Teror Paris Berdampak Luas ke Ekonomi Dunia

Reporter : Ramdania
Jumat, 20 November 2015 06:06
Teror Paris Berdampak Luas ke Ekonomi Dunia
Tidak hanya memengaruhi kerjasama dengan negara Timur Tengah, tampaknya Teror yang terjadi di Paris akhir pekan lalu bisa memberikan dampak kepada hubungan negara Asia lain.

Dream - Bukan hanya Perancis atau Eropa yang akan menderita akibat dari Teror Paris pada 13 November lalu, tetapi bisnis di Teluk Arab dan sebagian wilayah Timur Tengah juga terpengaruh. 

Menurut seorang analis di Euromonitor International, pembantaian di Paris oleh teroris ISIS yang menewaskan 129 nyawa akan memiliki dampak ekonomi yang lebih luas. Karena orang-orang akan takut bepergian, tidak hanya di wilayah Schengen, tetapi juga ke wilayah Arab.

Akibatnya, perusahaan Teluk di industri perjalanan, termasuk yang terlibat dalam industri pertemuan, insentif, konferensi dan pameran (MICE), akan mengalami penurunan dalam bisnis. Selain itu, suasana ketakutan dan panik juga dapat menyeret pasar keuangan.

Beberapa agen perjalanan di Dubai sebelumnya telah mengkonfirmasi bahwa wisatawan dari Uni Emirat Arab (UEA) sendiri membatalkan perjalanan mereka ke ibukota Perancis setelah serangan terjadi. Pasar saham di Teluk, termasuk indeks Dubai, juga mengalami kemerosotan pada hari Minggu.

Kinda Chebib, analis senior di Euromonitor International, mengatakan bahwa kedatangan wisatawan dari negara-negara Timur Tengah di Paris pasti akan turun dalam jangka pendek. Tapi mengingat dekatnya hubungan ekonomi dan pariwisata antara Perancis dan Timur Tengah, bisnis di wilayah tersebut juga akan terpengaruh.

" Jumlah pengunjung dari Eropa ke Timur Tengah sangat mungkin untuk mengalami penurunan dalam jangka pendek dan menengah, karena wisatawan akan ragu-ragu untuk melakukan perjalanan ke wilayah ini," kata Chebib seperti dikutip dari Gulf News, Kamis, 19 November 2015.

" Negara-negara Arab pada umumnya akan dianggap sebagai wilayah yang relatif berbahaya menyusul serangan teror di Paris. [Dan belum lagi] kecelakaan pesawat penumpang Rusia  - keduanya saling terkait dengan kelompok militan Islam. Mereka cenderung untuk mencari tujuan alternatif, seperti Asia Pasifik, Amerika Latin atau bahkan Afrika," tambahnya.

Chebib mencatat, 15 persen dari perjalanan bisnis ke Perancis berasal dari negara-negara Timur Tengah dan Afrika (MEA) pada tahun 2014.

Kehati-hatian yang meningkat dari Perancis dalam menerima wisatawan dari kawasan MEA, dalam rangka MICE atau kegiatan bisnis lainnya, dinilai dapat membahayakan pendapatan pariwisata Perancis.

Sementara itu kedatangan pariwisata di MEA volume pertumbuhannya mencapai 6 persen pada 2014 dan di UEA sendiri, 20 persen dari total kedatangan di bandara adalah pariwisata bisnis.

Mengetahui bahwa sebagian besar dari mereka berasal dari negara-negara Eropa dan khususnya Perancis, dampaknya sangat terasa bagi ekonomi MEA.

Menurut data Euromonitor ini, arus kedatangan dari UEA ke Perancis tumbuh 2,4 persen antara tahun 2013 dan 2014.

Chebib mencatat, perusahaan di UEA dan sisanya dari Teluk sudah merespon negatif terhadap penurunan harga minyak dan serangan teroris.

Karena ketidakpastian itulah indeks turun lebih lanjut pada Minggu ini. Perusahaan investasi, termasuk yang beroperasi di konstruksi, real estate, energi dan pariwisata yang paling terkena dampak.

" Penghasilan mereka cenderung melambat dalam jangka pendek dan menengah sebagai konsekuensi dari kondisi-kondisi pasar yang penuh tantangan. Secara khusus, penurunan harga minyak menyebabkan pembayaran ditangguhkan dan proyek menurun di GCC."

Premjit Bangara, manajer umum di Travel Sharaf, mengatakan bahwa sekitar 30 persen dari pemesanan pariwisata mereka ke Perancis telah dibatalkan.

" Peristiwa baru-baru ini di Paris pasti akan memiliki dampak jangka pendek pada industri pariwisata dan kita harus menunggu situasi kembali normal. Begitu juga dengan hotel-hotel besar yang terpaksa melakukan pengembalian penuh untuk pemesanan yang dibatalkan," kata Bangara kepada Gulf News.

Namun, Alp Eke, ekonom senior di Bank Nasional Abu Dhabi (NBAD), mengatakan bahwa dampak pada ekonomi UEA akan minimal.

Nilai perdagangan bilateral antara UEA-Perancis mengalami perkembangan dengan nilai US$ 8 miliar pada 2014. Pengusaha dari Perancis, yang merupakan salah satu dari sepuluh sumber impor di UEA, memiliki lebih dari 600 perusahaan yang didirikan di negara ini.

" Seperti pariwisata, Perancis menyumbang hampir satu persen dari tamu hotel di UEA. Menurut pendapat saya, UEA tidak terlalu terpengaruh dengan apa yang terjadi di Perancis. Dampaknya akan diabaikan pada perekonomian UEA karena UEA juga menjalin hubungan perdagangan dengan India, Cina, Iran dan Turki," kata Eke. (Ism)

Beri Komentar