OJK Dorong Bank Syariah Sentuh Lapisan Bawah Masyarakat

Reporter : Nur Ulfa
Jumat, 7 April 2017 19:11
OJK Dorong Bank Syariah Sentuh Lapisan Bawah Masyarakat
OJK kembali menggelar iB Vaganza yang menampilkan produk perbankan syariah di Medan.

Dream – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali menggelar pameran produk dan jasa perbankan syariah, Expo iB Vaganza. Otoritas keuangan ini ingin meningkatkan perbankan syariah di Sumatera Utara.

“ Ini perlu sosialisasi dan edukasi agar produk syariah bisa dikenal dan dimanfaatkan untuk masyarakat luas,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D. Hadad, di Medan, Sumatera Utara, Jumat 7 April 2017.

Muliaman mengatakan acara ini bertujuan untuk memperkenalkan produk perbankan syariah, seperti pembiayaan UMKM, tabungan syariah untuk pelajar SD dan SMP, serta jasa perbankan syariah lainnya, seperti listrik, telepon, air, pembelian tiket, serta zakat, infak, dan sodaqoh (ZIS).

Lewat iB Vaganza, OJK berharap bisa menyasar semua kalangan masyarakat, dari kelas bawah hingga atas. Dia juga menginginkan akses keuangan terhadap kelas bawah bisa lebih terbuka.

“ Bagaimana akses kepada yang kecil ini bisa dimudahkan dan dibuka seluas-luasnya. Kalau akses (perbankan untuk kalangan) kecil ini mudah, akses untuk kalangan menengah juga mudah,” kata dia.

Sekadar informasi, iB Vaganza Medan ini terselenggara atas kerja sama Departemen Perbankan Syariah OJK dan perkumpulan marketing communication perbankan syariah yang tergabung dalam Forum iB Markom. Medan dipilih sebagai kota kedua pelaksanaan rangkaian Expo iB Vaganza 2017 setelah sebelumnya diadakan di Kediri, Jawa Tengah.

Acara yang berlangsung pada 7-9 April 2017 ini diikuti oleh 21 industri perbankan syariah yaitu Bank Syariah Bukopin, Bank OCBC NISP Syariah, Bank Sumut Syariah, BNI Syariah, BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat Indonesia, Bank Mega Syariah, Bank Danamon Syariah, Bank CIMB Niaga Syariah, Maybank Syariah, Bank Permata Syariah, Bank Sinarmas Syariah, BTN Syariah, BCA Syariah, BTPN Syariah, Bank Aceh Syariah, BPRS Puduarta Insani, BPRS Gebu Prima, BPRS Al-Washliyah dan BPRS Amanah Insan Cita.

Berdasarkan data OJK per Januari 2017, secara nasional industri perbankan syariah terdiri dari 13 bank umum syariah, 21 unit usaha syariah yang dimiliki oleh bank umum konvensional dan 166 BPRS dengan total aset Rp356,50 triliun dengan pangsa pasar sebesar 5,13 persen. Sementara, total asset perbankan syariah di Sumatera Utara  mencapai Rp12,14 triliun dengan pangsa pasar sebesar 4,55 persen.(Sah)

Beri Komentar