Dream - Kematian seorang anak sangat menyakitkan bagi orangtuanya.
Tak sedikit orangtua yang ingin bertemu kembali dengan buah hati walaupun di dalam mimpi.
Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, memungkinkan harapan para orangtua terwujud.
AI dapat membuat orang meninggal seperti hidup kembali secara virtual.
Seperti seorang ayah asal China, bernama Wu, yang memanfaatkan teknologi AI untuk menciptakan avatar mendiang putranya, Xuanmo. Ia bahkan rela menghabiskan banyak uang untuk menyewa perusahaan AI agar mengkloning wajah dan suara Xuanmo, mirip aslinya.
Wu dan sang istri awalnya sangat terpukul dengan kepergian putranya yang berusia 22 tahun saat berkuliah di Universitas Exeter, Inggris. Ia mengatakan, putranya adalah orang yang rajin dan baik karena mendonorkan organnya setelah meninggal.
Wu pun berniat menggunakan teknologi AI untuk membuat replika Xuanmo dengan perilaku yang sama dalam wujud virtual. Ia yakin bisa melatih AI Xuanmo hingga menganggapnya sebagai ayah.
Sosok Xuanmo berhasil diwujudkan dengan kecerdasan buatan tersebut. Wu pun langsung menghampiri makam putranya dan memutarkan rekaman AI tersebut di atas batu nisan Xuanmo.
Hasil AI Xuanmo yang belum sempurna membuat Wu tidak puas. Ia kemudian membentuk tim kerja untuk membuat database yang berisi sejumlah informasi putranya.
Dengan usaha kerasnya, Wu berharap agar data-data tersebut dapat dimasukkan ke dalam algoritma yang kuat sehingga membuat pola pikir dan ucapan AI sangat persis dengan Xuanmo.
Tak hanya Wu, istrinya pun berharap suatu saat mereka sekeluarga dapat hidup di dunia virtual secara bersama-sama menggunakan teknologi AI.
kata istri Wu.
Salah satu perusahaan yang bergerak di industri ini adalah Super Brain.
Perusahaan AI asal China itu mematok 10.000 sampai 20.000 Yuan atau sekitar Rp22 hingga Rp44 juta untuk membuat avatar sederhana dalam waktu sekitar 20 hari, kata Zhang Zewei, founder Super Brain.
Karakter yang dibuat mulai dari mereka yang telah meninggal hingga orang tua yang masih hidup yang tidak dapat menghabiskan waktu dengan anak-anak mereka, hingga mantan pacar yang patah hati ditinggal mati.
Klien bahkan dapat melakukan panggilan video dengan anggota staf yang wajah dan suaranya secara digital dilapis dengan orang yang telah hilang.
Laporan: Yulia Putri