Pemodal Asing Kurangi Aksi Jual, Indeks Syariah Menghijau

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Selasa, 29 November 2016 16:26
Pemodal Asing Kurangi Aksi Jual, Indeks Syariah Menghijau
Sektor pertanian jadi motor utama perdagangan hari ini.

Dream - Dua indeks syariah ditutup menguat pada perdagangan hari ini, Selasa 29 November 2016. Semakin mendekatnya aksi demonstrasi lanjutan pada 2 Desember 2016 seperti tak mempengaruhi pelaku pasar.

Meski minim sentimen positif, investor cukup terpengaruh dengan aksi jual asing yang mulai berkurang. Bertahannya kurs rupiah dari pelemahan ikut menambah daya angkat indeks.

Pada papan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) tercatat menguat 1,081 poin (0,64%) ke level 170,036. Indeks acuan saham bluechip syariah, Jakarta Islamic Index (JII) juga menanjak ke level 685,62 poin atau naik 4,749 poin (0,70%).

Dua indeks acuan saham syariah ini berhasil membalikan posisinya setelah dibuka melemah di level 168,861. Sejak sesi pembukaan tersebut, ISSI terus bergerak menguat meski terserang aksi jual jelang penutupan.

Hingga sesi paska penutupan perdagangan, 40,48 miliar saham syariah telah diperdagangkan. Total transaksinya mencapai Rp4,18 triliun.

Pemodal asing memang masih melakukan aksi jual saham syariah. Indeks ISSI mencatat nett sell asing mencapai Rp 440 miliar, lebih rendah dari perdagangan kemarin. Penurunan tajam terjadi pada indeks JII yang mencatat nett sell asing sebesar Rp 92 miliar. 

Papan perdagangan ISSI kali ini didominasi penguatan harga saham yang dinikmati 118 emiten. Sementara sisanya bergerak melemah sebanyak 72 emiten dan 51 lainnya bertahan stagnan. 

Mayoritas indeks sektoral juga bergerak positif selama perdagangan hari ini. Penggerak terbesar perdagangan saham hari ini berasal dari emiten sektor pertanian yang naik 1,16 persen dan properti 1,12 persen. Satu-satunya indeks sektoral yang mengalami koreksi adalah industri aneka yang turun 1,32 persen.

Emiten-emiten unggulan syariah pencetak top gainer kali ini masih dihuni INTP yang harga sahamnya naik Rp550. Diikuti UNVR Rp525, LPPF Rp400, UNTR Rp275, dan JSMR Rp270.

Sebaliknya, top losser indeks bluechips syariah dihuni ASII yang harga sahamnya merosot Rp125, MIKA Rp60, ADRO Rp50, LPKR Rp15, PWON Rp10, dan ASRI Rp2.

Di pasar uang, nilai tukar rupiah ditutup di level Rp13.518 per dolar AS. Kurs rupiah bergerak stagnan sore hari ini. Namun rupiah sempat mengalami tekanan dengan bergerak ke level terendah, Rp13.550 per dolar AS.(Sah)

Beri Komentar