IAEI Menggandeng IPB Dan Mandiri Syariah Untuk Mengembangkan Kurikulum Ekonomi Syariah Demi Mngembangkan Kualitas SDM. (Foto: Shutterstock)
Dream – Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) menggandeng PT Bank Syariah Mandiri dan Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Salah satu cara yang dilakukan adalah mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang ahli di bisnis syariah.
Kolaborasi tiga lembaga ini akan diawali dengan menetapkan mata kuliah Strategic Sharia Banking Management sebagai kurikulum baru di IPB.
“ Kerja sama ini Insya Allah menjembatani program pendidikan syariah dan menjadi link and match kebutuhan SDM di industri perbankan syariah,” kata Direktur Utama Mandiri Syariah, Toni E. B. Subari, di Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis Mandiri Syariah, Kamis 25 Juni 2020.
Mandiri syariah ini berharap kerja sama dengan IPB ini akan menjadi awal dari tujuan perusahaan meningkatkan literasi keuangan syariah. Selanjutnya anak usaha Bank Mandiri Tbk ini ingin menggandeng perguruan tinggi.
“ Semoga kerja sama ini memberi kontribusi dalam perubahan perilaku mahasiswa dan masyarakat dalam berbank syariah serta dapat meningkatkan market share perbankan syariah di Indonesia,” tambah Toni.
Sekadar informasi, penandatanganan dilakukan secara virtual oleh Direktur Finance, Strategy and Treasury Mandiri Syariah Ade Cahyo Nugroho dan Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Prof. Dr. Ir. Nunung Nuryartono, M.Si,
Turut menyaksikan Rektor IPB Prof. Dr. Arif Satria, SP., M.Si dan Direktur Utama Mandiri Syariah Toni E B Subari yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Asbisindo dan Wakil Bendahara Umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI).
Rektor IPB Prof. Dr. Arif Satria, SP., M.Si menuturkan program kuliah Strategic Sharia Banking Management ini ditawarkan dalam 3 satuan kredit semester (SKS) bagi mahasiswa tingkat akhir di Program Perkuliahan Strata 1 (S1) Departemen Ilmu Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB. Materi perkuliahan ini akan disampaikan dari pejabat Mandiri Syariah setingkat di bawah direksi.
“ Program perkuliahan akan lebih banyak bersifat diskusi dan case study untuk meningkatkan skill mahasiswa. Tentunya ini akan memberikan insight baru bagi mahasiswa,” kata Arif.
Dia mengatakan pelaksanaannya akan disampaikan secara tatap muka maupun online menyesuaikan kebutuhan dan kondisi terkini.
Dream – PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) mendorong nasabah untuk memaksimalkan metode pembayaran Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) pada masa new normal. Metode ini dinilai mudah, cepat, dan nyaman bagi masyarakat, terutama di tengah kondisi pandemic Covid-19.
Direktur IT, Operation & Digital Banking Mandiri Syariah Achmad Syafii, mengatakan masyarakat tidak perlu lagi menggunakan uang tunai dengan metode QRIS. Cara transaksi Ini akan menekan risiko penularan Covid-19.
“ Cukup mengakses Mandiri Syariah Mobile dan memindai QR code di merchant-merchant yang telah bekerja sama dengan Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) di seluruh Indonesia,” kata Syafii, Senin 15 Juni 2020.
Group Head Digital Banking Sales and Partnership Mandiri Syariah, Riko Wardhana, menyampaikan hingga Mei 2020, user layanan digital Mandiri Syariah mencapai 1,2 juta user dengan jumlah transaksi sebanyak 16 juta transaksi senilai lebih dari Rp16,40 triliun.
“ Dari data tersebut, 29 ribu transaksinya adalah QRIS, Memang masih rendah, untuk itu kami akan terus mensosialisasikan metode pembayaran digital Pemerintah ini kepada masyarakat,” kata dia.
Sejak mengimplementasikan metode pembayaran kode respons cepat berstandar nasional awal Maret lalu, hingga saat ini Mandiri Syariah telah bekerjasama dengan lebih dari 9.000 merchant termasuk merchant komersial, 2.300 masjid dan lembaga ziswaf.
Secara pararel, Mandiri Syariah juga sedang mendaftarkan lebih dari 20 ribu debitur pembiayaan mikro segmen perdagangan untuk dijadikan merchant transaksi QRIS.
Corporate Secretary Mandiri Syariah Ahmad Reza menambahkan sebagai Bank Syariah yang mengusung value spiritual, Mandiri Syariah tidak hanya berupaya memudahkan nasabah dalam bertransaksi namun juga mengakomodasi kebutuhan nasabah dalam beribadah dan berbagi.
“ Untuk itu kami telah dan terus membuka peluang kerjasama dengan masjid di seluruh Indonesia dalam menyediakan metode QRIS untuk pembayaran zakat, infak, sedekah, wakaf (ziswaf) ataupun kebutuhan ibadah lainnya seperti kurban, akikah, dan lain-lain,” kata Reza.
Dream - PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) dan Pegawai menyalurkan 26.600 bantuan dalam bentuk paket bahan pangan kepada masyarakat terdampak Covid-19 di seluruh Indonesia. Bantuan ini tidak hanya meringankan beban masyarakat yang terdampak secara perekomian, tetapi juga memberikan multiplier effect kepada usaha nasabah.
“ Kami membeli paket bahan pokok dari nasabah. Dengan begitu kami berharap membantu menjaga kelangsungan usaha nasabah UKM kami terutama di tengah pandemi,” kata Direktur Finance, Strategy, dan Treasury Mandiri Syariah, Ade Cahyo, dalam konferensi pers virtual hari ini.
Penyerahan bantuan dibagi dalam tiga tahap, sebelum Ramadan, menjelang Lebaran dan setelah Lebaran. Pada tahap ketiga penyerahan dilakukan secara virtual oleh Direktur Finance, Strategy dan Treasury Mandiri Syariah Ade Cahyo Nugroho kepada pewakilan penerima dalam hal ini DKM Masjid An Nur Riau di Kantor Pusat Mandiri Syariah Jakarta.
Sementara itu Group Head Mandiri Syariah University, Siti Nurdiana, menyampaikan bantuan diberikan kepada masyarakat terdampak yang berkurang penghasilannya selama pandemi seperti buruh harian, ojek online, supir angkutan, pedagang kecil, marbot, guru honorer, dan guru ngaji yang tersebar di seluruh Indonesia.
Corporate Secretary Mandiri Syariah Ahmad Reza menambahkan sebagai Bank yang mengusung value Syariah, Mandiri Syariah senantiasa berupaya memberikan kemaslahatan dan kebermanfaatan bagi umat. Tentunya hal tersebut dilakukan dengan adanya kontribusi Nasabah.
Sebelumnya Mandiri Syariah bersama-sama Nasabah dan Pegawai telah menyerahkan bantuan 2.500 Alat Pelindung Diri (APD) dan 100 ribu masker senilai Rp3,05 miliar kepada 105 Rumah Sakit rujukan Covid-19.
“ Insya Allah, semakin baik kinerja Mandiri Syariah, akan semakin banyak maslahat yang akan diberikan kepada masyarakat karena pendapatan yang diperoleh Mandiri Syariah akan dipotong 2,5 persen sebagai zakat perusahaan yang sepenuhnya akan digunakan untuk umat,” kata dia.
Dream – PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) mencatat jumlah tabungan senilai Rp40,99 triliun pada April 2020. Angka ini naik 16,77 persen dari April 2019 yang senilai Rp35,1 triliun.
Dari sisi peringkat, tabungan Mandiri Syariah menduduki peringkat ke-6 di jajaran perbankan nasional.
“ Ini adalah amanah yang akan kami jaga dengan sebaik-baiknya sekaligus tekad untuk memberikan manfaat lebih bagi nasabah dan umat,” kata Group Head Funding, Hajj, and Umra Mandiri Syariah, Vita Andrianty, dalam keterangan tertulis, Kamis 4 Juni 2020.
Corporate Secretary Mandiri Syariah, Ahmad Reza, menambahkan kenaikan tabungan berkontribusi pada pertumbuhan Dana Pihak Ketiga kenaikan Tabungan tersebut berkontribusi pada pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 15,61 persen dari Rp86,86 triliun per April 2019 menjadi Rp100,42 triliun pada April 2020.
Pertumbuhan tabungan juga menjadikan porsi low cost fund Bank naik dari 54,15 persen per April 2019 menjadi 56,91 persen per posisi April 2020. Adapun total aset Mandiri Syariah per April 2020 mencapai Rp113,14 triliun.
Vita mengatakan, pada pandemi, bank dituntut kreatif dalam melakukan pendekatan dan memberikan solusi kepada nasabah. Salah satunya melalui layanan digital. Dia menyebut anak usaah PT Bank Mandiri Tbk (Persero) ini menjadi bank syariah pertama yang punya fitur pembukaan rekening online melalui aplikasi mobile banking, yaitu Mandiri Syariah Mobile (MSM).
“ Terobosan teknologi ini turut berkontribusi dalam penambahan rekening baru,” kata dia.
Sejak diluncurkan pada akhir tahun 2019, semakin banyak masyarakat yang membuka rekening tabungan secara online. Terutama pada era new normal di tengah pandemi Covid-19, masyarakat semakin familiar berinteraksi melalui online termasuk melakukan pembukaan rekening dan pembayaran transaksi secara digital. Melalui MSM masyarakat dapat membuka rekening tanpa harus datang ke kantor cabang.
“ Cukup dengan mengunduh MSM di handphone dan mengikuti prosesnya, dalam waktu 10 menit saja, masyarakat sudah memiliki rekening Mandiri Syariah,” kata dia.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN