Pria Ini Akhirnya Bisa Kerja di Google Setelah Ditolak 39 Kali

Reporter : Okti Nur Alifia
Sabtu, 30 Juli 2022 14:14
Pria Ini Akhirnya Bisa Kerja di Google Setelah Ditolak 39 Kali
Pria ini menyebut antara ketekunan dan kegilaan memang beda tipis.

Dream - Bekerja di Google memang menjadi impian banyak orang. Raksasa teknologi yang sudah berdiri sejak 1998 itu juga sangat ketat dalam menyeleksi karyawannya.

Hanya orang-orang terpilihlah yang dapat menyandang jabatan sebagai karyawan Google yang didirikan Larry Page dan Sergey Brin itu.

Sulitnya melamar pekerjaan di Google juga dirasakan oleh pemuda bernama Tyler Cohen. Tercatat dia pernah ditolak oleh Google bukan hanya 1 atau 2 kali, melainkan 39 kali.

1 dari 2 halaman

Menurut India Times, Tyler pertama kali mengajukan lamaran kerja  di Google pada 2019, hingga akhirnya berhasil lolos pada 2022. Kisahnya menjadi viral, setelah ia mengungkapkan keberhasilannya di media sosial LinkedIn.

" Ada garis tipis antara ketekunan dan kegilaan. Saya masih mencoba mencari tahu mana yang saya miliki. 39 penolakan, 1 penerimaan," tulisnya

lamar kerja di google

Tyler membagikan tangkapan layar berupa jejak surat dari email-email lamarannya terdahulu. Dimulai pada 25 Agustus 2019. Kemudian dia melamar dua kali pada September 2019.

Dia mengambil istirahat dan melanjutkan untuk melamar lagi pada Juni 2020 selama pandemi tetapi selalu ditolak, hingga 19 Juli 2022 dia dinyatakan diterima.

2 dari 2 halaman

Google pun membalas postingan pemuda ini dengan menautkan komentar,  “ Perjalanan yang luar biasa, Tyler! Sudah waktunya. Dan, perusahaan sangat mengapresiasi karena " memiliki" tim media sosial yang luar biasa."  

Dalam postingannya, pria ini juga menambahkan tagar kreatif seperti #acceptedoffer, #application. Hampir 35.000 orang menyukai postingan tersebut, dan hampir 800 pengguna telah mengomentarinya.

Tyler tinggal di San Francisco, Amerika Serikat. Dia bekerja sebagai Associate Manager - Strategy & Ops di DoorDash sebelum ditawari posisi oleh Google.

Google sendiri memiliki rencana untuk memperlambat perekrutan untuk sisa tahun 2022 dalam menghadapi potensi resesi ekonomi. CEO Sundar Pichai mengatakan bahwa perusahaan akan fokus pada perekrutan " engineering, technical dan peran penting lainnya" pada tahun 2022 dan 2023.

 

Beri Komentar