Survei: Wanita Lebih Andal Atur Uang daripada Pria

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Selasa, 23 Mei 2017 06:43
Survei: Wanita Lebih Andal Atur Uang daripada Pria
Tidak hanya itu, kaum hawa juga lebih pintar membuat keputusan keuangan.

Dream – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) bersama Pemerintah Australia dan Swiss merilis survei inklusi keuangan perdana di Indonesia, Survey on Financial Inclusion and Access (SOFIA). Hasilnya, wanita lebih pintar mengelola keuangan daripada pria.

“ (Ada) 61 persen wanita yang membuat keputusan keuangan secara mandiri dibandingkan dengan 24 persen pria,” kata Senior Consultant/Team Leader for SOFIA Oxford Policy Management, Maria Abigail Carpio, di Jakarta, seperti dilansir Merdeka.com, Selasa, 23 Mei 2017.

Sementara pria, kata Maria, lebih banyak melibatkan kaum hawa untuk membuat keputusan keuangan. Menurut survei, 59 persen pria berkonsultasi dengan wanita sebelum membuat keputusan finansial, sedangkan 31 persen wanita berkonsultasi dengan pria sebelum membuat keputusan keuangan.

Dia juga mengatakan wanita rupanya termasuk orang yang paling aktif dalam berutang. Survei membuktikan 57 persen wanita meminjam uang, sedangkan pria ada 43 persen.

Untuk pengelolaan aset, kata Maria, wanita memang kalah dari pria. Tapi, perempuan tetap menjadi unggulan jika berbicara masalah menabung.

Survei menunjukkan hasil 64 persen wanita menabung, sementara pria yang menabung ada 48 persen. “ Wanita lebih aktif menabung daripada pria,” kata dia.

Maria mengatakan mayoritas wanita menyadari jumlah pengeluaran dan pendapatan mereka. Sebanyak 69 persen responden wanita sadar pendapatan dan pengeluaran mereka, sedangkan pria 52 persen.

Selain itu, wanita juga disebut aktif menggunakan berbagai jenis layanan keuangan. Itu termasuk layanan keuangan informal untuk menabung sekalipun.

“ Cara paling umum wanita untuk menabung adalah dengan cara-cara informal, seperti arisan atau dengan menyimpan uang di rumah,” kata dia.

Sekadar informasi, survei ini dilaksanakan pada 2016 terhadap 20 ribu responden di empat provinsi Indonesia, yaitu Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Selatan.

Beri Komentar