Indeks Syariah Dan IHSG Kompak Melemah Pada Jumat 21 Juni 2019.
Dream - Keputusan Bank Indonesia yang tetap mempertahankan suku bunga acuan di level 6 persen sepertinya mengejutkan pelaku pasar. Sempat yakin bank sentral akan menurunkan suku bunga, BI 7-Days Reserves Repo Rate, investor hari ini, Jumat, 21 Juni 2019, menjauh sementara dari pasar modal.
Sentimen negatif juga datang dari bank sentral AS, The Federal Reserves, yang mempertahankan suku bunga acuannya.
Indeks saham syariah di Bursa Efek Indonesia menutup perdagangan jelang libur akhir pekan ini di zona negatif. Tiga indeks acuan saham syariah hanya bisa bergerak menguat di 5 menit perdagangan sesi pembukaan.
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) hari ini menutup perdagangan dengan melemah 0,866 poin (0,47%) ke level 183,798. ISSI sempat bergerak menguat di 10 menit awal perdagangan usai dibuka naik ke level 185,024.
Hingga 45 menit waktu perdagangan sesi awal pembukaan, ISSI masih bergerak fluktuatif di dua zona. Namun jam-jam berikutnya, ISSI menghabiskan waktu perdagnagan di zona merah dengan posisi terendah di level 182,383.
Kondisi serupa dialami indeks keping biru syariah, Jakarta Islamic Index (JII), yang melemah 6,434 poin (0,95%) ke level 671,641. Sementara indeks JII70 melorot 1,643 poin (0,73%) ke level 223,555.
Munculnya sentimen negatif dari dalam dan luar negeri turut memaksa Indeks Harga Saham Gabungan merosot 20,262 poin (0,32%) ke level 6.315,436.
Sentimen-sentimen negatif ini membuat investor melepas sahammya. Mayoritas di sektor industri aneka, properti, dan barang konsumsi. Indeks industri aneka terkoreksi 1,74 persen, properti 1,22 persen, dan barang konsumsi 0,99 persen.
Penguatan indeks sektor pertambangan sebesar 1,49 persen, pertanian 0,46 persen, dan 0,07 persen tak cukup kuat menopang pelemahan perdagangan.
Harga saham BYAN meroket Rp2.350, LINK Rp180, AMFG Rp175, INTP Rp175, dan ISAT Rp170.
Sebaliknya, harga saham UNVR turun Rp800, POLL Rp450, JSMR Rp200, PCAR Rp160, dan ASII Rp150.
Pada pukul 16.23, nilai tukar rupiah merontokkan dolar AS. Kurs dolar AS terjun bebas 268 poin (1,93%) ke level Rp13.902.
Dream - Laju bursa saham Indonesia tersengat pergerakan nilai kurs rupiah yang terkoreksi cukup dalam. Melesetnya prediksi analis yang memperkirakan akan adanya penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia turut membuat investor menjauh dari lantai bursa.
BI diketahui menetapkan suku bunga acuan, BI 7-Day Reverse Repo Rate, di level 6 persen.
Pelemahan juga dialami indeks saham syariah yang kompak bergerak melemah. Ketiga indeks acuan ini tergelincir pada penutupan perdagangan Kamis 20 Juni 2019.
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) tergelincir 0,211 poin (0,11%) ke level 184,664. ISSI bergerak fluktuatif setelah sempat dibuka mengaut di 185,017 pada sesi pra-pembukaan perdagangan.
ISSI sempat bertengger di level tertinggi 185,363 namun terperosok ke posisi terendah di 184,319.
Koreksi juga tak bisa dihindari indeks keping biru syariah, Jakarta Islamic Index (JII) yang kali ini melemah 3,842 poin (0,56%) ke level 678,075. Sementara Indeks JII70 turun 0,929 poin (0,41%) ke level 225,108.
Melesetnya perkiraan pelaku pasar tentang penurunan suku bunga BI membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tipis 3,564 poin (0,06%) ke level 6.335,698.
Investor lebih suka menanamkan modalnya di sektor industri dasar dan properti. Kedua indeks ini menguat 1,48 persen dan 1,37 persen.
Sebaliknya, indeks sektor barang konsumsi beringsut 0,82 persen, industri aneka 0,81 persen, dan keuangan 0,16 persen.
Top gainer saham syariah kali ini dihuni emiten DUTI yang menanjak Rp950, TCPI Rp300, POLL Rp299, MTPS Rp250, dan INDR Rp230.
Harga saham BRAM melorot Rp2.500, INTP Rp850, PCAR Rp200, BTPS Rp190, dan SILO Rp180.
Pada pukul 16.05, kurs rupiah terkoreksi 94 poin (0,66%) ke level Rp14.175 per dolar AS.(Sah)
Dream - Pasar modal Indonesia bergerak ceria menyambut pertemuan dua bank sentral, Bank Indonesia dan The Feederal Reserves, yang akan mengumumkan suku bunga acuan. Keyakinan akan adanya penurunan suku bunga membuat investor berebut terjun ke lantai bursa.
Aksi beli akibat sentimen penurunan suku bunga BI ini mendorong sejumlah indeks acuan di Bursa Efek Indonesia (BEI) kompak bergerak menguat. Kenaikan tinggi juga dicapai tiga indeks acuan saham syariah.
Pada penutupan perdagangan harian BEI, Rabu 19 Juni 2019, Indeks Saham Syariah Indonesuia menanjak 2,425 poin (1,33%) ke level 184,875. ISSI menguat seharian setelah berada di 183,364 saat sesi pra-pembukaan perdagangan.
ISSI memang langsung melompat di sesi pembukaan perdagangan. Bahkan jelang sesi penutupan, aksi beli investor tak mereda dan menyeret ISSI menyentuh level tertingginya.
Indeks keping biru syariah, Jakarta Islamic Index (JII) juga ikut meroket dengan sentimen positif dari dalam dan luar negeri ini. Indeks berisi 30 emiten unggulan syariah ini melaju 11,961 poin (1,78%) ke level 681,917.
Sementara Indeks JII70 naik 3,801 poin (1,71%) ke level 226,127.
Munculnya sentimen positif mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 81,392 poin (1,31%) ke level 6.339,262.
Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, stabilitas fundamental makroekonomi domestik yang inklusif dan berkesinambungan merupakan sentimen positif dari domestik.
Sedangkan dari global, pelaku pasar antusias dalam menantikan dialog mengenai negosiasi dagang antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping pada KTT G-20 di Osaka, Jepang. Ia menambahkan, sejumlah bank sentral memangkas suku bunga acuan juga menjadi katalis positif untuk pasar saham termasuk IHSG.
" Di sisi lain berakhirnya rezim suku bunga tinggi global juga berpengaruh positif bagi indeks. Apalagi para pelaku pasar juga menantikan pengumuman the Fed dan BI dalam menetapkan suku bunga acuan," kata dia saat dihubungi Liputan6.com.
Investor gencar membeli saham, sehingga membuat semua indeks sektoral menguat. Terutama di sektor industri dasar, infrastruktur, dan industri aneka. Indeks sektor industri dasar meroket 2,67 persen, 2,12 persen, dan 1,89 persen.
Harga saham BRAM dan Duti meroket sebesar Rp1.775 dan Rp1.025. Penguatan harga saham ini diikuti oleh INTP sebesar Rp975, FIRE Rp370, dan TCPI Rp300.
Sebaliknya, yang menjadi top loser adalah INAF yang harga sahamnya turun Rp530, BTPS Rp140, MINA Rp120, UNIC Rp110, dan BYAN Rp100.
Pada pukul 16.24, rupiah menanjak terhadap dolar AS. Kurs dolar merosot 107 poin (0,75%) ke level Rp14.213 per dolar AS.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN