Gebyar Syariah 2016 Berhasil Menciptakan Rekor Investor Reksadana Terbanyak Dan Penciptaan Investor Saham Syariah Terbanyak. (ANTARA FOTO/Idhad Zakaria)
Dream - Sosialisasi produk keuangan syariah terus digalakkan. Di samping pasar keuangan syariah bisa diperbesar, pemahaman masyarakat akan produk keuangan syariah juga ditingkatkan.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Nurhaida, mengatakan pangsa pasar keuangan syariah masih relatif kecil, berada di bawah 5 persen. Kecilnya keuangan syariah ini tak lain disebabkan oleh rendahnya pengetahuan masyarakat akan produk keuangan syariah.
" Pemahaman masyarakat terhadap keuangan syariah itu terbatas, sehingga kami memberi pemahaman yang lebih jauh, (misalnya) sosialisasi," kata Nurhaida di Purwokerto, Jawa Tengah, Sabtu, 1 Oktober 2016.
Sekadar informasi, market share keuangan syariah pada Juli 2016 sebesar 4,81 persen. Angka ini meningkat 0,21 persen dari Juli 2015 yang sebesar 4,60 persen.
Data OJK mencatat, aset industri perbankan syariah di Indonesia telah mencapai US$23 miliar, setara Rp297 triliun dengan 19,5 juta nasabah. Sementara industri keuangan non bank (IKNB) syariah juga menunjukan kinerja cukup baik dengan aset US$6 miliar, setara Rp77 triliun.
Di pasar saham syariah, lebih dari 320 emiten yang terdaftar adalah saham syariah. Reksa dana syariah Indonesia juga mencatat nilai outstanding sekitar US$800 juta, setara Rp10 triliun. Untuk sukuk, nilai outstanding sukuk negara Indonesia yang terbesar di dunia. Indonesia mencatatkan nilai sukuk sebesar US$9,5 miliar, setara Rp122 triliun pada April ini.
Nurhaida mengatakan salah satu sosialisasi yang ditempuh otoritas keuangan ini adalah " Gebyar Syariah" di Purwokerto. Di acara ini sejumlah industri keuangan syariah seperti perbankan syariah, manajer investasi dan pembiayaan syariah. Acara ini bertujuan membuat masyarakat menjadi sadar bahwa ada produk keuangan syariah yang bisa menjadi sasaran investasi mereka.
" Diharapkan mereka aktif memasarkan produk keuangan syariah. Kami berharap semakin banyak yang paham dengan syariah dan investornya," kata dia.
Salah satu produk pasar modal syariah yang disosialisasikan yaitu reksa dama syariah dan saham syariah. Dalam acara yang diprakarsai OJK, para stakeholder pun turut serta dalam mensosialisasi produk keuangan syariah yang satu ini.
Acara tersebut pun dimanfaatkan masyarakat untuk memperoleh informasi soal reksa dana syariah. Seorang pengunjung yang bernama Yuni mengatakan dia sebelumnya telah memiliki reksa dana konvensional dan tebersit keinginan untuk memiliki reksa dana syariah. Namun, dia tidak begitu paham soal reksa dana syariah.
" Ada keinginan. Cuma belum (tahu) jelas produknya," kata warga Purwokerto ini kepada Dream.
Ditemui di tempat yang sama, bagian Managing Marketing Sinarmas Asset Management cabang Purwokerto, Winda, mengatakan masyarakat yang datang kepada mereka belum sepenuhnya paham tentang reksa dana syariah. Pemahaman soal produk keuangan ini pun harus diberikan berkali-kali.
" Mereka banyak bertanya tentang apa itu reksa dana syariah serta apa untung ruginya," kata dia.
Winda menambahkan, masyarakat yang datang kepada mereka adalah masyarakat kelas menengah yang kurang lebih sudah melek keuangan.
" Kebanyakan mereka itu pengusaha toko yang sudah tahu reksa dana lebih menguntungkan daripada tabungan," kata dia.(Sah)
Advertisement
Kemenkeu Siapkan Rp20 Triliun untuk Hapus Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan
5 Komunitas Olahraga di Decathlon Summarecon Bekasi, Yuk Gabung!
Fakta Unik di Ethiopia yang Kini Masih 2018 Meski Dunia Sudah Tahun 2025
Belajar Sejarah Nggak Lagi Boring Bareng Komunitas Jelajah
4 Cara Ampuh Hilangkan Lemak di Perut, Cobain Yuk!
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Kemenkeu Siapkan Rp20 Triliun untuk Hapus Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan
5 Komunitas Olahraga di Decathlon Summarecon Bekasi, Yuk Gabung!
Fakta Unik di Ethiopia yang Kini Masih 2018 Meski Dunia Sudah Tahun 2025