Tegang Jelang BI Rate, Bursa Syariah Berhenti Menanjak

Reporter : Syahid Latif
Selasa, 13 Oktober 2015 09:22
Tegang Jelang BI Rate, Bursa Syariah Berhenti Menanjak
Data-data ekonomi terbaru, BI Rate dan neraca perdagangan, akan keluar dalam waktu dekat. Aksi profit taking juga mulai muncul

Dream - Setelah selama enam hari terakhir dibuka menguat, bursa saham syariah kali ini mengalami koreksi. Ketegangan investor menunggu data terbaru ekonomi Indonesia membuat aksi beli terhenti sementara.

Dalam beberapa hari ke depan, data ekonomi terbaru yang akan muncul diantara BI rate dan neraca perdagangan. Sementara emiten juga mulai merilis kinerja keuangan kuartal III.

Investor juga sedikit terpengaruh oleh nilai tukar rupiah yang mulai kembali mengalami pelemahan.

Pada prapembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa, 13 Oktober 2015, Indeks Saham Syariah indonesia (ISSI) terkoreksi 0,267 poin (0,18%) ke level 146,788.

ISSI kembali turun 0,294 poin (0,20%) ke level 146,761 di sesi pembukaan.

Melemahnya sejumlah harga saham akibat adanya aksi ambil untung investor juga mendorong indeks saham bluechips melemah.

Indeks Jakarta Islamic Index (JII) turun 1,511 poin (0,24%) ke level 617,570 di sesi prapembukaan.

JII kembali melemah 1,739 poin (0,28%) di sesi pembukaan ke level 617,342.

Sehari jelang libur Tahun Baru Hjriah, pelaku pasar memulaisesi dengan mentransaksikan dana sekitar Rp 13,43 miliar dan 66,18 juta saham berpindahtangan.

Kondisi bursa regional yang mengalami koreksi juga ikut mempengaruh laju pasar modal Indonesia. Terlihat dari pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang langsung turun 8,822 pin (0,19%) ke level 4.621,885

Hampir seluruh indeks sektoral bergerak melemah kecuali emiten pertanian dan perdagangan yang naik tipis 0,26 persen dan 0,12 persen. Pelemahan terdalam dialami emiten industi aneka.

Lantai bursa pagi ini mengawali sesi transaksi dengan dana sebesar Rp 25,10 miliar dan 80,61 juta saham berpindahtangan

Investor asing masih belum mengubah posisinya dengan tetap melakukan aksi beli. Nett buy asing di sesi prapembukaan mencapai Rp 2,183 miliar.

Dari pasar keuangam, rupiah yang beberapa hari terakhir menguat tajam, kali ini mengalami koreksi. Pagi ini rupiah langsung dibuka melemah di level 13.471 per dollar AS.

Hingga perdagangan pukul 09.17 WIB, rupiah sudah terkoreksi 134 poin (1%) ke level 13.541 per dollar AS.

Sebanyak 16 emiten bergerak menguat namun 21 lainnya sudah mulai terserang aksi jual.

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More