Shutterstock
Dream - Pernahkah Sahabat Dream merasa uang tabungan seperti tak bertambah signifikan padahal sudah menyisihkan pendapatan bulanan untuk ditabung, berhemat, dan investasi? Perasaan ini membuat financial goals yang telah ditentukan di awal tahun terasa masih sangat jauh untuk dicapai.
Jika kamu sedang mengalami perasaan tersebut, cobalah refleksi diri dan melihat lagi pengelolaan keuangan kamu. Jangan-jangan kamu selama ini memiliki pola pikir yang keliru mengenai keuangan.
Mengutip keterangan tertulis Shopeepay yang diterima Dream, seorang pebisnis legendaris John Jacob Astor pernah mengatakan, bahwa “ Kekayaan merupakan hasil dari kebiasaan”.
Pepatah itu bisa diastikan hal-hal kecil yang kamu lakukan dalam kehidupan akan berdampak pada kesuksesan jangka panjang, termasuk juga pola pikir keuangan yang mungkin terkadang kamu anggap enteng, ternyata bisa menentukan kesuksesan keuangan kamu di masa mendatang.
Sebelum terjadi terlalu lama, yuk kenali beberapa pola pikir keuangan yang keliru berikut ini.
Coba evaluasi keuangan kamu. Tanpa disadari kamu mungkin memiliki pola pikir latah atau sekarang dikenal dengan sebutan FOMO (Fear of Missing Out). Pola pikir ini biasanya mendorong seseorang melakukan hal yang banyak dilakukan oleh teman-teman sekitarmu atau bahkan yang kamu lihat di media sosial.
Misalnya kamu menjadi FOMO ikut bermain saham ketika banyak teman kamu melakukan hal itu. Padahal kamu tidak punya pengetahuan dan mencari terlebih dahulu ilmu tentang investasi saham.
FOMO juga bisa meliputi gaya hidup yang secara jangka panjang dapat mempengaruhi keuangan kita. Contoh paling sering terjadi adalah kamu membeli smartphone terbaru hanya karena tak mau dibilang ketinggalan. Padahal kamu tidak membutuhkannya karena smartphone lama masih cukup mumpuni.
Jika kamu serius ingin mencapai target finansialmu, ada baiknya lebih berhemat dan melakukan pengeluaran sesuai kebutuhan agar target finansialmu dapat segera tercapai.
Mungkin banyak dari kamu yang masih memiliki pola pikir memilih memenuhi kebutuhan sesaat yang biasanya bersifat tersier ketimbang berpikir lebih jauh untuk mencapai tujuan jangka panjang. Seperti membeli pakaian kekinian di saat kamu masih memiliki banyak pakaian di lemari.
Untuk dapat mencapai tujuan finansial, memang ada beberapa hal yang harus dikorbankan, salah satunya adalah kepuasan sesaat. Untuk menghindari hal ini, ada baiknya kamu berpikir 2-3 kali sebelum membeli sesuatu.
Selain itu, kamu juga bisa membuat skala prioritas kebutuhan kamu, mana yang memang dibutuhkan saat itu juga dan mana yang masih bisa ditunda, atau mana yang bisa memberikan manfaat jangka panjang dan mana yang tidak. Dengan begitu, kamu bisa memilah kebutuhan dan lebih bijak dalam melakukan pengeluaran.
Salah satu pola pikir yang sering juga terjadi adalah menyepelekan hal-hal atau nominal kecil, seperti membeli jajanan sore atau bahkan biaya admin saat melakukan transfer ke bank lain. Walaupun nominalnya terlihat kecil, tapi jika sering dilakukan maka akan berdampak besar juga terhadap keuanganmu secara keseluruhan.
Misalnya saja, biaya admin transfer bank sebesar Rp6.500 untuk tiap transfer. Dengan frekuensi transfer 10 kali dalam sebulan, maka kamu sudah mengeluarkan Rp65.000.
Untuk menghindari hal ini, kamu bisa mulai mencatat laporan pengeluaran harian secara rutin dan merinci. Jika kamu melakukan transfer yang dikenakan biaya admin, maka tuliskan biaya admin tersebut.
Cara untuk menyiasati pengeluaran nominal kecil yang tak disadari ini bsia dilakukan dengan mencari layanan atau aplikasi digital yang biasanya menggelar promo bebas biaya administrasi. Salah satunya adalah fitur Transfer ShopeePay yang saat ini masih menawarkan program transfer dana tanpa biaya admin ke berbagai bank atau sesama pengguna
Seorang pebisnis dan penulis buku asal Amerika bernama Robert Kiyosaki pernah mengatakan, “ Membuat kesalahan tidaklah cukup untuk menjadi hebat. Kamu juga harus mengakui kesalahan itu dan kemudian belajar bagaimana mengubah kesalahan itu menjadi keuntungan.”
Beberapa dari kamu mungkin sudah menyadari beberapa kesalahan pola pikir keuangan di atas, namun masih ragu atau untuk mengubahnya. Bisa jadi karena kamu tidak tahu harus memulai dari mana, merasa takut keluar dari zona nyaman, atau alasan lainnya.
Bagi orang-orang sukses di luar sana, belajar dari kesalahan adalah sebuah PR seumur hidup yang terus dikerjakan melalui jutaan pengalaman jatuh-bangun yang tak terhitung dan berbagai improvement di sepanjang jalan. Berbuat kesalahan itu wajar dan jangan biarkan kesalahan menjadi penghambat bagi kita untuk tidak melakukan sesuatu sama sekali.
Itulah empat pola pikir keliru mengenai keuangan yang kerap dialami oleh banyak orang. Setelah mengetahui hal ini, lakukanlah evaluasi terhadap diri kita sendiri dan janganlah takut untuk belajar dari kesalahan tersebut.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?