Sri Lanka Kehabisan BBM, Antrean Warga di SPBU Sampai 2 Km Sejak Subuh

Reporter : Alfi Salima Puteri
Rabu, 18 Mei 2022 17:35
Sri Lanka Kehabisan BBM, Antrean Warga di SPBU Sampai 2 Km Sejak Subuh
Sri Lanka butuh Rp1,1 triliun mata uang asing dalam beberapa hari ke depan untuk impor BBM.

Dream - Perdana Menteri Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe, menyatakan bahwa negaranya kehabisan bahan bakar minyak (BBM).

Sri Lanka kini tengah menghadapi krisis ekonomi terburuk dalam lebih dari 70 tahun terakhir, akibat pandemi Covid-19. 

Menurut BBC News, dalam pidatonya yang disiarkan televisi, Ranil mengatakan Sri Lanka sangat membutuhkan US$75 juta atau sekitar Rp1,1 triliun mata uang asing dalam beberapa hari ke depan untuk impor BBM.

1 dari 2 halaman

“ Saat ini, kami hanya memiliki stok bensin untuk satu hari. Beberapa bulan ke depan akan menjadi yang paling sulit dalam hidup kami," kata Ranil.

Ravindu Perera, warga yang tinggal di ibu kota Kolombo, mengatakan bahwa dia dan keluarganya mulai mencari BBM sebelum fajar pada Senin, 16 Mei 2022.

" Kami pergi ke beberapa SPBU dan sebagian besar tutup. Sekitar pukul 05.30 kami mengambil kesempatan dan mengantre di Townhall yang merupakan SPBU yang biasanya menyediakan bahan bakar untuk kendaraan pemerintah," ungkap Ravindu.

2 dari 2 halaman

Menurutnya, saat itu antrean tidak terlalu ramai tetapi berangsur-angsur bertambah hingga menjadi antrean sepanjang 2 kilometer. 

“ Kami cukup beruntung mendapatkan BBM sekitar jam 9 pagi setelah bahan bakar dikirimkan,” tuturnya.

Dia mengatakan teman-temannya di luar ibu kota harus menunggu lebih lama lagi. Untungnya Ravindu kini bekerja dari rumah, sehingga dapat menghemat BBM.

" Saya bekerja dari rumah sekarang untuk mencoba menghemat BBM, karena siapa yang tahu kapan saya akan mendapatkan tangki penuh lagi," pungkasnya.

Beri Komentar