aksi jual beli emiten syariah kali ini mencapai 49,52 miliar dengan nilai transaksi menembus Rp 5,21 triliun. Indeks ISSI kali ini menembus level tertinggi di posisi 168,63 dan terendah 164,09.

Koreksi dalam juga dialami indeks saham bluechips syariah, Jakarta Islamic Index (JII) yang melemah 4,77 poin (0,68%) ke level 692,33. Indeks JII sebetulnya sempat menyentuh level tertinggi di 702,89, sebelum akhirnya terkoreksi akibat sentimen negatif dari dalam negeri.

Terjunnya IHSG dan indeks saham BEI lainnya terjadi di tengah kondisi pasar modal regional yang justru bergerak menguat. Indeks Nikkei dan Hang Seng mencetak kenaikan masing-masing 0,84 persen dan 1,69 persen.

Sementara dari pasar keuangan, nilai tukar rupiah bergerak melemah dengan koreksi 57 poin (0,49%) ke level 11.629 per dolar AS.

Di hari yang cukup menegangkan ini, tercatat 5 emiten bluechips syariah mampu mencetak penguatan dan mengisi daftar top gainer BEI. Pencetak kenaikan tersebut adalah SILO yang menguat Rp 225, UNVR Rp 100, PGAS Rp 50, BMTR Ro 30, dan SMRA Rp 15 per saham. (Ism)

Beri Komentar