Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Pandemi Covid-19 membawa dampak signifikan terhadap perekonomian nasional. Di tengah tekanan yang dihadapi berbagai pelaku bisnis, sektor ekonomi syariah, khususnya keuangan, menunjukan kehandalannya dengan mengalami pertumbuhan lebih baik dari industri konvensional.
Kondisi ini mendorong semua pihak untuk kembali mengoptimalkan potensi ekonomi syariah di Indonesia.
Guntur Subagja, Asisten Stafsus Wapres Bidang Ekonomi dan Keuangan mengatakan, masyarakat harus aktif dalam menekan pentingnya sistem ekonomi yang berkeadilan dan keumatan.
" Mengapa kita harus pro aktif dalam membangun ekonomi umat? Lima besar eksportif produk halal terbesar di dunia tidak ada yang negara Muslim. Sebaliknya, lima besar importirnya adalah negara-negara Muslim, termasuk Indonesia," ujarnya dalam TalkShow Reorientasi Umat Dari Politik Ke Ekonomi Syariah, Rabu 2 Desember 2020.
Arief Rosyid Hasan, Ketua Pemuda Dewan Masjid Indonesia sekaligus penggagas Rabu Hijrah juga menyampaikan bahwa semua masyarakat bertanggung jawab untuk membangun ekonomi umat.
" Reorientasi umat dari politik ke ekonomi syariah bukan berarti kita tidak perlu mengurus politik, tapi di tengah situasi politik dalam negeri saat ini, mari kita bersama-sama fokus memaksimalkan potensi Ekonomi Syariah di bangsa," tuturnya.
Dukungan juga akan diberikan DPR dengan mendorong Rancangan Undang-undang Ekonomi Syariah untuk memajukan industri berprinsip Islami ini di Tanah Air. Puteri Komarudin, Anggota Komisi XI DPR menilai Indonesia saat ini hanya menjadi konsumen industri halal tetapi belum melakukan perkembangan di bidang tersebut.
" Indonesia hanya menjadi pasar industri halal yang besar namun belum menjadi produsen," tutur Puteri.
Melihat kondisi tersebut, Puteri menilai Indonesia membukukan payung hukum ekonomi syariah yang lebih besar sebagai salah satu upaya dalam menggerakan industri halal Tanah
" Penting untuk kita mendukung RUU Ekonomi Syariah. Pembahasannya belum dimulai, tapi kita perlu dukungan dan aspirasi dari rekan-rekan yang hadir di ruangan ini," tegas Puteri.
Ketua Umum Baitul Muslimin. KH. Hamka Haq tak lupa berpesan tentang pentingnya edukasi ekonomi syariah di pesantren-pesantren. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan SDM yang lebih terampil tak hanya dari segi bahasa, agama, dakwah, tetapi juga di bidang ekonomi.
" Tanpa keahlian di bidang ekonomi dan teknologi yang diperlukan dalam mengelola ekonomi, maka SDM kita akan terus digarap oleh orang asing," tukas KH Hamka.
(Sah)
Advertisement

WhatsApp Bakal Luncurkan Fitur Chat Lintas Aplikasi, Pengguna Eropa dapat Giliran Pertama

Sadari Damkar Lebih Dipercaya Publik untuk Urusan Darurat, Kapolri Mau Sempurnakan Hotline 110

Dompet Dhuafa Heartventure, Berbagi Bersama Content Creator di Pelosok Samosir

Berawal dari Perasaan Senasib, Komunitas Kuda Klub Eksis 10 Tahun Patahkan Mitos `Mobil Malapetaka`


Sentuh Minoritas Muslim, Dompet Dhuafa Salurkan Bantuan hingga Pelosok Samosir

Geger Pengakuan Suami Wardatina Sudah Menikah Siri dengan Inara Rusli

Siklon Tropis Senyar: Dari Bibit 95B hingga Awan Ekstrem di Sumatera

Insanul Fahmi Akui Nikah dengan Inara Rusli, Pihak Kajian Teman Searah Klarifikasi

Cegah LPG 3 Kg Langka Selama Nataru, Kuota Subsidi Tahun 2025 Ditambah 350 Ribu Ton

