Tak Bantu Kerja di Rumah, Istri Tuntut Suami Bayar Rp2 Miliar

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Jumat, 21 Juni 2019 07:35
Tak Bantu Kerja di Rumah, Istri Tuntut Suami Bayar Rp2 Miliar
Si istri ternyata pernah kuliah di jurusan ekonomi dan memilih melepaskan kariernya demi menjadi seorang ibu rumah tangga.

Dream – Ketika berkeluarga, pekerjaan rumah tangga tak hanya dilakukan oleh seorang istri. Suami pun bisa membantu pasangannya untuk mengerjakan tugas rumah tangga. Kerjasama memang dibutuhkan pasangan suami-istri. 

Nasihat yang haus dipegang para suami lainnya adalah para istri juga menginginkan adanya waktu me time. Mereka ingin sejenak lepas dari rutinitas pekerjaan rumah agar bisa membangkitkan mood kembali.

Pesan ini sepertinya penting untuk para suami agar emosi istri tetap terkendali. Jangan sampai kamu mengalami masalah seperti dialami seorang pria dari Argentina ini. 

Dikutip dari Oddity Central, Jumat 21 Juni 2019, seorang istri menggugat suaminya. Sang istri meminta kompensasi untuk pekerjaan rumah tangga yang dilakukan selama berpuluh-puluh tahun.

Hakim di pengadilan lokal Argentina, Victoria Fama, mengatakan sang istri berinisial ML memiliki gelar sarjana ekonomi dan bekerja. Tapi, dia mengesampingkan karier profesionalnya setelah berkeluarga untuk mengurus rumah dan anak-anak.

Sementara itu, sang suami berperan sebagai pencari nafkah.

1 dari 5 halaman

Cerai Saat Berusia Lanjut

Ketika tiga dekade masa pernikahan, sang suami memutuskan untuk meninggalkan istrinya. Kala itu, ML sudah berusia 60 tahun. Usia ini di mana wanita masuk masa pensiun dan dikeluarkan dari bursa kerja.

“ Ketergantungan ekonomi istri pada suami mereka adalah salah satu mekanisme sentral di mana perempuan ada di bawah,” kata Fama.

Pada 2009, keduanya berpisah dan bercerai pada 2011. Sejak itu, wanita ini mengalami kesulitan keuangan karena tak mendapatkan pekerjaan dan menerima tunjangan yang sedikit.

Sementara itu, sang suami justru bersenang-senang.

2 dari 5 halaman

Suami Diminta Bayar Kompensasi

Hakim pengadilan pun meminta sang suami untuk membayar denda 8 juta peso atau setara dengan US$173 ribu (Rp2,46 miliar) kepada mantan istrinya. Uang ini merupakan kompensasi suami karena tak membantu pekerjaan rumah tangga.

“ Putusan ini sangat baru karena mengakui apa yang dilakukan di rumah adalah pekerjaan. Merawat (anak dan rumah) adalah pekerjaan yang melibatkan waktu, upaya, dan keterampilan,” kata Wakil Direktur Eksekutif Tim Keadilan dan Gender Amerika Latin, Lucia Martelotte.

Sayangnya, lanjut Martelotte, gaji untuk pekerjaan rumah tangga tak terlihat dan wanita tak mendapatkan gaji untuk itu.

Fama menggambarkan kompensasi yang dibayar oleh suami ML ini masuk akal dan bertujuan untuk menyeimbangkan situasi ekonomi yang berbeda dari pasangan. Uang kompensasi ini juga mempertimbangkan gelar pendidikan dan waktu suami meninggalkan istrinya.

Pengacara di Argentina mengatakan putusan ini sangat baru dan uang yang diberikan kepada penggugat belum pernah terjadi sebelumnya.

3 dari 5 halaman

Jika Ibu Rumah Tangga Digaji, Kamu Takkan Sanggup Bayar!

Dream - Siapa bilang menjadi ibu rumah tangga adalah pekerjaan mudah? Mengatur rumah, mengasuh anak, hingga menyiapkan segala kebutuhan keluarga, merupakan sedikit dari seluruh daftar pekerjaan yang rutin 24 jam selama sepekan.

Tapi sayangnya, masih ada saja masyarakat yang menyepelekan wanita yang memilih menjadi ibu rumah tangga. Mereka hanya berpikir menjadi ibu rumah tangga hanya tinggal di rumah saja dan mengurus rumah.

Mereka tak tahu jika pekerjaan seorang ibu rumah tangga bisa dibilang lebih berat dari mereka yang bekerja di kantoran! Mereka tak bisa marah seenaknya atau ngedumel di depan anak-anak. Coba saja kamu pendam amarah, pasti capek kan rasanya.

Ibu

Contoh kecilnya bisa dilihat dari jam kerja, semua bidang pekerjaan apapun pasti memiliki waktu bekerja. Sedangkan seorang ibu rumah tangga? Bekerja mulai dari dia bangun tidur sampai malam hari ketika ia tidur.

Dan lagi, seorang ibu rumah tangga tidak mengenal hari libur atau tanggal merah, mereka harus tetap bekerja mengurus rumah dan keluarganya.

4 dari 5 halaman

Estimasi Gaji Ibu Rumah Tangga

Berkaca dari hal itu, seorang pria bernama David Wolfe, dalam akun facebooknya menciptakan sebuah video yang menjelaskan tentang mahalnya 'gaji' yang seharusnya diterima oleh seorang ibu rumah tangga.

David mengutarakan profesi ibu rumah tangga memiliki nilai sebesar US$140.000 atau setara dengan Rp 1,8 miliar dalam setahun.

Tak hanya itu, menurut list 10 pekerjaan rumah tangga yang paling berat milik Salary.com, seorang ibu rumah tangga seharusnya mendapatkan gaji sebesar Rp1,5 miliar per tahunnya. Itu belum dihitung lembur!

Estimasi Gaji IRT

Oleh karena itu, menjadi seorang ibu ibu rumah tangga adalah salah satu perkerjaan paling mulia di dunia.

Mereka adalah adalah sosok superhero dalam keluarga. Tanpa pengorbanannya, anak-anak, suami, dan rumah tak akan terurus sebaik sekarang ini. Selamat hari ibu!

5 dari 5 halaman

Profesi Ibu Rumah Tangga Setara Bos, Gaji Setahun Rp2 Miliar

Dream - Jangan lagi menganggap remeh pekerjaan seorang ibu rumah tangga (IRT). Dengan tumpukan pekerjaan yang tak mudah, dari urusan rumah tangga sampai mengurus anak, penghasilan seorang IRT ternyata bisa setara dengan bos perusahaan.

Tak seperti pekerja swasta yang bekerja 9 jam sehari, pekerjaan seorang IRT dikerjakan selama 24 jam dalam sepekan. Tanpa libur di akhir pekan.

Kalau seandainya pekerjaan IRT dianggap sebagai profesi dan dari gaji, seorang ibu rumah tangga ternyata bisa mendapatkan gaji rata-rata Rp2 miliar per tahun atau ratusan juta rupiah per bulan.

Tingginya gaji seorang IRT dikarenakan pekerjaan yang digarap tak hanya satu.

Dikutip dari Salary.com, Senin 21 Januari 2019, gaji seorang ibu rumah tangga pada 2018 mencapai US$162.581 (Rp2,31 miliar) per tahun atau Rp192,73 juta per bulan. Angkanya naik hampir US$5 ribu (Rp71,12 juta) dari tahun 2017 yang sebesar US$157.705 (Rp2,24 miliar).

Kok bisa mahal?

Salary.com menyebut ibu rumah tangga merupakan profesi `hybird` alias punya banyak pekerjaan. Misalnya, ibu rumah tangga bisa menjadi seorang guru, pelatih, penasihat akademis, dan psikolog bagi anak-anaknya.

Belum lagi, dia juga bisa sebagai CEO, akuntan, manajer laundry, analis logistik, bos housekeeper, dan pengawas perawatan rumah.

Beri Komentar