Industri Keuangan Syariah Masih `Jalan Santai`?

Reporter : Ismoko Widjaya
Selasa, 24 Maret 2015 07:02
Industri Keuangan Syariah Masih `Jalan Santai`?
Banyak pihak memperkirakan kinerja industri keuangan syariah di Indonesia masih stagnan. Berikut kinerja industri keuangan syariah yang dilansir OJK.

Otoritas Jasa Keuangan mencatat pangsa pasar industri keuangan syariah tahun 2014 masih di bawah 5%. Untuk Perbankan Syariah 4,8%, untuk NAB Reksa Dana Syariah 4,65%, untuk obligasi syariah 3,18%, dan untuk IKNB Syariah sebesar 3,55%.

" Industri keuangan syariah di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk berkembang. Namun demikian, saat ini pangsa pasar industri keuangan syariah di Indonesia masih relatif kecil dibandingkan dengan industri keuangan konvensional," tulis laporan OJK, kemarin.

Laporan tersebut mencatat selama tahun 2014, aset perbankan syariah tumbuh sebesar 12,4% dengan total aset menjadi Rp 268,3 triliun. Nilai pembiayaan yang disalurkan tumbuh 9,7% menjadi Rp 203,4 triliun dan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 18,9% menjadi Rp 213,5 triliun.

Sementara, total reksadana dan NAB Reksa Dana Syariah meningkat masing-masing 12,12% dan 15,15% dibanding triwulan sebelumnya menjadi 74 reksadana syariah dengan NAB sebesar Rp11,16 triliun.

Berdasarkan Keputusan Dewan Komisioner OJK tentang Daftar Efek Syariah (DES) pada bulan November 2014, terdapat 334 Saham yang masuk dalam DES.

Sejak penerbitan keputusan tersebut, terdapat tambahan 2 Saham Syariah di bulan Desember 2014, sehingga total Saham Syariah adalah 336 saham atau meningkat sebanyak 3,07% dibandingkan triwulan sebelumnya. Saham yang masuk DES memiliki pangsa pasar sebesar 56,36% dari total Emiten yaitu sebanyak 561.

Untuk perkembangan sukuk korporasi, dalam periode ini terdapat penambahan sebanyak 3 Sukuk Korporasi efektif terbit dengan total nilai penerbitan sebesar Rp 190 miliar.
Selama periode laporan terdapat 4 Sukuk Korporasi yang jatuh tempo sehingga jumlah outstanding Sukuk korporasi menjadi 35 dengan nilai sebesar Rp7,11 triliun. Jumlah Sukuk korporasi yang masih outstanding mencapai 9,14% dari total jumlah 383 Surat Utang (Obligasi korporasi dan Sukuk korporasi).

Sementara itu, perkembangan reksa dana syariah, OJK mencatat Selama triwulan IV-2014 terdapat 8 Reksa Dana Syariah efektif terbit yaitu Pratama Syariah, Pratama Syariah Imbang, Bahana Likuid Syariah, Bahana Equity Syariah, Pacific Saham Syariah, Mandiri Kapital Syariah, Mega Dana Kas Syariah dan Maybank GMT Syariah Money Market Fund.

Sampai akhir periode laporan, total Reksa Dana Syariah sebanyak 74 dengan NAB sebesar Rp11,16 triliun atau meningkat 12,12% dan 15,15% dibanding triwulan sebelumnya.
Proporsi jumlah dan NAB Reksa Dana Syariah terhadap total industri Reksa Dana mencapai 8,31% dari 894 Reksa Dana dan 4,65% dari total NAB Reksa Dana Rp241,46 triliun.

" Pada sektor IKNB, Aset IKNB Syariah mengalami pertumbuhan sebesar 23,6% dibanding triwulan sebelumnya menjadi 54,41 triliun," tambah laporan tersebut. (Ism)

Beri Komentar