Siap-Siap! Indonesia Masuk Resesi Ekonomi

Reporter : Syahid Latif
Selasa, 22 September 2020 13:35
Siap-Siap! Indonesia Masuk Resesi Ekonomi
Menkeu memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III akan kembali negatif.

Dream - Ekonomi Indonesia kemungkinan besar bakal mengalami resesi. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2020 bakal terkontraksi 2,9-1,0 persen.

Jika perkiraan tersebut sesuai, ekonomi Indonesia dipastikan mengalami resesi teknikal karena pertumbuhan ekonomi negatif selama dua kuartal bertutur-turut.

" Kementerian Keuangan melakukan revisi forecast pada bulan September ini,"  ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers virtual APBN Kita, Rabu, 23 September 2020.

Sebelumnya Kemenkeu memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini berada di kisaran minus 1,1 hingga positif 0,2 persen. Perkiraan terbaru hingga bulan September tahun 2020 memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kisaran minus 1,7 hingga minus 0,6. 

 

1 dari 2 halaman

Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI

Sri Mulyani mengatakan sejumlah institusi sampai saat ini ini memang belum membuat revisi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sebagian besar sudah memprediksi ekonomi Indonesia 2020 akan mengalami pertumbuhan negatif. 

“ Kalau kita lihat berbagai institusi yang melakukan forecast terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia belum ada update, namun kira-kira mereka rata-rata sekarang memproyeksikan ekonomi Indonesia tahun 2020 semuanya pada zona negatif kecuali bank dunia yang masih pada posisi nol,” kata Menkeu.

Diketahui OECD memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini sebesar minus 3,3 persen. Perkiraan ini lebih baik dari yang perkiraa sebelumnya antara 3,93 hingga minus 2,8 persen (yoy).

Bank Pembangunan Asia memperkirakan Indonesia mengalami kontraksi 1 persen (yoy), Bloomberg - 1 persen (yoy), IMF di - 0,3 persen (yoy), dan Bank Dunia 0 persen (yoy).

“ Ini artinya negatif teritori kemungkinan akan terjadi pada Kuartal ke-3. Dan mungkin juga masih akan berlangsung untuk kuartal ke-4 yang kita upayakan untuk bisa mendekati nol atau positif,” tutur Menkeu.

 

2 dari 2 halaman

Akan Berlanjut di Kuartal IV

Di tahun 2021, pemerintah tetap menggunakan perkiraan sesuai dengan yang dibahas dalam RUU APBN 2021, yaitu pertumbuhan ekonomi antara 4,5 hingga 5,5 persen (yoy) dengan forecast titiknya 5,0 persen (yoy).

OECD tahun depan memperkirakan Indonesia tumbuh di 5,3 persen, ADB juga pada kisaran 5,3 persen, Bloomberg median di 5,4 persen, IMF 6,1 persen, dan World Bank di 4,8 persen.

“ Semua forecast ini semuanya subject to, atau sangat tergantung kepada bagaimana perkembangan kasus covid-19 dan bagaimana ini akan mempengaruhi aktivitas ekonomi,” pungkas Menkeu.

(Sah, Sumber: Liputan6.com)

Beri Komentar